Seiring meluasnya perkembangan teknologi dan penggunaan aplikasi financial technology (fintech), makin meningkat pula outstanding pinjaman industri ini. Pelaku industri fintech sudah menyiapkan mitigasi risiko.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai outstanding pembiayaan peer to peer (P2P) lending atau pinjaman utang online (pinjol) masyarakat mencapai Rp87,61 triliun per Agustus 2025 meningkat 21,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp72,03 triliun.
Tingginya pinjaman masyarakat ini harus menjadi perhatian utama bagi pelaku usaha fintech, diperlukan strategi untuk mencegah terjadinya gagal bayar agar perusahaan tetap bertahan.
VP Public Relation Amartha Harumi Supit mengatakan pihaknya sudah menggunakan data dan pemahaman yang dibangun selama 15 tahun di lapangan, Amartha juga menggunakan teknologi AI untuk mengolah data secara detail.
“Segmen Amartha cukup unik dibandingkan pelaku fintech lain dimana kami fokus melayani masyarakat di pedesaan untuk kebutuhan modal kerja,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (14/10).
Menurut survei Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) pada 2024, sebanyak 97% dari anggota yang disurvei mengakui hanya melayani pulau Jawa, sementara lebih dari 60 persen portfolio Amartha berada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusa Tenggara.
Pihaknya juga berterima kasih kepada OJK dan BI atas upayanya dalam mendorong inklusi keuangan agar lebih merata. Portfolio Amartha juga sangat terdiversifikasi baik dari jumlah mitra, sebaran geografis, dan sektor usaha yang dijalankan para mitra, sehingga ini pun dengan sendirinya memitigasi risiko.
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan juga dicatat oleh fintech lainnya yaitu Komunal. Hingga saat ini, Komunal telah bekerja sama dengan lebih dari 376 BPR yang tersebar di 71 kabupaten/kota pada 24 provinsi.
Sejak berdiri, mengantongi izin OJK dari 2 Juni 2021, dan hingga kini, Komunal telah ikut membiayai UMKM secara total hingga Rp6,42 triliun. Melalui pembiayaan dan pendampingan dari Komunal, para UMKM mencatat kenaikan pendapatan hingga 25%.
Chief Executive Officer (CEO) Komunal Hendry Lieviant mengatakan, pihaknya memilih strategi pengembangan usaha lewat kerja sama dengan BPR. Komunal memiliki tujuan meningkatkan inklusi keuangan dan akses pembiayaan di kota-kota tier 2, tier 3, tier 4 Indonesia.
Melalui kerja sama dengan 376 BPR tersebut, Komunal telah membiayai lebih dari 11.410 UMKM. Adapun 98% pembiayaan ditujukan untuk usaha mikro dan 30% di antaranya adalah usaha yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
Risiko Kredit yang Terkendali
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, menyampaikan bahwa pertumbuhan pinjaman tetap dibarengi dengan risiko kredit yang terkendali.
“Tingkat risiko kredit secara agregat atau TWP90 berada di posisi 2,62 persen,” ujar Agusman dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Kamis (9/10/2025).
TWP90 adalah singkatan dari Tingkat Wanprestasi 90 hari, sebuah metrik yang digunakan dalam industri fintech lending untuk mengukur tingkat pinjaman yang mengalami gagal bayar selama lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh tempo. Angka ini menunjukkan persentase total pinjaman yang macet dan sangat penting bagi investor untuk mengevaluasi kinerja dan risiko dari suatu platform P2P lending.
Baca juga:

Ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) Rudiantara menuturkan kondisi infrastruktur teknologi informasi dan komputer merupakan dasar untuk mengembangkan fintech. akses internet di Jakarta dan Papua sangatlah berbeda. Maka dari itu, perlu dibangun sebuah infrastruktur yang baik dari segi teknologi informasi. Perlunya sebuah tol informasi yang merata.
“Faktor lain yang mendorong pertumbuhan fintech selain dukungan teknologi adalah perubahan perilaku dan kebiasaan konsumen (meningkatnya literasi keuangan dan adopsi digital), serta lingkungan ekonomi dan regulasi yang mendukung,” ujar dia kepada SUAR (14/10/2025.)
Selain itu, faktor seperti kemudahan penggunaan, biaya rendah, dan adanya inovasi yang memberikan nilai tambah juga berperan penting.