Indonesia perlu memperkuat kelembagaan logistik untuk menekan biaya logistik yang cukup tinggi, selain itu, peran kelembagaan logistik sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Supply Chain Indonesia (SCI) mengusulkan tiga model kelembagaan logistik nasional sebagai bagian dari upaya untuk mendorong industri logistik agar tumbuh berkelanjutan.
Usulan tersebut merupakan hasil pengkajian bertajuk “Pemetaan Kelembagaan Logistik Nasional 2025-2030” yang disusun tim riset SCI untuk mendorong reformasi tata kelola logistik nasional.
Founder dan CEO SCI Setijadi menyampaikan, pengkajian ini menunjukkan kebutuhan mendesak penyempurnaan struktur kelembagaan logistik agar kebijakan lintas sektor dapat berjalan lebih efektif. Hasil pengkajian juga melengkapi usulan berbagai pihak mengenai kebutuhan kelembagaan dalam sektor logistik.
“Sistem logistik nasional sangat sektoral. Setiap kementerian menjalankan program logistik tanpa koordinasi lintas sektor yang kuat. Pembentukan lembaga koordinatif nasional diperlukan agar kebijakan logistik dapat terintegrasi dari pusat hingga daerah,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (20/11/2025).
Dalam kajian tersebut, terdapat tiga opsi model kelembagaan untuk memperkuat koordinasi logistik nasional. Pertama, Model Koordinatif Antar-Kementerian Koordinator (Kemenko). Model ini memperkuat forum koordinasi lintas Kemenko (Perekonomian, Pangan, dan Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan). Model ini tidak memerlukan lembaga baru, namun efektivitasnya bergantung pada komitmen politik dan mekanisme koordinasi formal.
Kedua, Model Badan Logistik Nasional (Balognas). Lembaga baru ini di bawah Presiden yang berfungsi mengintegrasikan data, evaluasi, dan kebijakan sistem logistik nasional. Badan ini akan menjadi clearing house kebijakan logistik nasional, serta pusat koordinasi antar-Kemenko dan kementerian/lembaga (K/L) teknis.
Ketiga, Model Kementerian Logistik. Alternatif jangka panjang berupa kementerian khusus yang mengintegrasikan seluruh fungsi logistik dan rantai pasok nasional strategis. Namun, model ini dinilai memerlukan perubahan struktural dan regulatif yang lebih besar.
Balognas jadi opsi utama
Dengan tetap membuka ketiga opsi itu, SCI menilai pembentukan Balognas merupakan opsi paling realistis dan strategis untuk lima tahun ke depan.
Dengan mandat langsung dari Presiden, Balognas akan mampu menjembatani koordinasi antar-Kemenko, antar-K/L teknis, serta antara pusat dan daerah. Lembaga ini tidak mengambil fungsi teknis, melainkan memperkuat sinkronisasi dan integrasi perencanaan dan perumusan kebijakan sistem logistik nasional.
Setijadi menambahkan bahwa DPR RI telah memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang logistik ke dalam Daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2029.
Setiap Undang-Undang strategis umumnya mengamanatkan pembentukan kelembagaan permanen untuk implementasinya. Oleh karena itu, UU logistik harus memuat ketentuan eksplisit tentang pembentukan kelembagaan logistik yang bersifat permanen, dengan mandat koordinatif, regulatif, dan evaluatif.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan sistem logistik yang efisien dan modern adalah salah satu kunci untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. Hal ini disampaikannya saat menutup Forum Indonesia Logistic Outlook 2026 dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Conference & Exhibition 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten,(14/11).
“Presiden Prabowo telah menempatkan penguatan struktur ekonomi nasional sebagai prioritas utama. Pasalnya, kunci mendapatkan struktur ekonomi yang kuat adalah apabila sistem logistik nasional berjalan efisien, terintegrasi, dan modern,” ujar dia.
Baca juga:

Menhub Dudy menjelaskan, logistik merupakan denyut nadi ekonomi bagi sebuah bangsa. Ke depan, ia berharap Indonesia dapat menjadi pusat logistik modern di kawasan Asia Pasifik.
Menhub menyampaikan, saat ini ALFI menaungi lebih dari 4.000 perusahaan anggota yang tersebar di 33 Provinsi di seluruh Indonesia, di mana semuanya terkait langsung dalam pergerakan barang domestik maupun internasional. Menurutnya, forum ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan arah kebijakan strategis sekaligus menyatukan langkah dalam memperkuat daya saing rantai pasok di Indonesia.
“Dengan itu semua, fondasi ekonomi nasional sesuai Asta Cita akan makin tertopang kuat. Pertumbuhan ekonomi akan naik dengan terciptanya lapangan kerja baru, terbukanya akses UMKM ke dalam rantai pasok global, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga terciptanya stabilitas harga dan terjaganya inflasi,” ungkap dia.
Pengembangan sarana angkutan kereta api
Upaya pengembangan bisnis melalui angkutan kereta api, emiten logistik PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) terus memperkuat kemitraan strategis dengan CRRC Qiqihar Co. Ltd. CRRC Qiqihar Co. Ltd. merupakan salah satu produsen sarana perkeretaapian terbesar dan paling berteknologi tinggi di China.
Dari keterangan yang diterima SUAR (20/11/2025), kemitraan terjalin sejak 2023, LOPI ditunjuk sebagai perwakilan resmi CRRC Qiqihar di Indonesia, melalui kerja sama strategis yang juga melibatkan PT INKA (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam penyediaan dan pengembangan sarana angkutan barang berbasis moda kereta api.
Kemitraan ini mencakup penyediaan berbagai jenis sarana perkeretaapian, antara lain, gerbong batubara (coal hopper/carrier), gerbong kontainer dan general container, gerbong khusus (special container) untuk LNG dan hidrogen, railway crane dan peralatan pendukung teknis lainnya.
Selain penyediaan sarana kereta api, kerja sama juga meliputi program pengembangan SDM serta dukungan fasilitas pengujian (product reliability and testing) untuk memastikan seluruh produk memenuhi standar keselamatan dan keandalan operasional.
Sebagai realisasi awal kerja sama, Training Teknis Batch I telah diselenggarakan pada Maret 2025 dan diikuti oleh staf engineer muda PT Kereta Api Indonesia (Persero). Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi teknis SDM perkeretaapian Indonesia.
Pelatihan dilaksanakan di fasilitas maintenance gerbong barang CRRC Harbin, dengan materi meliputi, teknik inspeksi dan quality assurance, engineering & preventive maintenance, operasi sarana angkutan barang, dan standar keselamatan dan keandalan produk.
LOPI dan CRRC Qiqihar saat ini tengah mempersiapkan solusi terpadu untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara di Sumatera Selatan, mencakup penyediaan sarana, prasarana pendukung, dan teknologi operasional baru. Inisiatif ini diarahkan untuk mencapai kapasitas angkut 20–36 juta ton per tahun.
Solusi ini mencakup desain engineering gerbong, peningkatan infrastruktur operasional, serta layanan pendukung untuk memastikan efisiensi dan stabilitas angkutan batubara jangka panjang.
LOPI optimistis bahwa dengan kehadiran Danantara dan formasi Direksi baru di PT KAI, inisiatif ini dapat terealisasi pada 2025–2026. Penyelarasan strategi antar pemangku kepentingan diharapkan mempercepat modernisasi logistik kereta api nasional.