Tren Penjualan Meningkat, Mobil China Sukses Gaet Pasar Otomotif Indonesia

Dengan desain ramping, imut, berwarna unik, kaya spesifikasi dan harga terjangkau, merek-merek seperti BYD, Chery dan Wuling semakin menantang pemain lama industri otomotif dalam negeri.

Tren Penjualan Meningkat, Mobil China Sukses Gaet Pasar Otomotif Indonesia
Sejumlah pengunjung menyaksikan mobil yang dipamerkan pada pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (21/11/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz)

Mobil-mobil dengan merek China menjadi pemandangan yang jamak terlihat belakangan ini di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, menunjukkan daya tarik kendaraan asal tirai bambu itu semakin digemari pasar otomotif di negara terbesar ASEAN.

Dengan desain ramping, berwarna unik, kaya spesifikasi dan harga terjangkau, merek-merek seperti BYD, Chery dan Wuling semakin menantang pemain lama yang sudah ada seperti mobil asal Jepang, Jerman dan Amerika Serikat.

Hal ini terlihat dari munculnya beberapa merek baru dalam pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 yang berlangsung sejak tanggal 21-30 November 2025 di ICE BSD.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan sebagian besar brand baru yang yang masuk pasar Indonesia tersebut berasal dari China. Beberapa brand yang melakukan debut di GJAW 2025 adalah Changan, Chery X, Vinfast, Jaecoo.

“Semoga dengan masuknya brand baru ini di Indonesia bisa semakin meramaikan pasar otomotif,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (26/11/2025).

Meskipun Toyota dan Daihatsu masih memegang posisi teratas, merek-merek China terus melakukan berbagai terobosan.

BYD melonjak ke posisi keenam di Oktober 2025 dengan 30.670 unit terjual, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Sementara Chery naik ke posisi sembilan di Oktober 2025 dengan 16.720 unit terjual.

Ia mengatakan penyelenggaraan GJAW adalah untuk mendorong penjualan mobil sebelum tutup tahun 2025.

Gaikindo sendiri masih optimistis target penjualan mobil tahun ini bisa menyentuh angka 850 ribu unit karena daya beli konsumen stabil selain itu, adanya Pameran GJAW bisa menarik perhatian karena banyak promo yang ditawarkan.

“Belum ada revisi target penjualan tahun ini, nanti dilihat dulu antusiasme dari pameran GJAW ini,” ujar dia.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil Januari-Oktober 2025 mencapai angka 635.844 unit, masih jauh dari target penjualan sebanyak 850 ribu unit. Namun ia optimis target tersebut akan tercapai.

Kendati penjualan mobil merek dari China terus meningkat, namun pasar otomotif dalam negeri masih didominasi merek mobil dari Jepang.

Data BPS Triwulan III 2025 menunjukkan sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh 5,58% (YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,04%. IPNM juga menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 1,04% serta mendominasi PDB sebesar 17,39%, meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 16,92%.

Dari sisi global, laporan Manufacturing Value Added (MVA) World Bank menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dunia dan pertama di ASEAN, dengan nilai MVA tahun 2024 mencapai US$ 265,07 miliar, jauh melampaui rata-rata global US$ 78,73 miliar. Posisi itu menempatkan Indonesia sejajar dengan negara industri besar seperti Inggris, Rusia, dan Prancis.

Dirjen ILMATE juga menyoroti kontribusi signifikan industri otomotif terhadap pertumbuhan manufaktur. Pada Triwulan III 2025, subsektor ini menyumbang 1,28% terhadap PDB. Hingga kini, Indonesia memiliki 39 pabrikan kendaraan roda empat dengan kapasitas produksi 2,39 juta unit per tahun, serta 82 pabrikan roda dua dan tiga dengan kapasitas 11,2 juta unit per tahun.

"Inovasi industri otomotif nasional, termasuk perluasan penggunaan kendaraan rendah emisi. Kami berharap gelaran ini tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga menarik investasi baru di sektor otomotif,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta.

Mulai dipercaya pasar

Pengamat otomotif dan penulis buku The Automotive Industry in Indonesia, Syakur Usman mengatakan pabrikan China lebih dulu berinovasi khususnya dalam menciptakan mobil listrik atau electric vehicle (EV).

"Otomatis China bisa menciptakan mobil-mobil yang lebih masif ketimbang brand lain. Ada atau tidak ada insentif dari pemerintah brand otomotif terutama dari China akan masuk," ujar dia kepada SUAR.

Selain itu, kekhawatiran sebagian orang seperti terbatasnya akses charging atau isu baterai yang dikhawatirkan bocor juga tidak terbukti. Malahan, inovasi yang ditawarkan semakin banyak dengan harga terjangkau.

"BYD M6 ditawarkan dengan harga Rp300 jutaan. Atau Chery Omoda EV, itu masih terjangkau di segmennya," kata dia.

Ditambah lagi, ujar dia, kalangan menengah ke atas yang sering berjalan-jalan ke Eropa juga sudah melihat merek China dipakai di beberapa negara.

"Ketika mereka kembali ke Indonesia dan melihat banyak mobil China ditawarkan, mobil China jadi lebih cepat bisa diterima," kata dia.

Pengamat Otomotif I Made Tangkas mengatakan inovasi produk dan layanan penting dalam industri otomotif,menciptakan produk yang disesuaikan dengan selera pasar lokal, seperti desain yang sesuai.

“Berinovasi pada teknologi mutakhir, seperti pengembangan kendaraan listrik (EV) dan hybrid (HEV) juga mendorong penjualan,” ujar dia kepada SUAR.

Ia menambahkan, mobil China laris di Indonesia karena harga yang lebih terjangkau dan penawaran fitur serta teknologi canggih yang setara atau bahkan lebih unggul dari kompetitornya. Selain itu, kualitas produk dan layanan purna jualnya terus membaik, didukung oleh strategi pemasaran yang agresif dan pembangunan pabrik lokal. 

“Mobil China seringkali dilengkapi dengan fitur modern seperti panoramic sunroof, layar sentuh besar, dan sistem bantuan pengemudi (ADAS), yang membuat konsumen merasa mendapatkan nilai lebih,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (26/11).

Merek mobil China telah banyak berinvestasi pada kualitas produk dan layanan purna jualnya, termasuk membangun pabrik lokal dan jaringan servis yang luas, sehingga mengatasi kekhawatiran konsumen.

Merek dan varian baru

Dalam gelaran Gaikindo, beberapa merek dan varian baru mulai diperkenalkan, berikut beberapa diantaranya.

Changan Lumin (Tim SUAR/ Ahmad Afandi)

Changan

Setelah resmi diperkenalkan di Indonesia pada 19 November lalu, Changan, brand otomotif global asal China yang berada di bawah naungan Indomobil Group, menandai langkah penting berikutnya dengan partisipasi perdananya di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. 

Dalam ajang yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City ini, Changan meluncurkan dua kendaraan listrik unggulannya untuk pasar Indonesia, yaitu Changan Lumin dan Changan Deepal S07.

"Indonesia, salah satu negara dengan pasar yang paling dinamis, inovatif, dan visioner di Asia Tenggara memiliki potensi besar. Oleh karena itu,  kami mengambil langkah penting dengan memperkenalkan inovasi terbaru kepada Indonesia melalui Changan Lumin dan Changan Deepal S07,” ujar SEA Sales Department Regional Director CHANGAN Automobile Henry Huang dalam siaran pers di Jakarta.

Kendaraan listrik dengan desain unik dan stylish ini dirancang untuk menunjang gaya hidup perkotaan modern. Dilengkapi dengan teknologi cerdas serta ruang kabin luas dibalik dimensi eksteriornya yang ringkas, Changan Lumin menawarkan kenyamanan untuk penggunaan harian di perkotaan.

Mobil ini mampu menempuh jarak hingga 301 km dalam sekali pengisian daya dan didukung DC fast charging untuk kemudahan dan efisiensi waktu pengecasan.

Beralih ke Changan Deepal S07, e-SUV ini menghadirkan pengalaman berkendara yang berbeda dengan tampilan techno-sporty yang estetis dan dinamis.

Changan Deepal S07 menawarkan jarak tempuh hingga 560 km dan didukung DC fast charging, menghadirkan keandalan untuk perjalanan jarak jauh, serta performa bertenaga yang tetap efisien.

Chery: Jaecoo, Jetour, Lepas

Chery, salah satu di antara 13 merek China yang turut berpartisipasi, mengumumkan harga resmi untuk mobil listrik terbarunya, J6T, yang dibanderol dengan harga Rp525,5 hingga Rp585,5 juta untuk seribu pemesan pertama.

"Pameran GJAW ini akan kami manfaatkan untuk memaksimalkan penetrasi pasar di akhir tahun ini," kata Kepala Departemen Merek dan Pemasaran PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan.

Chery J6 EV (Tim SUAR/Ahmad Afandi)

Chery juga memboyong tiga submereknya, Jaecoo, Jetour, dan Lepas, ke pameran tersebut. Jaecoo mengumumkan perpanjangan masa promosi penjualan mobil listrik J5 dengan harga spesial untuk hingga 10 ribu pelanggan pertama, sebagai respons atas tingginya antusiasme konsumen.

Sementara itu, Jetour membuka periode pemesanan untuk model barunya yang berbahan bakar bensin, Jetour T2, yang dipatok seharga Rp568 juta per-unit. Lepas mengumumkan periode prapemesanan L8, mobil pertamanya di Indonesia, yang ditawarkan dengan harga Rp589 juta per-unit.

Veloz Hybrid

PT Toyota-Astra Motor (TAM) membuka Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan momentum penting bagi industri otomotif Indonesia yaitu World Premiere New Veloz Hybrid EV yang diproduksi secara lokal di Indonesia. 

Toyota juga secara resmi memulai penjualan New bZ4X Battery EV produksi lokal dan New Urban Cruiser Battery EV, yang sebelumnya telah diperkenalkan di GIIAS 2025. Kehadiran tiga model ini melengkapi lini elektrifikasi Toyota yang semakin luas, memperkuat komitmen Toyota dalam menghadirkan solusi mobilitas inklusif, berkelanjutan, dan relevan bagi masyarakat Indonesia. 

“Di Toyota, kami memahami bahwa tidak ada satu produk pun yang dapat memenuhi kebutuhan semua orang dengan cara yang sama. Dengan semangat “Toyota Ada Untuk Indonesia” kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi mobilitas yang sesuai dengan kebutuhan setiap masyarakat Indonesia,”ujar President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda dalam siaran persnya yang diterima SUAR di Jakarta (26/11).

Veloz Hybrid (Tim SUAR/ Ahmad Afandi)

Sebagai MPV andalan keluarga Indonesia, New Veloz Hybrid EV kini memasuki era baru elektrifikasi. Diproduksi secara lokal, model ini memadukan efisiensi bahan bakar tinggi dan performa tangguh, menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga modern yang ingin bertransisi ke kendaraan ramah lingkungan tanpa perlu mengubah kebiasaan berkendara. 

Di GJAW 2025, Toyota membuka pemesanan indent untuk New Veloz Hybrid EV, dengan harga spesial Rp 299 juta untuk seri V Grade, khusus pemesanan hingga Desember 2025. Dengan performa tangguh di berbagai medan, efisiensi bahan bakar yang maksimal, serta kenyamanan optimal, New Veloz Hybrid EV hadir sebagai pilihan paling ideal bagi keluarga Indonesia.