Profesi 'Pacer' Jadi Side Job yang Diminati

Menjadi pacer saat ini tidak hanya sebagai sekedar hobi saja namun bisa juga menambah penghasilan. Dengan honor mulai dari Rp500.000 hingga Rp2,5 juta para pacer lari kini bisa dibilang sebagai salah satu pekerjaan sampingan dengan honor menggiurkan. 

Profesi 'Pacer' Jadi Side Job yang Diminati
Photo by sporlab / Unsplash
Daftar Isi

Jumat malam, suasana sebuah gedung pusat perbelanjaan di daerah Senayan itu nampak ramai. Mall yang biasanya dipenuhi pengunjung untuk berbelanja itu kini dipenuhi ratusan pelari di Jakarta yang tergabung dalam komunitas Skolari.

Skolari merupakan suatu komunitas yang senantiasa memberikan ruang edukasi soal teknik-teknik berlari. Keriuhan malam itu bertambah kala sesi latihan dimulai. Ditemani cahaya dari gedung menjulang di sekitarnya, ratusan orang tersebut segera berdiri berjajar. 

Dengan sigap mereka mengambil ancang ancang dan melakukan lari kecil ditempat atau ankling, teknik menguatkan pergelangan kaki. Sedikit berjinjit dan lari cepat, pelari-pelari itu mengikuti sang instruktur yang memberikan aba-aba.

“Whoahhh,” seru para peserta sambil menghembuskan napas.

Para pelari juga melakukan gerakan plank, suatu gerakan menahan posisi tubuh dalam satu garis lurus, dari kepala hingga kaki dengan bertumpu pada lengan dan ujung kaki. Para pelari ini terlihat bersemangat mengikuti setiap gerakan yang diberikan instruktur di depan. 

Sesekali terdengar teriakan yang membuat suasana semakin hidup. Adalah Bobby, 38 tahun, merupakan salah satu pesertanya. Pria yang memegang posisi wakil direktur dan mitra bisnis di salah satu bank swasta ini mengaku sudah beberapa tahun ini menggeluti lari sebagai olahraga rutin. 

"Saya awalnya menggeluti olahraga lari untuk alasan kesehatan. Sementara menekuni pacer sudah dua tahun belakangan ini," ujar Bobby kepada SUAR ditemui di lokasi latihan.

Pacer atau pacemaker dalam dunia lari bertugas sebagai penjaga ritme lari yang diberikan target-target tertentu. Misalnya, jika pelari ingin mencapai target 10 km dalam waktu beberapa jam, maka tugas pacer menjaga agar pelari tetap stabil sesuai ritmenya.

Pacer biasanya terlihat dengan tanda khusus seperti balon, papan, atau kaus bertuliskan target waktu mereka. Misalnya, "SUB 65" untuk target 65 menit.

"Ini bisa digeluti sebagai side job, bukan main job," kata Bobby kepada SUAR, Kamis malam, (24/07/2025).

silhouette of three women running on grey concrete road
Photo by Fitsum Admasu / Unsplash

Bayaran menggiurkan

Menjadi pacer saat ini tidak hanya sekadar hobi saja, melainkan bisa juga menambah penghasilan. Dengan honor mulai dari Rp500.000 hingga Rp2,5 juta para pacer lari kini bisa dibilang sebagai salah satu pekerjaan sampingan dengan honor menggiurkan. 

Bobby mengaku pernah menjadi pacer untuk CEO bank asal Singapura di suatu acara lari. Ia mengaku menekuni pacer untuk menambah penghasilan.

"Bayaran sebagai pacer di setiap event bervariasi. Dalam satu event lari, pacer biasa dibayar sebesar Rp1,5 juta," ujarnya

Memiliki alasan yang berbeda, Yanuar Mariansi, 37 tahun, mengaku sudah 4 tahun bergabung dengan komunitas lari Skolari. Selain karena tuntutan kesehatan, ia menekuni dunia lari sejak 2018 sebagai hobi.

"Dulu gaya hidup saya tidak sehat dan sekarang mulai rajin berolahraga," kata pria yang hadir ngejreng dengan kaos kuning itu.

Pria yang berprofesi sebagai head division of sales marketing di sebuah perusahaan swasta ini mengaku sudah 2 tahun terakhir menjadi pacer untuk beberapa event lari dengan jarak terjauh 21 kilometer.

Namun, ia punya pandangan sendiri mengenai fee atau bayaran untuk pacer. Yanuar hanya menjalankan ini sebagai hobi, bukan untuk penghasilan tambahan.

"Walaupun di kantor punya jabatan, kalau pacer itu saya nggak memikirkan fee-nya berapa sih," kata Yanuar.

"Walaupun di kantor punya jabatan, kalau pacer itu saya nggak memikirkan fee-nya berapa sih," kata Yanuar.

Ia menganggap menjadi seorang pacer justru membuatnya ingin dikenal oleh orang banyak. 

‘’Tapi kalau jadi pacer kan punya insight sendiri, ya, sebenarnya. Jadi memang lebih gampang dikenal sama orang. Dan, mungkin orang-orang yang dipilih pacer itu kan sebenarnya bukan orang-orang yang sembarangan gitu loh,” ujar dia. 

Menurut Yanuar, untuk  menjadi pacer, orang tersebut harus memiliki pengalaman dan jam terbang yang cukup untuk bisa memandu peserta lari mencapai garis finish.

Ia menyebut seorang pacer bisa dibayar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per event lari. 

Namun dengan bayaran yang cukup menggiurkan, tentu banyak latihan yang dijalani dan mengikuti seleksi tertentu.

‘’Dia mungkin dilihat secara personalnya, dilihat secara mileage-nya. Mungkin profilnya dia cocok atau nggak dengan event tersebut atau seperti apa. Itu kualifikasinya panjang,"  ucap Yanuar. 

Pacer lainnya, Wulan, hanya satu nama mengatakan menjadi pacer memberikan banyak manfaat. Selain memberikan keuntungan secara finansial, pacer juga memberi kesempatan menjalin relasi ke orang banyak.

"Alhamdulillah, ya, semenjak jadi pacer tuh banyak banget benefit yang didapet. Jadi, misalkan kita udah pasti setiap minggu tuh kita pacer-in komunitas," ucap Wulan yang bekerja sebagai officer di salah satu klinik kecantikan ternama di Indonesia.

Wulan menjadi pacer sejak 2023. Saat ditanya soal fee, Wulan menyebut jika yang ia terima masih terbilang kecil, namun cukup untuk menambah penghasilan.

"Paling kalau ada event-event kecil, ya. Kisaran maksimalnya di Rp500.000 sih," kata dia.

‘’Kalau bisa nambah kenapa nggak gitu. Jadi pacer ini tuh juga bisa sekalian nambah-nambah uang jajan," ujar Wulan.