Ringkasan Eksekutif: MBG Program Besar untuk Hasil Besar

Indonesia menjadi negara ke-8 yang memberikan makan bergizi gratis kepada anak-anak, setelah Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.

Ringkasan Eksekutif: MBG Program Besar untuk Hasil Besar
Makan Bergizi Gratis, program besar untuk Hasil Besar

Program Makan Bergizi Gratis terus didorong agar cakupan meluas. Tujuannya bisa mengentaskan masyarakat dari kekurangan gizi hingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tercatat hingga pekan kedua September 2025, sudah ada 7.477 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang resmi beroperasi di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.

Program ini melibatkan dukungan luas dari TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI), hingga pelaku usaha di berbagai daerah.

  • Pihak Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program sedang melakukan percepatan target aktivasi SPPG di berbagai daerah. Sehingga jumlah penerima layanan juga lebih luas.
  • Bulan November nanti, percepatan ini juga diharapkan mampu mendongkrak jumlah SPPG hingga 25.000 unit, di wilayah aglomerasi dan 6.000 SPPG di daerah terpencil.
  • Dalam hitungan BGN, operasional satu SPPG dalam sebulan diperkirakan penyerapannya bisa mencapai Rp1 miliar.
  • Pembangunan satu unit SPPG oleh pihak mitra/swasta membutuhkan biaya operasional Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar, sehingga merangsang perputaran dana di masyarakat.

Baca selengkapnya di sini.

Generasi Emas dari Makan Gratis (1)
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mendorong pemerataan layanan Makan Bergizi gratis. Menguatkan pondasi sumber daya manusia Indonesia dan mendongkrak ekonomi.

Pada tulisan kedua, simak wawancara SUAR dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana terkait perkembangan terbaru program Makan Bergizi Gratis, klik di sini.

Program Terus Bergulir (2)
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis terus digeber. BGN meluruskan berbagai kesalahpahaman publik selama ini.

Pembentukan SPPG juga diharapkan menjadi perangsang gerakan ekonomi yang positif di lingkungannya.

  • Mendorong aktivitas sektor usaha. Banyak restoran, kafe, dan hotel yang mengalihkan fungsi dapurnya menjadi dapur produksi SPPG.
  • Setiap unit SPPG mempekerjakan sekitar 50 orang, yang terdiri dari 1 kepala SPPG, 1 akuntan, 1 ahli gizi, dan 47 relawan.
  • Jika nanti target 32.000 SPPG terpenuhi, maka  akan ada setidaknya 1,5 juta lapangan pekerjaan.
  • Bappenas menghitung, program MBG berpotensi menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,86 persen, asalkan anggaran sebesar Rp 71 triliun terserap penuh dan tepat sasaran.

Baca selengkapnya di sini.

Makmur berkat Dapur Umum (3)
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi menjadi pusat persemaian ekonomi yang menghimpun berbagai sumber daya ekonomi lokal. Jumlahnya terus bertambah.

Baca keseluruhan laporannya disini: