Benny Soetrisno Menempa Mental di Sepakbola, Memberi Nilai pada Senior

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Benny Soetrisno memiliki cara tersendiri dalam menjaga keseimbangan hidupnya antara bekerja dan menjaga kesehatan, yaitu dengan bermain bola.

Benny Soetrisno Menempa Mental di Sepakbola, Memberi Nilai pada Senior
Connor Coyne / Unsplash

Selamat berakhir pekan. 

Berikut informasi seputar tren yang sedang ramai dibahas di publik.

Dari Sepakbola, Benny Soetrisno Belajar Menempa Kesehatan Mental

  • Di tengah kesibukannya menjaga ekspor tetap tumbuh, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, Benny Soetrisno, memiliki cara tersendiri untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kerja secara seimbang. Yaitu, rajin bermain sepakbola.
  • Pria 75 tahun ini merasakan betul manfaat sepakbola, lantaran olahraga tim ini mengajarkan pentingnya kerjasama, komunikasi, dan mencapai tujuan. Serta, yang tak kalah penting, membangun karakter. Bagi insinyur elektro lulusan RWTH, Aachen, Jerman ini, selain melatih kesehatan fisik, bermain bola juga bisa menjaga kesehatan mental dan mengambil keputusan bisnis lebih baik. Tak heran bila komisaris utama sederet perusahaan ini tetap aktif menjalani olahraga favoritnya – kendati tidak lagi sesering dulu sewaktu muda.
Benny Soetrisno (Foto:Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya baca di sini

Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025: Dewan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menyelenggarakan Festival Kebudayaan Yogyakarta dengan mengusung tema utama "adat istiadat". Sementara tema spesifik "Adoh Ratu, Cedhak Watu" berarti secara literal “jauh dari raja/pemimpin, dekat dengan batu”. Tema FKY ini merepresentasikan etos kebudayaan masyarakat Gunungkidul dalam menjaga kedaulatan dan kemandirian komunitas, sekaligus menegaskan kedekatan dengan tanah, sejarah, dan lingkungan ekologis sebagai basis keberlangsungan hidup. ​Festival ini akan berlangsung selama satu minggu, yaitu 11 Oktober–18 Oktober 2025, dan berlokasi di Lapangan Desa Logandeng, Plembon Kidul, Kalurahan Logandeng, Kapanewonan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Rangkaian program acara FKY 2025 sangat beragam, mencakup: Pawai Rajakaya, Pasaraya Ruwang Berdaya, Jelajah Budaya, Pawon Hajat Khasiat, Gelaran Olah Rupa, Panggung FKY, FKY Bugar, FKY Rembug, dan berbagai kompetisi.

Open lecture bertajuk “Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia dan Masalah dalam Penulisannya”: Sesi diskusi yang berfokus pada sejarah seni rupa modern Indonesia ini diselenggarakan oleh Gajah Gallery Jakarta dan akan menampilkan Aminudin TH Siregar, seorang peneliti yang baru kembali dari risetnya di Leiden. Sebagai pembicara utama, Aminudin akan memaparkan wawasan terbarunya mengenai koneksi, linimasa, dan narasi yang sering terlewatkan dalam penulisan sejarah seni rupa modern Indonesia. Tujuannya untuk mengurai benang merah yang menghubungkan masa lalu, masa kini, serta konteks lokal dan global dalam evolusi seni rupa nasional. Open lecture ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, pukul 15.00–17.00 WIB, bertempat secara luring di Gajah Gallery Jakarta, Casa Domaine GF Retail No. 1.

Semakin Tua Semakin Bernilai

  • Dalam tradisi Timur, orang yang lebih tua adalah sumber hikmah. Memberdayakan mereka bukan sekadar strategi sumber daya manusia, tapi bentuk adab dan keberkahan organisasi. Walau, kebiasaan ini kadang juga tak dijalankan di semua negeri Timur. Di Jepang, misalnya, dalam norma masyarakat, warga senior memang tetap harus dihormati. Namun, di dunia kerja, para karyawan senior terkadang malah dipinggirkan dengan cara yang juga bisa dibilang brutal.
  • Kondisi ini terjadi bukan karena niatan secara sadar. Di Jepang, perusahaan-perusahaan dibatasi oleh nilai  sosial dan aturan hukum yang membuat pemecatan karyawan menjadi sangat sulit. Secara historis, hal ini memicu fenomena madogiwazoku  – yang bisa diterjemahkan bebas ke bahasa Indonesia sebagai suku atau kelompok yang duduk di dekat jendela.
Biasanya, karena sudah tidak diperlukan lagi jasanya, sedangkan perusahaan tidak dapat atau tidak ingin memecat mereka, maka karyawan di ambang masa pensiun ini akan diberikan tempat yang nyaman di dekat jendela untuk menghabiskan waktu kerja. Mungkin salah satunya dengan membaca koran hingga selesai jam kerja.

Selanjutnya bisa dibaca di sini