Tingkat pengangguran di Indonesia mengkhawatirkan. Setiap kali ada job fair atau pembukaan lowongan pekerjaan, banyak pencari kerja datang berbondong-bondong – jauh lebih banyak ketimbang yang bakal diterima bekerja.
Awal pekan ini, pemerintah meluncurkan program magang berbayar bagi puluhan ribu lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi. Program ini memberikan kesempatan untuk bekerja selama enam bulan dengan gaji setara upah minimum provinsi (UMP).
Program magang berbayar ini merupakan salah satu dari paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang dikeluarkan pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program ini akan dijalankan serentak di seluruh Indonesia dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor industri.
Pengamat ekonomi Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan, magang berbayar ini dinilai cukup menjanjikan dan bisa menekan angka pengangguran apabila dijalankan dengan serius.
"Ini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk menekan angka pengangguran. Program ini membuat lulusan perguruan tinggi semangat bekerja karena mereka digaji sehingga berdampak pada peningkatan kualitas kerja,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (17/9).
Wijayanto berharap dengan adanya program ini, angkatan kerja Indonesia bisa lebih kompetitif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa jumlah orang yang menganggur per Februari 2025 sebanyak 7,28 juta orang. Angka ini meningkat 1,11% dibandingkan Februari 2024.
"Dibandingkan dengan Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang yang menganggur meningkat 83.450 orang, yang naik kira-kira 1,11%," ujar Amalia.
Dimulai kuartal IV–2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelaksanaan Program Magang Fresh Graduate dijadwalkan dimulai pada kuartal IV–2025, atau sekitar Oktober hingga Desember 2025. Anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 198 miliar untuk tahap pertama.
Program ini terbuka bagi semua perusahaan, baik swasta maupun BUMN, yang ingin bekerjasama menyediakan posisi magang. Pemerintah berharap, melalui program ini lulusan baru bisa lebih siap menghadapi dunia kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran terdidik di Indonesia.
“Salah satu yang kita juga dorong adalah link-and-match antara fresh graduate untuk masuk lapangan kerja. Nah, pemerintah akan kasih 6 bulan gaji setara UMP. Jadi, fresh graduate itu 10% akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link-and-match,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta (15/9).
Syarat dan ketentuan untuk peserta yang ingin ikut Program Magang Fresh Graduate ini adalah fresh graduate atau lulusan maksimal satu tahun sebelumnya. Tidak ada batasan usia, sehingga lulusan yang berusia di atas 23 tahun–24 tahun tetap bisa ikut magang. Adapun masa magang berlangsung selama enam bulan.
Peserta akan menerima gaji setara UMP di provinsi masing-masing. Kuota tahap pertama terbatas hanya untuk 20.000 peserta, dan penempatan peserta disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja daerah. Untuk wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), pemerintah pusat akan mengambil alih penempatan.
Bagi lulusan yang sudah melewati masa satu tahun setelah wisuda, pemerintah menyediakan jalur lain berupa pelatihan peningkatan keterampilan melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
Swasta mendukung
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mendukung program magang fresh graduate yang dirancang pemerintah karena bisa menekan angka pengangguran sekaligus menguntungkan perusahaan.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk program magang ini, jadi pengusaha tidak mengeluarkan biaya. Program ini secara tidak langsung juga menguntungkan perusahaan. Karena, dengan dibayarnya anak magang, maka mereka akan mengeluarkan kualitas terbaik dirinya.
“Program magang ini sangat positif. Untung bagi negara karena pengangguran kurang, untung bagi perusahaan, karena lulusan perguruan tinggi yang magang bisa memberikan kinerja terbaiknya,” ujar Benny ketika ditemui dalam acara Roundtable SUAR di Jakarta (18/9).
Ia mengatakan, program magang fresh graduate ini juga bisa meningkatkan daya beli konsumen di Indonesia di tengah lesunya perekonomian global.

Salah satu karyawan magang fresh graduate yang mendukung program ini adalah Ivo. Ia mulai menjalani program magang pada Oktober tahun ini di PT Indosat Ooredoo, bertepatan dengan program magang fresh graduate dari pemerintah.
“Saya happy dan excited kalau magang dibayar oleh pemerintah. Ini bisa meningkatkan kualitas kerja,” ujar Ivo kepada SUAR di Jakarta (18/9).
Ia menuturkan, uang yang didapatkan dari program ini akan ditabung. Selain mendapatkan penghasilan, ia juga mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja.