Tarif Angkutan Bertabur Diskon Sambut Libur Nataru

Pemerintah memberikan diskon tarif angkutan hingga tol berkisar 10 - 30 persen pada libur Natal dan Tahun Baru

Tarif Angkutan Bertabur Diskon Sambut Libur Nataru
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kiri) didampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso (kedua kiri), Wakil Menteri Perhubungan Suntana (ketiga kanan), Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati (kedua kanan), Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu (kanan), dan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti (kiri) menyampaikan keterangan pers di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu, (26/11/2025). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar)
Daftar Isi

Pemerintah pada Rabu (26/11/2025) mengumumkan akan memberikan diskon tarif tol hinga tiket berbagai angkutan untuk mendorong mobilitas masyarakat Indonesia selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru 2025).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan diskon tarif yang dihadirkan meliputi tiket kereta api, tiket pesawat, angkutan laut, angkutan penyeberangan, tarif tol, hingga pariwisata.

Diskon tarif tol diberikan dari range 10% - 20% selama tiga hari mulai dari tanggal 22, 23 dan 31 Desember 2025. Potongan tersebut berlaku di 26 ruas jalan tol , dua tol Jabodetabek, 9 tol Transjawa, 3 Non-Jawa dan 12 Trans-Sumatera.

"Terkait event wisata, ada total 244 event (menyambut Nataru)," ucap Airlangga dalam press konferensi di Jakarta, Rabu (26/11).

Sementara diskon moda transportasi darat, laut dan udara dikenakan berdasarkan skema seperti tahun-tahun sebelumnya.

Untuk tarif tiket kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon tiket sebesar 30% dari harga tiket perjalanan kereta ekonomi komersil (156 KA Reguler dan 26 KA Tambahan) untuk 1.509.080 penumpang.

"Diskon yang akan diberikan untuk angkutan laut PT Pelni yaitu 20%, pembelian tiket waktunya yang mendapat diskon 17 Desember sampai 10 Januari, dengan diskon sebesar 20%," kata Wakil Menteri Perhubungan, Suntana.

Selain itu, ada pula diskon tarif angkutan penyeberangan dari PT ASDP Indonesia Ferry berupa 100% tarif jasa kepelabuhanan.

Untuk diskon tiket pesawat udara, berkisar 13-14% dari harga tiket awal. "Diskon ini akan diberikan kepada sekitar 3,59 juta penumpang, khusus kelas ekonomi," kata Suntana.

Penumpang berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan pesawat di Terminal keberangkatan 1C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (11/11/2025) (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/agr)

Diskon belanja

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso, juga memaparkan sejumlah program dalam rangka mendorong perekonomian nasional di masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan sejumlah asosiasi untuk mempersiapkan program-program diskon menarik demi bisa dinikmati oleh masyarakat dan para pelaku usaha.

“Jadi dalam rangka Natal dan Tahun Baru, kita bersama idEA (Asosiasi E-commerce Indonesia), akan melakukan program Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), tanggal 10-16 Desember,” tambah Budi.

Selain itu, ada pula inisiatif yang dilakukan seperti Belanja di Indonesia Aja (BINA) Indonesia Great Sale 2025 yang akan berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata untuk para pelaku usaha baik itu perusahaan besar ataupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Gerakan ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

“Kemudian yang ketiga EPIC, jadi kita bekerja sama dengan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), melakukan diskon antara 20-80%, yang akan di-launching pada tanggal 1 Desember 2025. EPIC akan dilaksanakan tanggal 1-31 Desember 2025,” ungkapnya.

Budi juga menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok saat ini masih relatif terkendali dengan baik, tidak ada harga yang melonjak dan semua rata-rata mendekati harga ecerat tertinggi atau harga acuan, sehingga kebutuhan masyarakat menjelang Nataru dapat terpenuhi dengan baik.

Mobilitas meningkat

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, memproyeksikan akan terjadi pergerakan mobilitas sebanyak 100 juta masyarakat Indonesia pada masa Nataru 2025 nanti. Apalagi, pihak Kementerian Pariwisata juga telah menyiapkan sejumlah program dan kegiatan untuk mendorong mobilitas masyarakat.

"Untuk Desember proyeksinya akan di angka 1,3 juta wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Indonesia. Dan wisatawan nusantara proyeksinya akan terjadi pergerakan sebesar sekitar 100 juta lebih," jelas Puspa.

Kementerian Pariwisata menyiapkan berbagai event seperti Festival Pesona Minangkabau di Sumatra Barat pada 4-6 Desember, JogjaROCKarta Festival di Yogyakarta pada 6-7 Desember, hingga acara DWP Bali 2025 di GWK pada 12-14 Desember.

Sejumlah event tersebut diharapkan akan memberikan manfaat untuk perekonomian dengan meningkatkan pendapatan daerah dan nasional melalui pajak dan belanja wisatawan.

Acara-acara yang telah dirancang sedemikian rupa juga berfungsi sebagai daya tarik untuk mendorong pergerakan wisatawan dan transaksi ekonomi secara signifikan.

"Total jumlah event selama Nataru itu adalah 244 event yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan 4 eventbesar yaitu DWP di Bali dengan target 70 ribu pengunjung, JojgjaROCKarta dengan target 5 ribu pengunjung, Festival Minangkabau itu 54 ribu pengunjung, dan Big Bang Festival Jakarta yaitu 895 ribu pengunjung," ungkapnya.

Para pelaku usaha Tanah Air juga antusias memberikan promo khusus periode Nataru dengan berbagai cara untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan. Momen Nataru ini pun menjadi puncak kedua momentum belanja masyarakat setelah masa Lebaran Idulfitri.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Hippindo Budiharjo Iduansjah, menjelaskan bahwa pihaknya juga terus berkolaborasi dengan asosiasi-asosiasi usaha lainnya dan pemerintah untuk memanfaatkan momentum akhir tahun ini demi meningkatkan omzet bisnis dan juga pertumbuhan ekonomi.

"Ya jadi strategi Hippindo adalah bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi mal dan retail lainnya untuk bersama-sama di Desember sebagai bulan terakhir di 2025 melakukan upaya Indonesia great sale atau promosi yang nantinya akan mendatangkan traffic dari dalam dan luar negeri," kata Budiharjo ketika diwawancara, Rabu (26/11/2025).

Momentum Nataru secara signifikan mendorong belanja rumah tangga dan aktivitas perekonomian di berbagai sektor terutama pada kuartal 4 setiap tahunnya. Sektor yang paling terdampak dari momentum ini adalah retail, makanan-minuman, pariwisata, dan juga transportasi.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet, menyebut ada perbedaan dari sisi daya beli masyarakat di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pengaruh inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap konsumsi akhir tahun juga dikatakan terlihat dengan nyata.

"Inflasi pangan dan suku bunga kredit yang relatif masih tinggi membuat masyarakat lebih selektif dalam belanja, meskipun minat konsumsi tetap ada karena momen liburan selalu punya daya tarik tersendiri," kata Yusuf, Rabu (26/11/2025).

Baik pemerintah maupun pelaku usaha disebut perlu bekerja sama menjaga stabilitas harga dan rantai pasok sehingga momentum Nataru ini tetap bisa mendorong perekonomian tanpa menciptakan tekanan tambahan untuk masyarakat Indonesia.

"Yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah langkah antisipatif, terutama di sisi logistik dan ketersediaan barang. Pemerintah perlu memastikan distribusi pangan, energi, dan transportasi berjalan lancar. Sementara, pelaku usaha harus menata stok agar tidak terjadi kekurangan atau lonjakan harga menjelang puncak liburan," tutupnya.