Melatih Ketangguhan Berbisnis lewat Olahraga

Bagi seorang pebisnis, olahraga bukan hanya soal menjaga kesehatan fisik. Lebih dari itu, aktivitas ini berkorelasi erat dengan performa kerja dan pembentukan mindset.

Daftar Isi

Tuntutan pekerjaan yang menggunung, dinamika sosial yang menguras energi, hingga banjir informasi di gawai terkadang membuat pikiran seseorang berada dalam ketegangan tak berkesudahan. Kalau dibiarkan menumpuk bisa memicu stres.

Maka, mengelola stres kini bukan lagi menjadi pilihan, melainkan kewajiban dalam mewujudkan kesejahteraan mental dan fisik yang maksimal. Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah melakukan kegiatan yang bermakna untuk diri sendiri.

Kisah inspiratif datang dari Anne Patricia Susanto, seorang Wakil Direktur Utama Pan Brothers, sebuah perusahaan manufaktur garmen terkemuka di Indonesia.

Menurut dia, bagi seorang pebisnis, olahraga bukan hanya soal menjaga kesehatan fisik. Lebih dari itu, aktivitas ini berkorelasi erat dengan performa kerja dan pembentukan mindset.

Lebih dari sekadar hobi dan hiburan, Anne memilih lari sebagai cara untuk melatih ketangguhan diri dalam bertahan – sama halnya dengan sebuah perusahaan yang harus memiliki ketangguhan untuk bertahan.

Anne memilih lari sebagai cara untuk melatih ketangguhan diri dalam bertahan – sama halnya dengan sebuah perusahaan yang harus memiliki ketangguhan untuk bertahan.

“Hobi lari saya lebih ke arah melatih mindset, lebih ke arah lari jarak panjang seperti maraton. Bukan sekadar olahraga fisik, tapi melatih diri untuk resilience, endurance, dan komitmen,” ujarnya kepada SUAR dalam acara peluncuran media SUAR di Jakarta, Kamis malam (21/8).

Anne menuturkan, lari memberi dampak lebih dari sekadar pelepas stres. Aktivitas ini meningkatkan energi dan stabilitas tubuh, sehingga stamina lebih kuat untuk menghadapi ritme kerja yang panjang.

Ia merasakan, badan yang fit dapat membuat pengambilan keputusan bisnis jadi lebih jernih. Ia mencontohkan, menuntaskan lari maraton sejauh 42 kilometer membutuhkan komitmen dan mindset yang kuat.

Proses itu, menurut Anne, sejalan dengan perjalanan bisnis yang dilakoninya.

“Korelasinya adalah latihan endurance. Sama seperti di dunia manufaktur, kita harus tahan terhadap perubahan. Jadi ini bukan hanya soal fisik, tapi juga melatih pola pikir. Dalam tubuh yang fit, ada mindset yang sehat,” tambahnya.

“Ini bukan hanya soal fisik, tapi juga melatih pola pikir. Dalam tubuh yang fit, ada mindset yang sehat,” ucap Anne.

Meski sempat terhenti saat pandemi, Anne kembali rutin berlari sejak tahun lalu. Ia percaya, olahraga bisa dilakukan siapa saja asal ada niat. “Kalau kita memang mau dan punya strong will, semua orang juga bisa,” ujarnya.

Bagi Anne, disiplin adalah kunci. Ia menjadwalkan latihan setiap pagi, mulai dari core training hingga strengthening. Rutinitas ini menurutnya sejalan dengan prinsip membangun bisnis, butuh konsistensi, kesabaran, dan komitmen jangka panjang.

Tak hanya itu, olahraga juga membuka peluang jejaring. Banyak pebisnis menemukan partner atau klien lewat golf, futsal, hingga gym. Anne sendiri sempat aktif di komunitas lari.

“Dulu saya ikut komunitas, ada WA group. Tapi karena jadwalnya terkadang tidak cocok dengan saya, sekarang saya lebih sering lari sendiri,” katanya.

Wakil Direktur Utama Pan Brothers, Anne Patricia Susanto ditemui dalam acara peluncuran media SUAR di Jakarta, Kamis malam (SUAR/Dian Amalia)

Atur strategi dalam bulu tangkis

Selain Anne, prinsip work life balance juga selalu dipegang oleh Vice President Director PT Triputra Agro Persada, Budiarto Abadi.

Menurut Budiarto, mengisi waktu luang dengan melakukan hobi adalah cara terbaik menikmati hidup, tidak hanya semata-mata mengenai pekerjaan.

Hampir tiap pekan ia menghabiskan waktu dengan main bulu tangkis, baik dengan komunitasnya maupun teman-teman di kantor.

Kepada SUAR, ia mengaku sangat menyukai olahraga bulu tangkis karena bisa meningkatkan stamina dan membuat otak sedikit bekerja dengan mengatur strategi untuk bertahan dan menyerang.

"Main bulu tangkis bukan hanya sekadar soal taktik bermain, tetapi juga banyak manfaat yang didapatkan, seperti membakar kalori dan menguatkan otot persendian," ujarnya ketika ditemui usai acara peluncuran media SUAR di Jakarta, Kamis malam (22/8).

Selain itu, bagi Budiarto, bulu tangkis juga bisa memperbaiki suasana hati dan memperbaiki kesehatan mental.

Bagi Budiarto, bulu tangkis juga bisa memperbaiki suasana hati dan memperbaiki kesehatan mental.

“Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari bermain bulu tangkis, yang jelas sehat jasmani dan rohani,” ujar Budiarto.

Budiarto mengatakan, ia menyukai bulu tangkis sejak kecil dan sudah menjadi hobi hingga beranjak dewasa seperti sekarang.

“Saya sangat suka bulutangkis karena membuat saya berkeringat dan selalu merasa sehat setelah selesai bermain,” kata pria yang mengidolakan Susi Susanti sebagai atlet favoritnya.

Susi, di mata Budiarto, memiliki cara bermain yang smart dan lincah, sikap yang menurutnya harus dimiliki setiap pengusaha dalam menjalankan bisnis. "Smart dan lincah itu sangat penting," ujar dia.

Memahami peran dalam basket

Direktur Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah ditemui di kantornya, Jakarta, 25 Juli 2025 (Ahmad Afandi/ SUAR)

Adapun Junas Miradiarsyah memilih basket sebagai aktivitas yang penting. Bagi Direktur Liga Basket Indonesia (IBL) ini, basket bukan sekadar olahraga.

Ia menyebut, di dalam permainan ini terdapat filosofi mendalam, seperti kerjasama tim, peran yang saling melengkapi, disiplin, dan semangat kompetisi yang sehat. Semua nilai itu pula yang ia terapkan dalam kepemimpinannya di IBL.

“Di basket, semua punya peran. Ada yang jaga pertahanan, ada yang mencetak poin, ada yang atur tempo. Sama seperti organisasi. Tidak semua orang harus jadi bintang, tapi semua harus paham peran,” katanya.

Junas bilang, di akhir pekan, ia masih sering bermain basket atau bahkan bekerja dengan memantau kompetisi basket di berbagai kota di Indonesia. Namun baginya, hal itu terasa seperti menjalankan kegiatan favoritnya.

"Saya bisa memetakan apa yang bisa diimprove, apa kekurangannya baik dari sektor teknis maupun non teknis sehingga orang lain bisa menikmatinya," kata Junas.

Ia mengatakan, basket mengajarkannya semangat baik dalam hal posisi pekerjaan maupun permainan.

"Spirit untuk menang itu juga spirit kita untuk survive di pekerjaan. Jadi, menurut saya, basket bukan hanya sekadar olahraga saja, tapi juga nilai yang membuat saya sampai hari ini," ungkap Junas.