Selamat pagi, Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Undang-Undang Ketenagakerjaan Baru Perlu Lebih Lengkap dan Lebih Luwes
- Pergeseran industri penggerak ekonomi dari sektor manufaktur ke sektor jasa berimplikasi signifikan terhadap ketenagakerjaan yang kian informal dan fleksibel. Akademisi mengharapkan aspek tersebut terakomodasi dalam revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang digarap pemerintah, selain memperhatikan keluwesan implementasi undang-undang lewat penguatan fungsi pengawasan dan aturan pelaksanaan yang harmonis dan mampu melindungi semua pekerja.
- Dalam rapat Panja revisi UU Ketenagakerjaan, Selasa (18/11/2025), mengemuka empat aspek penting yang menjadi masukan akademisi hukum ketenagakerjaan. Pertama, paradigma pembaharuan UU yang perlu memperhatikan transformasi karakteristik angkatan kerja. Kedua, implementasi UU Ketenagakerjaan baru yang perlu lebih luwes, dengan memastikan undang-undang baru tidak terlalu melebar dan teknis, serta memiliki perangkat aturan pelaksanaan yang disahkan secara bersamaan. Ketiga, pengawasan praktik-praktik ketenagakerjaan yang memiliki sejumlah celah, mulai dari perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), tenaga kerja asing, pengupahan, hingga alih daya dan jaminan sosial. Keempat, kualitas ketenagakerjaan yang harus segera ditingkatkan, bersamaan dengan masuknya gelombang baru tenaga kerja muda.

Baca selengkapnya di sini.

Pasar Properti Jakarta Diperkirakan Tumbuh Stabil
- Pasar pembelian properti di Jakarta diperkirakan terus bertumbuh stabil setiap tahunnya di masa mendatang. Ini ditopang oleh perekonomian yang terus melaju dan masih terbatasnya pasokan unit properti baru, sehingga tingkat okupansi bisa tinggi. Indonesia telah mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi sekitar 5% per tahun dalam lima tahun terakhir. Proyeksi menunjukkan tren serupa hingga 2027, sementara target pemerintah sebesar 6%-8% pada 2029 mencerminkan keyakinan terhadap prospek jangka panjang.

Baca selengkapnya di sini.
Bijak Manfaatkan Kesempatan saat Utang Luar Negeri Bisa Ditekan
- Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia turun 1,82% ke posisi USD 424,4 miliar pada kuartal III-2025, dari sebelumnya sebesar USD 432,3 miliar pada kuartal II-2025. Secara tahunan, ULN Indonesia berkurang 0,6% year-on-year (YoY) pada kuartal III, setelah pada kuartal III-2024 sebesar USD 426,84 miliar, yang antara lain dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN di sektor publik serta kontraksi ULN di sektor swasta. Sekalipun penurunan ULN membantu menjaga persepsi stabilitas neraca dan risiko eksternal Indonesia, dunia usaha memiliki pertimbangan lain dalam mengupayakan pembiayaan luar negeri, termasuk arah suku bunga global, stabilitas nilai tukar, dan ketersediaan likuiditas global.

Baca selengkapnya di sini.
Impor LPG Bebani Neraca Dagang, Perlu Mengembangkan DME
- Indonesia bergantung pada impor LPG untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dalam negeri, yang mencapai sekitar 80% dari total kebutuhan nasional. Meski Indonesia adalah produsen gas alam, jaringan distribusi kurang memadai. Produksi LPG pun tidak mencukupi, sehingga sisa kebutuhannya diimpor dari negara lain. Ketergantungan pada impor LPG membebani neraca dagang. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi impor LPG dengan mencari substitusi. Salah satunya melalui pengembangan dimethyl ether (DME) yang diharapkan dapat menggantikan LPG. Secara sederhana, DME adalah senyawa kimia yang bisa diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Baca selengkapnya di sini.
Video Pilihan: Komisi IX DPR Gelar Rapat Bahas RUU Ketenagakerjaan


Arah Investasi Amerika Serikat di Indonesia
- Data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat sepanjang 2025 ini (Januari-September), realisasi investasi AS di Indonesia sudah mencapai USD 2,3 miliar, dengan jumlah proyek sebanyak 3.664 proyek. Pada triwulan III-2025, Amerika Serikat merupakan negara investor dengan realisasi investasi peringkat ke-5 di Indonesia senilai USD 768,5 juta. Total ada 2.435 proyek yang tengah berjalan. Namun, secara akumulatif, sepanjang triwulan I–III 2025 nilai investasi dari AS yang mencapai USD 2,325 miliar menempatkannya di peringkat ke-6 terbesar setelah Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.

Baca selengkapnya di sini.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) November 2025. RDG yang diselenggarakan 18 November–19 November 2025 akan mengumumkan hasil rapat pada Rabu, 19 November 2025 pukul 14.00 WIB. Di pertemuan ini, para anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ekonomi, moneter, dan stabilitas sistem keuangan global maupun domestik. Hasil dari RDG ini dinanti pasar karena menjadi penentu arah kebijakan moneter ke depan, termasuk penetapan suku bunga acuan (BI Rate) yang berdampak langsung pada biaya pinjaman, inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pengumuman hasil akan disiarkan melalui kanal media sosial Instagram dan YouTube Bank Indonesia.
Seminar “Membedah & Mengimplementasikan Jalur Perdagangan Bilateral: Indonesia-Canada CEPA”. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan seminar strategis bertajuk Membedah & Mengimplementasikan Jalur Perdagangan Bilateral: Indonesia-Canada CEPA pada Rabu, 19 November 2025, pukul 09.00-12.00 WIB, bertempat di Four Seasons Hotel Jakarta. Forum ini bertujuan untuk membahas peluang nyata dari Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pasca-penandatanganan di Ottawa pada September 2025. Fokus forum ini pada pemahaman dampak dan kesempatan baru bagi dunia usaha Indonesia, strategi kesiapan sektor industri dan UMKM, serta implementasi perjanjian yang mendorong perdagangan dan investasi bilateral, dan terbuka bagi pelaku usaha, asosiasi bisnis, akademisi, dan pengambil kebijakan. Informasi selengkapnya dapat langsung mengakses media sosial resmi Kadin Indonesia Institute.

"Ketika semuanya terasa bertentangan denganmu, ingatlah bahwa pesawat terbang lepas landas melawan angin, bukan mengikutinya." (Henry Ford – Pengusaha Amerika Serikat)
Selamat beraktivitas, Chief.
Tim SUAR