Selamat pagi, Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Terus Berinovasi, Pelaku Startup Harapkan Kepastian Regulasi
- Pelaku usaha rintisan berbasis inovasi teknologi (startup) pada Selasa (16/12/2025) berharap pemerintah menciptakan kepastian regulasi serta ekosistem pertumbuhan yang lebih ramah sehingga startup dapat lebih leluasa berkontribusi dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%. Head of Regulatory & Logistech Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Even Alex Chandra mengatakan, kepastian regulasi akan membantu startup memperluas sumber pembiayaan, sementara ekosistem yang ramah akan membuka jalan bagi inovasi yang lebih berdampak.
- Apabila karakteristik regulasi seperti itu tidak segera diperbaiki dan ekosistem pertumbuhan yang ramah tak kunjung terwujud, Alex mengkhawatirkan konsekuensi langsung, yaitu lesunya pertumbuhan startup, diikuti brain drain talenta-talenta digital Indonesia ke negara-negara yang lebih mendukung dan menghargai mereka.

Baca selengkapnya di sini.

Korban Bencana Sumatera Dapat Relaksasi KUR Selama 3 Tahun
- Pemerintah akan memberikan relaksasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada 3 provinsi yang terkena dampak banjir Sumatera dalam waktu 3 tahun. Saat ini, wilayah yang terdampak bencana adalah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat. Pemerintah sedang merancang peraturan pemerintah (PP) di 3 tiga provinsi tersebut. Pemerintah juga sedang menggodok pemetaan dampak bencana terhadap debitur KUR. Relaksasi KUR dilakukan dalam dua fase, di mana fase pertama berlangsung pada bulan Desember 2025 sampai dengan Maret 2026. Dalam fase pertama, debitur tidak membayar angsuran dan penyalur tidak menerima angsuran dan juga tidak mengajukan klaim dan penjamin atau asuransi tidak juga mengajukan klaim. Lalu fase kedua adalah relaksasi kewajiban debitur KUR existing yang usahanya sama sekali tidak dapat dilanjutkan, tentunya ada periode relaksasi dan juga potensi penghapusan. Untuk debitur KUR baru juga akan diberlakukan suku bunga 0% di tahun 2026. Lalu di tahun 2027 sebesar 3%. Sedangkan di tahun-tahun berikutnya akan dikenai bunga normal sebesar 6%.

Baca selengkapnya di sini.
Cegah Inflasi dan Gangguan Distribusi, Segera Tangani Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
- Kebakaran besar melanda 350 kios di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (15/12/2025) pagi, diduga akibat korsleting listrik. Kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp 10 miliar-Rp 30 miliar. Tak hanya memberikan dampak kerugian fisik, kebakaran di pasar yang jadi pemasok komoditas untuk pasar di kawasan Jabodetabek ini bisa potensi picu inflasi. Fungsi utama Pasar Induk Kramat Jati adalah sebagai pusat distribusi grosir utama untuk produk segar seperti buah dan sayuran, melayani seluruh Jakarta dan Jabodetabek, menjadi jantung suplai kebutuhan pokok, menghubungkan petani langsung ke pedagang kecil, dan berperan dalam pembentukan harga komoditas dengan operasinya 24 jam.

Baca selengkapnya di sini.
Strategi Transisi Energi Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Sejumlah pakar pada Selasa (16/12) mengusulkan sejumlah strategi komprehensif agar transisi energi tidak menghambat pertumbuhan ekonomi. Beberapa strategi yang dikemukakan antara lain dengan melakukan perluasan pembiayaan dan mempersiapkan sumber daya manusia. Ekonom senior Bank Tabungan Negara Winang Budoyo menyatakan, kerjasama pembiayaan bilateral dengan negara-negara yang relatif berhasil menjalankan transisi energi seperti Jerman, Belanda, dan Polandia. Sementara itu, faktor SDM berperan memastikan transisi tidak berhenti pada dekarbonisasi, melainkan ditindaklanjuti sampai energi terbarukan menjadi tulang punggung pembangkitan energi seluruhnya.

Baca selengkapnya di sini.

Perjanjian Perdagangan Indonesia-Eurasia Perkuat Diversifikasi Produk Ekspor
- Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang direncanakan pada 21 Desember 2025 di Rusia merupakan momen penting untuk hubungan dagang kedua pihak. Dengan adanya perjanjian ini terbuka peluang meningkatkan kinerja ekspor ke negara-negara EAEU. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan negara-negara EAEU selama periode 2020-2025. Hal ini didorong oleh tingginya impor pupuk dan bahan bakar mineral dari EAEU, sementara ekspor Indonesia didominasi oleh minyak kelapa sawit.
- Momentum penandatanganan perjanjian ini perlu dilihat sebagai peluang strategis untuk mereformulasi struktur perdagangan, khususnya untuk memperluas pasar ekspor non-tradisional Indonesia ke negara-negara anggota EAEU, terutama selain Rusia. Neraca perdagangan Indonesia dengan EAEU menunjukkan defisit nilai perdagangan di tahun 2020 mencapai 244,664 juta dollar AS. Di tahun 2022, tercatat peningkatan defisit menjadi 1.361,88 juta dollar AS. Komoditas Potassium Chloride atau kalium klorida (garam alami) sebagai komoditas impor utama mengalami peningkatan nilai impor hingga 48,9% dibandingkan tahun 2021.

Baca selengkapnya di sini.

Energy Outlook 2026. Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara (Aspebindo) berkolaborasi dengan Satgas Energi BPP Hipmi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan acara ini pada Rabu, 17 Desember 2025, pukul 09.00-18.30 WIB di West Java Ballroom, The Westin Jakarta. Forum ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan rantai pasok energi Indonesia, dengan mempertemukan para pemimpin nasional, regulator, dan pelaku industri. Pembicara utama (keynote speakers) yang akan hadir mencakup tokoh-tokoh terkemuka seperti Anggawira, Sandiaga Uno, Sultan Baktiar Najamudin, dan Emil Elistianto Dardak. Agenda acara ini terbagi dalam tiga diskusi panel utama yang krusial, antara lain, Keamanan & Efisiensi dalam Rantai Pasok Energi Fosil, Pendanaan Bioenergi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, dan Penyaluran Energi dan Pembangunan Komunitas Melalui Aksi Kolaboratif. Informasi lebih lanjut dapat langsung diakses melalui Instagram Aspebindo.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Desember 2025 yang diselenggarakan 16-17 Desember 2025 akan mengumumkan hasil rapat pada Rabu, 17 Desember 2025 pukul 14.00 WIB. Dalam pertemuan ini para anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ekonomi, moneter, dan stabilitas sistem keuangan global maupun domestik. Hasil dari RDG ini dinanti pasar karena menjadi penentu arah kebijakan moneter ke depan, termasuk penetapan suku bunga acuan (BI Rate) yang berdampak langsung pada biaya pinjaman, inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pengumuman hasil akan disiarkan melalui kanal media sosial Instagram dan YouTube Bank Indonesia.

"Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang tidak dapat Anda pahami." (Michael Dell - Dell Technologies)
Selamat beraktivitas, Chief.
Tim SUAR