Mengulas peluang, tantangan, dan kebijakan perdagangan internasional yang memengaruhi pelaku usaha Indonesia.
Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan negara-negara Uni Ekonomi Eurasia (EAEU). Penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan EAEU membuka peluang untuk memperluas pasar ekspor.
Menteri Perdagangan Budi Santoso pada Rabu (10/12) memastikan negosiasi dagang antara pemerintah AS dan Indonesia akan terus berjalan, sekaligus membantah isu yang beredar kalau negosiasi yang dicapai bulan Juli tersebut berpotensi batal.
Pada Oktober 2025, ekspor alami penurunan sementara impor alami kenaikan. Namun, neraca perdagangan masih tetap surplus, melanjutkan tren surplus 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Kinerja perdagangan Indonesia tahun 2026 masih akan dibayangi tarif Trump, atau dikenal dengan istilah 'Trump2.0'
Simak cerita keberhasilan pengusaha Indonesia menembus pasar Peru. Selain itu, ada potensi pasar besar di Tunisia.
Dalam KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22-23 November 2025 nanti, Indonesia mengusung sejumlah usulan penting dan mendesak.
Sektor manufaktur kembali menjadi motor utama penggerak perekonomian Indonesia baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
PT. MMS melaporkan mengekspor 87 kontainer fatty matter senilai Rp28,7 miliar. Fatty matter masuk dalam produk yang tidak dikenai bea keluar. Namun, setelah ditelusuri, mereka tidak mengimpor fatty matter melainkan produk turunan minyak sawit mentah sehingga masuk kategori kena bea keluar.
Nilai ekspor CPO dan turunannya pada 9 bulan pertama 2025 ini mencapai USD18,14 miliar bertumbuh dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD13,70 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 kembali mencatat surplus sebesar USD 4,34 miliar. Capaian ini menandai keberlanjutan tren positif selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Kedatangan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membuka peluang dan potensi kerjasama lebih luas antara Indonesia dengan Brasil.
Jumlah transaksi dalam TEI 2025 tersebut juga berasal dari Memorandum of Understanding (Mou) yang mencapai sebanyak USD 2,27 miliar, transaksi on the spot USD 71,6 juta, dan business matching sebanyak USD 63,4 juta.
Menampilkan 12 dari 31 total postingan
Tetap terupdate dengan koleksi cerita terbaik kami.