Selamat pagi, Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Nilai Rapor Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo: Sedang, PR di Lapangan Kerja
- Kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran hingga satu tahun ini, tepat pada Senin 20 Oktober 2025, dinilai stabil dan masih ada ruang untuk berkembang. Hasil riset lembaga independen IndoStrategi mengungkapkan, secara umum, pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan skor rata-rata 3,07 dari skala 0–5. Skala 0 menunjukkan sangat buruk dan skala 5 menunjukkan sangat baik.
- Pencapaian berbagai aspek ekonomi, antara lain, investasi dan pertumbuhan ekonomi mendapat skor 3,09, stabilitas harga pangan skornya 3,00, stabilitas harga barang 3,00, namun skor penciptaan lapangan kerja hanya 2,65.

Baca selengkapnya di sini.

Stimulus Akhir Tahun Menyasar Sarjana dan Penerima Baru, Angkat Daya Beli
- Pemerintah kembali meluncurkan stimulus ekonomi dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai Sosial Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) dan program magang bagi lulusan perguruan tinggi. Menyasar segmentasi masyarakat yang sama sekali belum pernah menerima dan sarjana anyar, stimulus senilai Rp 30 triliun ini diharapkan mendongkrak daya beli di kuartal IV–2025. Selain itu, mulai 20 Oktober pemerintah akan melaksanakan program magang berbayar dengan jumlah peserta 20.000 orang. Gelombang kedua yang dilaksanakan bulan depan akan ada tambahan 80.000 peserta.

Baca selengkapnya di sini.
Catatan dari Realisasi Investasi yang Tumbuh Tinggi
- Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada triwulan III–2025, realisasi investasi mencapai Rp 491,4 triliun, naik 13,9% YoY. Bila diperinci, 56,86% berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), cetak rekor tertinggi sejak 2007.
- Untuk pertama kalinya sejak satu dekade terakhir, lebih dari separuh investasi nasional mengalir ke luar Pulau Jawa. Dari total Rp 491,4 triliun, sekitar Rp 256,8 triliun atau 54,09% modal ditanamkan di luar Jawa, angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

Baca selengkapnya di sini.
Insentif PPN Rumah Berlanjut, Gairahkan Sektor Properti
- Pemerintah resmi memperpanjang kebijakan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN-DTP) sebesar 100% untuk pembelian rumah tapak dan apartemen hingga Desember 2027. Semula, insentif ini hanya berlaku sampai akhir 2026. Langkah ini diambil pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong sektor properti yang dianggap memiliki efek berganda besar terhadap perekonomian. Insentif diberikan untuk rumah seharga maksimal Rp 5 miliar, dengan pembebasan PPN untuk Rp 2 miliar pertama.
- Pengembang properti menyambut kebijakan ini karena dampaknya langsung terasa di sisi pembeli melalui penurunan harga efektif. Kebijakan ini positif untuk mendorong keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.

Baca selengkapnya di sini.
Video Pilihan: Jurus Merger Pelindo, Meningkatkan Kinerja Tanpa PHK


Gencarkan Pemberantasan Rokok Ilegal, Penerimaan Cukai akan Naik
- Hingga 30 September lalu pendapatan negara dari kepabeanan dan cukai terealisasi Rp 221,3 triliun atau 71,3% dibandingkan target outlook laporan semester. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, raihan ini tumbuh 7,1%. Meski demikian, porsi penerimaan kepabeanan dan cukai ini hanya sekitar 12% dari total pendapatan negara. Kalah dari dominasi penerimaan pajak.
- Kenaikan pendapatan cukai antara lain dipengaruhi oleh kegiatan penindakan rokok ilegal yang digencarkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Selama 9 bulan terakhir, DJBC berhasil mengamankan sekitar 816 juta batang rokok ilegal. Jumlah ini naik 37% secara tahunan dan menjadi hasil penindakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Penindakan rokok ilegal didominasi oleh rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) tanpa pita cukai (polos).

Baca selanjutnya di sini.

Danantara Business Forum 2025: Forum strategis yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bersama Danantara ini akan diselenggarakan pada Senin, (20/10/2025), 08.00-21.00 WIB, di Grand Ballroom Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta. Tujuannya mempertemukan pemimpin lintas sektor (pemerintah, Danantara, swasta, dan pelaku usaha muda) untuk membahas arah baru transformasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Forum ini mengangkat tiga isu utama, yaitu Hilirisasi Industri, Kemandirian Pangan, dan Percepatan Teknologi Digital. Tiga tema tersebut akan dibahas melalui tiga panel diskusi utama dengan menghadirkan narasumber tingkat menteri, seperti Dr. Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM) dan Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), serta diisi oleh leader talk dari Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad (Wakil Ketua DPR RI) dan keynote speaker dari Rosan Perkasa Roeslani (CEO BPI Danantara Indonesia).
Laporan Survei Perbankan Triwulan III-2025: Bank Indonesia (BI) pada Senin, 20/10/2025, akan merilis publikasi penting yang memberikan indikasi prospek dan kondisi operasional perbankan di Indonesia. Laporan berkala ini mencakup perkembangan utama pada triwulan tersebut, terutama mengenai ekspektasi dan realisasi penyaluran kredit baru perbankan, penilaian terhadap standar penyaluran kredit (lending standard) yang diterapkan bank. Selain itu, terdapat pandangan responden bank terhadap prospek outstanding kredit hingga akhir tahun yang secara keseluruhan sangat penting untuk menilai stabilitas dan pertumbuhan intermediasi sektor keuangan nasional. Laporan ini dapat diakses secara langsung melalui situs resmi Bank Indonesia.

"Jika Anda ingin sukses, Anda harus menghormati aturan untuk tidak berbohong pada diri sendiri." (Paulo Coelho – Novelis)
Selamat beraktivitas, Chief.
Tim SUAR