Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Indonesia Menjadi 'Bright Spot'

Di tengah berbagai ketidakpastian global, selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, perekonomian Indonesia tetap tumbuh berkelanjutan bahkan Indonesia tetap menjadi salah satu titik terang (bright spot) dalam perekonomian dunia.

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Indonesia Menjadi 'Bright Spot'
Presiden Prabowo Subianto bersiap mengikuti pelantikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/10/2025)/Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Daftar Isi

Di tengah berbagai ketidakpastian global, selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, perekonomian Indonesia tetap tumbuh berkelanjutan bahkan Indonesia tetap menjadi salah satu titik terang (bright spot) dalam perekonomian dunia.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, kondisi ekonomi nasional tetap solid jika dibandingkan negara lain. Data terkini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua tahun ini sebesar 5,12% YoY. Selama tujuh tahun terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh kumulatif sebesar 35%.

“Indonesia masih merasakan pertumbuhan ekonomi rata rata 5% dalam 7 tahun terakhir ini, dan Indonesia belum merasakan fase kegelapan,” ujar dia dalam acara 'Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' di JS Luwansa Hotel, Jakarta (16/10/2025).

Inflasi berhasil ditekan di angka 2,65% YoY pada September 2025. Angka ini pun masih berada dalam rentang target pengendalian inflasi 2025 yang dicanangkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yakni sebesar 1,5%-3,5%. Tingkat inflasi ini membuat Indonesia jadi salah satu inflasi terendah di dunia.

Defisit APBN tetap disiplin dibawah 3%, rasio utang pemerintah masih dibawah 40% terhadap PDB menjadi rasio terendah antar negara G20.

Kepercayaan investor kepada pemerintah Indonesia juga cukup baik. Ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level tertinggi sepanjang sejarah yaitu di atas level 8.000 sejak pertengahan September lalu.

Tak hanya dari investasi portofolio, investasi langsung pun mencatat kinerja positif. Di semester I-2025, realisasi investasi mencapai Rp 942 triliun, naik Rp 13,6 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya, dengan serapan tenaga kerja 1,2 juta orang.

Tingkat kepercayaan investor yang masih kuat juga tercermin dari peringkat kredit Indonesia masih berada di level investment grade dengan outlook stabil dari seluruh lembaga pemeringkat dunia seperti Fitch dan S&P.

Dari sisi perdagangan internasional juga mencatat kinerja yang positif. Indonesia melanjutkan surplus neracara perdagangan selama 64 bulan berturut-turut. Adapun pada Januari-Agustus 2025 Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 29,14 miliar.

Surplus neraca perdagangan itu turut memperkuat cadangan devisa Indonesia. Pada September 2025, posisi cadangan devisa Indonesia pada level USD148,70 miliar. Dengan posisi cadangan devisa tersebut, cukup untuk 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia (BI). Angka itu jauh di atas angka minimal standar internasional yakni 3 bulan.

Terobosan Prabowo

Airlangga mengatakan presiden Prabowo juga sudah mengeluarkan beberapa terobosan dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diantaranya Indonesia sudah memiliki Bank Emas (Bullion Bank). Saat ini harga emas dunia selama Februari-Oktober 2025 mencapai USD4.000 per troy ons. Indonesia juga berhasil menjaga investasi emas dalam gejolak ekonomi dan memperkuat ekonomi berbasis emas.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga menempatkan dana Rp  200 triliun untuk mendorong likuiditas dan menurunkan biaya dana perbankan.

Selain itu, pemerintah melakukan penghapusan utang lama UMKM yang tak tertagih lebih dari 20 tahun, khususnya bagi pelaku usaha terdampak bencana alam seperti gempa dan banjir.

Dari sisi kesejahteraan, tingkat kemiskinan turun ke 8,47%, atau sekitar 23,85 juta jiwa, menurun dari 25,22 juta pada tahun lalu. Jumlah penduduk bekerja meningkat menjadi 145,77 juta orang, dengan tambahan 3,59 juta pekerja baru, dan tingkat pengangguran terbuka turun ke 4,76%, terendah sejak krisis 1998.

Untuk mendukung pembiayaan murah, pemerintah memperluas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor properti dengan plafon Rp 130 triliun dan subsidi bunga 5%. Secara total, Airlangga mengungkapkan bahwa 3,46 juta pelaku UMKM telah mengakses KUR dengan nilai penyaluran Rp 300 triliun di luar program perumahan.

Realisasi investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada setahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mencapai Rp 294,4 triliun. 

Baca juga:

Ringkasan Eksekutif: Kawasan Ekonomi Khusus untuk Generasi Emas
Kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia mengalami penguatan kinerja. KEK juga menjadi ekosistem baru yang didukung komunitas di sekitarnya.

Airlangga menyebut, realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus itu dilaporkan menyerap hingga 187.376 tenaga kerja. Adapun, hingga saat ini Indonesia telah memiliki 25 KEK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia serta Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Keduanya diyakini bakal membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat hingga lebih dari target delapan persen.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Investasi, Hilirisasi dan Lingkungan Hidup Bobby Gafur Umar mengatakan kehadiran Danantara dan terpilihnya Purbaya sebagai Menkeu merupakan terobosan paling hebat yang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Dunia usaha siap menjadi partner pemerintah dan siap memberikan masukan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujar dia ketika ditemui dalam acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, di JS Luwansa Hotel, Jakarta (16/10/2025).

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menuturkan pemerintah harus tetap fokus bekerja dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah fokus pada peningkatan investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia, mendukung sektor UMKM melalui kebijakan dan akses pembiayaan, mendorong inovasi teknologi dan digitalisasi, serta menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk menggerakkan roda ekonomi dan meningkatkan daya beli. 

“Mendorong investasi dalam infrastruktur fisik seperti jalan, listrik, dan air bersih dapat meningkatkan daya tarik investasi dan mendukung aktivitas ekonomi,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (16/10).

Pemerintah juga harus memastikan tersedianya pekerja dengan jenis keterampilan yang tepat dan mengarah ke sektor yang tepat dapat memaksimalkan potensi produktif.