Hasil KTT G20, Kejar Target Penerimaan, Bunga KUR, Beleid Beras

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Hasil KTT G20, Kejar Target Penerimaan, Bunga KUR, Beleid Beras
Foto: Gemini AI
Daftar Isi

Selamat pagi, Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

KTT G20: Gelombang Baru Ekonomi Selatan Global Dimulai dari Afrika

  • Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar di Afrika. Momen ini penting karena selama beberapa dekade, Afrika lebih sering menjadi objek pembahasan global ketimbang bagian dari pengambilan keputusan. Tahun 2025, Johannesburg menjadi tuan rumah forum ekonomi terbesar di dunia, mewakili lebih dari 85% PDB global, 75% perdagangan dunia, dan dua pertiga populasi bumi.
  • Momentum ini bukan hanya simbolis. Banyak pihak menilai G20 Afrika mencerminkan pergeseran geopolitik: kekuatan ekonomi kini tak lagi sepenuhnya ditentukan Utara, Amerika, Eropa, Jepang, melainkan mulai bergeser ke negara-negara Selatan Global, termasuk Indonesia, India, Brasil, dan negara-negara Afrika. Pemerintah menilai Afrika adalah benua masa depan dengan pertumbuhan cepat dan potensi strategis, khususnya dalam tata kelola ekonomi global.

Baca selengkapnya di sini.

Sebanyak 250 Ton Beras Thailand Masuk Tanpa Izin di Sabang Disegel Aparat

  • Pemerintah dan aparat penegak hukum mengungkap 250 ton beras ilegal dari Thailand masuk Sabang, Aceh. Bersama aparat penegak hukum, pemerintah secara resmi menyegel gudang PT Multazam Sabang Group, perusahaan yang dilaporkan melakukan impor tanpa izin pemerintah pusat. Beras itu kini disegel dan dipastikan untuk tidak keluar ke pasar.

Baca selengkapnya di sini.

Realisasi Penerimaan Masih di Bawah Target, Genjot lewat Diversifikasi dan Kepatuhan Pajak

  • Hingga 31 Oktober 2025, penerimaan negara baru terkumpul Rp 2.113,3 triliun atau 73,7% target APBN 2025. Dari jumlah tersebut, realisasi pajak bruto mencapai Rp 1.799,5 triliun, sementara realisasi netto setelah restitusi mencapai Rp 1.459,03 triliun atau 70,2% target. Di samping pajak, penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh 7,6% sebesar Rp 249,3 triliun atau 80,3% target. Pertumbuhan terbesar tetap diraih bea keluar, mencapai 537,4% target senilai Rp 24,0 triliun – didorong kenaikan harga CPO, volume ekspor sawit, serta ekspor konsentrat tembaga. Sementara itu, bea masuk relatif melambat karena penurunan impor komoditas pangan dan utilisasi sejumlah free trade agreement (FTA). Lima pekan jelang pengujung tahun 2025, pemerintah mengerahkan segala upaya untuk memastikan penerimaan negara sesuai dengan outlook yang telah ditetapkan APBN 2025, yaitu sebesar Rp 3.005,1 triliun atau 12,36% PDB Indonesia.

Baca selengkapnya di sini.

UMKM Kini Bisa Nikmati Bunga Flat dan Plafon Lebih Tinggi

  • Kabar baik datang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keputusan pemerintah menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga tetap di level 6% per tahun menjadi angin segar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pemerintah pada Rabu (19/11/2025) juga memutuskan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik dari Rp 500 juta menjadi Rp 1 miliar sebagai bagian dari perluasan akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil. Selain kenaikan plafon, skema bunga KUR juga diubah dari model gradual menjadi flat. Pemerintah menetapkan bunga flat sebesar 6% meskipun debitur telah melakukan beberapa kali pengajuan.

Baca selengkapnya di sini.

Video Pilihan: Kolaborasi Global di Indonesia International Beauty Expo 2025

Indonesia International Beauty Expo 2025, kolaborasi global perkuat industri kecantikan
Indonesia International Beauty Expo 2025 berlangsung di JIExpo Kemayoran, pada 20–22 November 2025. Pameran berskala internasional yang digelar di Indonesia ini menfokuskan pada sektor kecantikan sekaligus menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi global di industri kecantikan Tanah Air.

Volume dan Harga Minyak Impor Naik, Defisit Membengkak

  • Impor minyak mentah maupun produk kilang di triwulan III-2025 meningkat setelah dua triwulan sebelumnya mengalami penurunan. Dari volume impor minyak sebanyak 87 juta barel, terbanyak adalah minyak produk kilang atau BBM (61%). Sementara impor pada dua triwulan sebelumnya sebanyak 83 juta barel (triwulan I) dan 80 juta barel (triwulan II). Kumulatif volume impor minyak triwulan I–III tahun ini mencapai 250 juta barel, sama dengan volume impor minyak periode yang sama tahun lalu.
  • Nilai impor minyak pada triwulan III tercatat US$ 6,8 miliar atau naik 10,3% dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan bertambahnya impor minyak, neraca perdagangan komoditas minyak ini kembali defisit dengan jumlah yang lebih besar, yaitu US$ 5,55 miliar. Defisit sempat mencapai nilai yang terendah dalam  dua tahun terakhir, yaitu pada triwulan II-2025 lalu: US$ 4,97 miliar.

Baca selengkapnya di sini.

Symposium on International Cooperation on Carbon Markets toward Carbon Neutrality in ASEAN and Japan akan diselenggarakan pada Senin, 24 November 2025, secara hybrid di Kantor ERIA, Sentral Senayan II, Jakarta, mulai pukul 13:00 hingga 18:00 WIB. Simposium ini akan mempertemukan para ahli terkemuka, pembuat kebijakan, dan peneliti untuk bertukar wawasan tentang kemajuan netralitas karbon melalui pembahasan kebijakan penetapan harga karbon, desain dan pengembangan pasar karbon, serta mekanisme kerja sama regional. Selain itu, menyoroti hasil penelitian kolaboratif antara ERIA dan institusi mitra dalam mengeksplorasi opsi kebijakan untuk pembentukan pasar karbon dan penguatan kolaborasi internasional menuju dekarbonisasi di bawah kerangka AZEC. Informasi lebih lanjut untuk keterlibatan pada acara ini dapat langsung mengakses media sosial Instagram Eria Org.

Bursa Effek Indonesia (BEI) akan memberikan penghargaan kepada Anggota Bursa pemenang kategori Most Active Structured Product Securities Company serta Penghargaan Khusus Investor Reward Program 2025. Acara ini akan diselenggarakan Senin, 24 November 2025, di Main Hall Bursa Efek (BEI) pada pukul 15.30-17.00 WIB. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari BEI kepada para Anggota Bursa yang berkontribusi aktif dalam upaya meningkatkan awareness dan juga melakukan transaksi produk terstruktur di pasar modal Indonesia sepanjang periode program. Acara ini juga merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Investor Reward Program 2025

“Jangan puas dengan hasil yang biasa saja. Teruslah mencoba hingga Anda menciptakan sesuatu yang luar biasa.” (Larry Page – Pendiri Google)

Selamat beraktivitas, Chief.

Tim SUAR