Perjanjian Dagang Indonesia-EAEU Bakal Diteken, Nilai Perdagangan Naik Dua Kali Lipat

Ini merupakan kerjasama perdagangan Indonesia dengan negara-negara lintas kawasan Eropa dan Asia antara lain Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarusia, dan Kyrgyzstan.

Perjanjian Dagang Indonesia-EAEU Bakal Diteken, Nilai Perdagangan Naik Dua Kali Lipat
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan sambutan pada Strategic Forum Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) di Jakarta, Senin (15/12/2025). I-EAEU FTA diproyeksikan memberikan dampak positif termasuk pertumbuhan ekonomi sebesar 2,36 persen, peningkatan kesejahteraan hingga USD 22,2 miliar serta potensi peningkatan ekspor Indonesia khususnya produk minyak dan lemak nabati, makanan, dan pakaian jadi. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

Indonesia siap menandatangani Kesepakatan Perdagangan Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia/Indonesia-Eurasia Economic Union Free Trade Agreement/I-EAEU FTA), dengan adanya perjanjian dagang baru ini ditargetkan nilai perdagangan akan naik dua kali lipat. Ini merupakan kerjasama perdagangan Indonesia dengan negara-negara lintas kawasan Eropa dan Asia.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan, dalam rencana awal, perjanjian ini akan ditandatangani pada tahun 2026 namun dipercepat sebelum tutup tahun 2025. Saat ini, pemerintah terus melakukan komunikasi intensif dengan Sekretariat EAEU terkait konfirmasi waktu dan tempat penandatanganan. Adapun target penandatanganan I-EAEU FTA paling cepat pada 20-21 Desember 2025 di St. Petersburg, Rusia.

Indonesia memiliki banyak peluang pasar di negara-negara anggota EAEU diantaranya Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarusia, dan Kyrgyzstan. Negara-negara  tersebut merupakan potensi pasar yang cukup menjanjikan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat.

"Saya targetkan dengan adanya perjanjian dagang ini, nilai perdagangan Indonesia ke kawasan Eurasia naik dua kali lipat,” kata Budi dalam acara “Strategic Forum Perdagangan Internasional: Indonesia-EAEU FTA di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (15/12/2025).

Menurut Budi, selama ini perdagangan Indonesia dengan EAEU terus mencatatkan tren positif. Pada tahun 2024, ekspor Indonesia mencapai US$ 1,9 miliar, naik 47,03% dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar US$ 1,3 miliar.

Sementara itu, total perdagangan tahun 2024 tercatat sebesar US$ 4,5 miliar. Sedangkan dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan total perdagangan Indonesia dengan EAEU tercatat sebesar 21,45%.

Lonjakan pertumbuhan perdagangan ini diproyeksikan mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) RI sebesar 1,3% atau senilai US$ 8 miliar, pendapatan naik hingga 1,5%, serta angka Penanaman Modal Asing (PMA) naik lebih dari 4%.

Mitra Utama di Kawasan Asean

Deputi Perdana Menteri Belarusia Viktor Karankevich, mengatakan Indonesia merupakan salah satu mitra utama di kawasan Asia Tenggara. Meski secara geografis terpisah jauh, kedua negara memiliki banyak kesamaan, khususnya menyangkut kebijakan luar negeri multisektoral yang berorientasi pembangunan kemitraan.

"Ini menjadi landasan untuk bisa bekerja sama dan melakukan negosiasi karena perekonomian Indonesia dan Belarusia saling melengkapi," kata Viktor.

Baca juga:

Peta Perdagangan 2026 Masih Dibayangi Tarif Trump
Kinerja perdagangan Indonesia tahun 2026 masih akan dibayangi tarif Trump, atau dikenal dengan istilah ‘Trump2.0’

Viktor mengatakan, saat ini pihaknya telah memasok pupuk dan sejumlah produk pangan ke Indonesia. EAEU siap untuk memperluas kerja sama di bidang-bidang lainnya, khususnya untuk mendukung agenda pembangunan nasional dari Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan keuntungan utama bagi Indonesia setelah perjanjian dagang I-EAEU FTA ditandatangani adalah akses pasar luas,membuka gerbang ke pasar Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang memiliki lebih dari 460 juta penduduk, serta menjadi jalur masuk ke Eropa Timur dan Asia Tengah.

I-EAEU FTA juga bisa mendorong ekspor produk pertanian (CPO, kopi, kakao) dan manufaktur berbasis sumber daya, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia seperti tekstil dan elektronik.

“Mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional, terutama di tengah perubahan kebijakan tarif global misalnya di AS,” ujar dia.

I-EAEU FTA juga bisa menarik investasi dari negara-negara EAEU ke sektor prioritas di Indonesia seperti pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan dan mendorong investasi teknologi maju.

Buka Peluang Kolaborasi

Direktur Utama PT Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan dengan adanya perjanjian dagang dengan negara EAEU maka menguntungkan dunia usaha serta membuka ruang kolaborasi.

Peluang Kolaborasi Bio Farma dengan EAEU bisa berupa riset dan pengembangan (R&D),Bio Farma bisa bekerja sama dengan lembaga riset di negara-negara EAEU untuk mengembangkan vaksin dan produk kesehatan inovatif, mengingat EAEU punya potensi ilmiah kuat.

“Kolaborasi bisa mencakup transfer teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi Bio Farma, terutama untuk produk-produk strategis,” ujarnya.

Negara EAEU merupakan pasar potensial untuk produk farmasi Bio Farma, termasuk vaksin dan produk biologi. Senada dengan Shadiq, Ketua Bidang Perikanan dan Peternakan Aprindo Hendra Sugandhi mengatakan negara EAEU merupakan negara yang berkembang, dengan adanya perjanjian I-EAEU FTA maka nilai perdagangan kedua negara bisa berkembang pesat.

Produk perikanan Indonesia yang diekspor ke wilayah Eurasia (terutama Rusia) mencakup udang, rumput laut, tuna, kakap, kerapu, tongkol, cakalang, dan produk olahan lainnya seperti gurita dan cumi-cumi, dengan fokus pada udang dan rumput laut yang sangat diminati di Rusia, 

Atase Perdagangan RI di Moscow Ardianto Mahdi Wibowo menuturkan peluang yang diharapkan dari perjanjian I-EAEU FTA adalah akses energi,potensi mendapatkan akses energi yang lebih murah dari Rusia.

Akses pasar yang lebih baik untuk produk-produk unggulan Indonesia seperti CPO, produk perkebunan, tekstil, dan elektronik dan memperluas penetrasi produk nasional di kawasan Eurasia dan memperkuat ketahanan rantai pasok.