Pemerataan Infrastruktur dan 6 KEK Baru di 2026

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Pemerataan Infrastruktur dan 6 KEK Baru di 2026
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
Daftar Isi

Selamat pagi, Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Dorong Pertumbuhan, Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Lebih Merata

  • Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di berbagai daerah di tengah target ambisius mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8%. Beberapa sektor yang akan diprioritaskan antara lain dalam mewujudkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan air; peningkatan sumber daya manusia; penguatan konektivitas; dan keberlanjutan lingkungan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan pembukaan kanal satu pintu dibutuhkan untuk menarik investasi infrastruktur dan pembiayaan inovatif.
  • Pada poros ketahanan dasar, pembangunan tertuju pada food estate, bendungan dan irigasi, serta pembangkit listrik terbarukan. Pada poros pembangunan SDM, sekolah rakyat dibangun bersamaan dengan perumahan rakyat, sarana-prasarana olahraga, dan dapur-dapur SPPG untuk memasok Makan Bergizi Gratis untuk seluruh anak Indonesia. Konektivitas lebih kuat didorong melalui Kementerian Perhubungan, BUMN transportasi, serta Injourney. Sementara prioritas infrastruktur keberlanjutan lingkungan termanifestasi dalam dukungan investasi Danantara dalam proyek waste to energy dan pembangunan tanggul laut dan tanggul pantai di kota-kota pesisir utara Jawa yang mengalami penurunan muka tanah.

Selanjutnya baca di sini

Tahun Depan Ada Tambahan 6 KEK Baru dengan Potensi Investasi Mencapai Rp 300 Triliun

  • Pemerintah akan menambah enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru pada tahun depan dengan potensi investasi yang masuk mencapai Rp 300 triliun. Tambahan 6 KEK baru tersebut bergerak di berbagai macam sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, manufaktur dan pariwisata. Namun, belum mau membocorkan lokasi KEK baru tersebut dan bagaimana perkembangan terakhirnya. Sampai dengan September 2025, sudah ada 25 KEK yang dioperasikan yang berhasil menarik investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. 25 KEK yang sudah dioperasikan  terdiri dari 13 KEK industri, 8 KEK pariwisata dan kesehatan, 3 KEK digital dan pendidikan, serta 1 KEK jasa lainnya, khusus untuk maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat.

Baca selengkapnya di sini.

Bos Ritel Pastikan Stok Barang Sambut Nataru Aman

  • Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pmemastikan ketersediaan barang konsumen seperti makanan dan minuman serta pakaian jadi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman dan mencukupi. Permintaan terhadap produk mamin menjelang Nataru meningkat 15% jika dibandingkan hari normal. Pengusaha menjamin ketersediaan barang konsumen dipastikan tidak ada masalah, Apindo juga sudah berkoordinasi dengan beberapa distributor di daerah terutama yang ada di Jawa, dan mereka melaporkan stok cukup.

Selanjutnya baca di sini.

Pertahankan Optimisme Konsumen untuk Kejar Pertumbuhan Tahunan

  • Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) dari 121,2 pada bulan Oktober menjadi 124,0 pada bulan November 2025. Dunia usaha perlu memanfaatkan optimisme ini agar momentum positif bertahan dan menjadi fondasi struktural penguatan konsumsi masyarakat sebagai penggerak pertumbuhan untuk kuartal berikutnya. Dalam Survei Konsumen November 2025 yang diterbitkan BI, Selasa (9/12/2025), kenaikan IKK mengindikasikan pemulihan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi. Dalam catatan BI, meningkatnya keyakinan konsumen bersumber dari kondisi ekonomi saat ini dan ke depan yang berada pada level optimis dan meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Baca selengkapnya di sini.

Video Pilihan Roundtable Decision: KEK Akseleratif Atraktif Tingkatkan Investasi dan Lapangan Kerja

Roundtable Decision: KEK Akseleratif Atraktif Tingkatkan Investasi dan Lapangan Kerja
KEK di Indonesia merupakan pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi karena kemampuannya menarik investasi besar melalui berbagai insentif fiskal dan nonfiskal, sekaligus membuka banyak lapangan pekerjaan. Total investasi yang berhasil dihimpun oleh KEK sejak tahun 2021 hingga September 2025 telah mencapai angka signifikan, yaitu senilai Rp 294,4 triliun atau setara

Inovasi Jadi Salah Satu Kunci Tingkatkan Pendapatan Kota

  • Hasil analisis data selama periode 2022-2024 oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menggarisbawahi adanya dua jalur pertumbuhan utama. Pada kota-kota yang tergolong metropolitan, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bertumpu pada basis fiskal yang sudah kuat. Sementara, pada kota-kota kecil, peningkatan PAD salah satunya didorong oleh pengembangan inovasi, terutama inovasi digital. Secara mengejutkan, pertumbuhan persentase (relatif) tertinggi justru dicatatkan oleh kota-kota non-metropolitan yang tergolong kecil. Total 7,61% kota berhasil mencatatkan laju pertumbuhan di atas 30%.
  • Ada dua kota yang paling menonjol laju pertumbuhannya, yakni Kota Subulussalam dan Kota Bima. Kota Subulussalam mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 75,75%, diikuti oleh Kota Bima dengan 54,87%. Capaian yang mengesankan ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan yang cepat dapat diakses oleh kota dengan keterbatasan fiskal (di bawah Rp 500 miliar). Laporan tersebut juga menemukan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh inovasi dan progresivitas dalam pengelolaan pendapatan. 

Selanjutnya baca di sini.

Peluncuran Peta Jalan Water, Energy, Food (WEF) Nexus Indonesia akan dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan UNDP Indonesia dan Pemerintah Inggris pada Rabu, 10 Desember 2025, pukul 09.00 - 13.00 WIB. Acara ini bertujuan untuk mengoptimalkan sinergi dan meminimalkan imbas-balik (trade-offs) antar sektor sumber daya alam, guna memastikan pemanfaatan yang efisien dan berkeadilan serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Acara ini akan menampilkan Keynote Speaker H.E. Retno L.P. Marsudi (UN SG Special Envoy for Water), sambutan dari Rahmat Pambudy (Menteri PPN/Kepala Bappenas) dan H.E. Dominic James Robert Jermey (Duta Besar Inggris untuk Indonesia). Sesi presentasi dan panel yang menghadirkan pakar-pakar dari Bappenas, UNDP, dan kementerian/lembaga terkait. Peluncuran dan diskusi strategis ini dapat diakses secara daring melalui Live Streaming di YouTube Bappenas RI.

Laporan Survei Penjualan Eceran untuk bulan Oktober 2025. Bank Indonesia (BI) akan merilis laporan ini pada Rabu, 10 Desember 2025. Laporan ini menjadi salah satu indikator penting untuk memantau kondisi konsumsi dan daya beli masyarakat, yang merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi. Laporan ini akan memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai tren penjualan di berbagai kelompok barang, seperti bahan bakar kendaraan bermotor, sandang, dan suku cadang, serta bagaimana ekspektasi harga dan inflasi di masa mendatang. Informasi terkait dengan hasil laporan dapat diakses langsung melalui website Bank Indonesia.

"Selalu berikan lebih dari yang diharapkan." (Larry Page-Google/Alphabet)

Selamat beraktivitas, Chief.

Tim SUAR