Selamat pagi Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Eropa, Turki, Kanada Antre Kerjasama, Buka Pasar Baru Ekspor
- Pada September ini, sudah ada tiga perjanjian dagang yang berhasil disepakati atau ditandatangani yaitu, kerjasama komprehensif industri antara Indonesia-Turki, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa IEU-CEPA, serta Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA). Sebelumnya, pada Agustus 2025, Indonesia juga sudah melakukan perjanjian dagang dengan Peru.
- Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global dan meningkatkan nilai tambah produk hilirisasi. Banyak peluang dari berbagai kerjasama perdagangan ini.

Baca selanjutnya di sini.

Pentingnya Sinergi dengan Swasta untuk Mempercepat Proyek Rumah Subsidi
- Pada Senin (29/9/2025), akan dilakukan akad peluncuran 25.000 rumah subsidi. Ini merupakan bagian dari target 350.000 rumah yang ditargetkan tahun ini. Sebagai salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan 3.000.000 rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi komitmen yang ditunggu-tunggu.
- Pemerintah memastikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan akan tetap berjalan dengan pagu Rp 130 triliun. Perinciannya, Rp 117 triliun untuk stimulus pengembang dan Rp 13 triliun untuk menstimulus permintaan. Dunia usaha pun bisa berkolaborasi untuk terlibat dalam proyek ini.

Baca selanjutnya di sini.
Ada Potensi Triliunan Dollar AS, Tarik Investasi Bangun Infrastruktur AI
- Menurut Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, potensi ekonomi AI di ASEAN mampu meningkatkan PDB sebesar USD 1 triliun pada tahun 2030, dengan kontribusi Indonesia mencapai 40% atau sekitar USD 366 miliar. Perusahaan teknologi Indonesia mulai dari IBM hingga Telkom pun melakukan berbagai pengembangan dan ekspansi di bidang AI untuk bisa terlibat di dalamnya.

Baca selanjutnya di sini.
Permintaan Tinggi, Obligasi Ekonomi Hijau Indonesia Laris
- Indonesia berada di posisi kedua di antara negara Asia Tenggara sebagai negara terbesar yang merilis obligasi ekonomi hijau dan berkelanjutan. Pada triwulan kedua 2025, sebesar 18% dari total obligasi green, social, sustainability, and sustainability-linked (GSSS) di Asia Tenggara dikeluarkan Indonesia. Sementara, di peringkat pertama ada Singapura dengan porsi 64,3%. Namun, obligasi dari Indonesia menawarkan kupon sebesar tertinggi dengan 8,1%. Adapun masa tenornya cukup singkat, yakni 3%.

Baca selanjutnya di sini.

KEK Jadi Andalan untuk Percepatan Ekonomi
- Kawasan ekonomi khusus (KEK) menjadi salah satu instrumen utama untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Konsepnya bukan sekadar membangun kawasan industri, melainkan menciptakan ekosistem investasi yang efisien dan menjadi magnet bagi investor asing maupun domestik. Laporan kinerja 2024 menunjukkan bahwa strategi ini mulai membuahkan hasil. Capaian investasi di KEK di seluruh Indonesia melonjak signifikan, dari Rp 13,2 triliun pada 2020 menjadi Rp 90,1 triliun pada 2024.
- Total kini ada 25 KEK, yang meliputi sektor manufaktur, teknologi, hingga pariwisata. Peningkatan ini membuktikan bahwa KEK telah berhasil menciptakan iklim bisnis yang lebih kompetitif dan menarik modal, yang merupakan fondasi penting bagi akselerasi ekonomi.

Baca selanjutnya di sini.

Webinar "A Disrupted World Economic Order: Unilateral Tariffs, Weakening WTO, Trade Weaponization, etc": Diskusi publik yang diselenggarakan oleh FPCI dan National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) ini akan diadakan pada Jumat, 26 September 2025, pukul 13.00–14.30 WIB (waktu Jakarta) secara virtual (daring). Webinar ini akan membahas ketidakstabilan tatanan ekonomi global akibat kebangkitan nasionalisme ekonomi, tarif unilateral, dan melemahnya WTO. Peserta dapat mendaftar secara gratis melalui tautan registrasi yang ada di media sosial FPCI.
Acara Bali EV Fest 2025: Festival kendaraan listrik yang digelar oleh komunitas Adamolis dan SRE Udayana dengan dukungan PT PLN (Persero) ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan. Acaranya berlangsung pada 26 September–27 September 2025, mulai pukul 15.00 hingga 23.00 WIB, bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali. Festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti test drive kendaraan listrik, pameran produk ramah lingkungan, serta penampilan spesial dari band Juicy Luicy. Untuk mengikuti acara ini, peserta dapat membeli tiketnya di aplikasi PLN Mobile.

“Risiko terbesar adalah tidak mengambil risiko apapun. Di dunia yang berubah sangat cepat ini, satu-satunya strategi yang dijamin gagal adalah tidak mengambil risiko.” (Mark Zuckerberg-pendiri Facebook)
Selamat beraktivitas Chief.
Tim SUAR