Layar Bioskop Mengembang, Prediksi Ekonomi Susut, Cari Pasar Alternatif Ekspor

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Layar Bioskop Mengembang, Prediksi Ekonomi Susut, Cari Pasar Alternatif Ekspor
 Foto: Jakub Żerdzicki / Unsplash
Daftar Isi

Selamat pagi Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Perfilman Nasional Membaik, Bioskop Siap Ekspansi 2026

  • Pengelola jaringan bioskop CGV Indonesia, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada ekspose Kamis (02/10/2025) berencana melakukan ekspansi di 2026. CGV Indonesia tidak memerinci berapa jumlah bioskop dan layar yang akan ditambahkan, namun berharap ekspansi ini akan membuat kinerja perusahaan lebih baik ke depannya dan memprioritaskan daerah luar Jawa untuk ekspansi.
  • BLTZ juga menaruh perhatian pada bisnis food and beverages (F&B) yang dinilai terus menunjukkan tren positif. Biasanya dengan adanya penambahan layar bioskop pasti akan diikuti penjualan makanan dan minuman. Menurut dia, kualitas perfilman Indonesia meningkat pesat. Hal ini terlihat dari jumlah film Indonesia yang tayang dalam seminggu mencapai 3–4 film, sementara dalam sebulan bisa lebih dari 15 film.

Baca selanjutnya di sini.

Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik dan Indonesia Diramalkan Melambat Tipis

  • Riset Asian Development Bank (ADB) terbaru yang dirilis September 2025 tentang outlook perekonomian menyebutkan, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik di 2025 melambat jadi 4,8% – dari prediksi sebelumnya pada April yang sebesar 4,9%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 juga diramalkan menyusut jadi 4,9% setelah sebelumnya pada April diprediksi 5,0%. Karena itu, perlu implementasi kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif, tepat, serta selaras sehingga kinerja perekonomian terus berjalan, sebagai upaya melampaui perkiraan proyeksi tersebut.

Baca selanjutnya di sini.

Cerita Eksportir Indonesia Sukses Cari Pasar Alternatif Selain AS Setelah Tarif Trump

  • Pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif perdagangan Agustus lalu, ekspor Indonesia ke AS pun menurun di bulan itu dibandingkan Juli. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika pada Agustus turun 12,39% secara bulanan. Pada Juli ekspor non-migas Indonesia ke AS sebesar US$ 3,10 miliar turun menjadi US$ 2,72 miliar pada Agustus. Pelaku usaha mulai mencari pasar ekspor alternatif selain AS. Simak cerita sukses para eksportir yang sukses mencari pasar alternatif selain AS.

Baca selanjutnya di sini.

Indonesia-Kyrgyzstan Bidik Peluang Kerjasama Industri Halal

  • Indonesia tengah menjajaki peluang kerjasama pengembangan industri halal dengan Kyrgyzstan, membuka terobosan baru ekspor ke negara non-tradisional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Kyrgyzstan masih relatif kecil. Tercatat pada 2024, nilainya US$ 1,8 juta, sementara dari periode Januari-Agustus 2025 mencapai US$ 1,4 juta. Indonesia mengekspor 19 komoditas kode HS (Harmonized System), antara lain seperti produk kelapa sawit dan turunannya, kimia gliserol, rokok, tas, gingseng, garmen, dan lain-lainnya. Ekspor Indonesia ke Kyrgyzstan didominasi oleh produk kelapa sawit dan turunannya yang mencapai sekitar 90% dari total ekspor.

Baca selanjutnya di sini.

Video Pilihan BRIN Gelar Indonesia Palm Oil Expo 2025 untuk Dorong Inovasi demi Ketahanan Energi dan Pangan

BRIN Gelar Indonesia Palm Oil Expo 2025: Dorong Inovasi untuk Ketahanan Energi dan Pangan
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia menggelar Indonesia Palm Oil Research Innovation and Expo (Ipoace) di Jakarta. Acara ini mengusung tema penguatan sinergi sektor perkebunan sawit untuk mendukung ketahanan energi berbasis inovasi teknologi. Selain diskusi, expo ini juga mempertemukan pelaku usaha dengan konsumen, serta menghadirkan

Ekspor ke Malaysia Melesat di Tengah Gejolak Global

  • Ekspor Indonesia tetap stabil tumbuh 0,86% pasca pemberlakuan tarif baru Presiden Trump. Sejumlah negara menjadi penopang stabilitas nilai ekspor Indonesia, salah satunya adalah Malaysia. Ekspor ke negara jiran di bulan Agustus mencatat rekor tertinggi senilai 1.051,4 juta dollar AS (naik 7,80%), didorong oleh lonjakan komoditas hilir seperti minyak sawit olahan. Angka tersebut tercatat sebagai angka tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikan ini menggarisbawahi pentingnya pasar regional ASEAN, yang secara keseluruhan menjadi negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia dengan pangsa mencapai 19,42%.
  • Jika dilihat lebih detail, komoditas utama ekspor migas maupun nonmigas ke Malaysia pada bulan Juli dan Agustus 2025 mengalami perubahan. Di bulan Agustus, komoditas unggulan seperti fraksi cair minyak kelapa sawit yang telah dimurnikan (kode HS 15119037) mengalami lonjakan signifikan dari 59,63 juta dollar AS menjadi 135,89 juta dollar AS, menjadikannya komoditas ekspor unggulan kedua, setelah batubara. Selain itu, bahan bakar minyak (HS 27101979) juga melonjak menjadi 46,37 juta dollar AS, mencerminkan peningkatan permintaan energi.

Baca selengkapnya di sini.

Acara Seminar UMKM Go Ekspor Yogyakarta: Mengambil tema "Strategi UMKM Menembus Pasar Ekspor", seminar bisnis yang diselenggarakan oleh UMKM Go Ekspor ini bertujuan mengupas tuntas cara ekspor. Seminar bisa dihadiri oleh mereka yang bahkan belum memiliki produk sendiri, dan dapat dimulai dengan modal minim. Lokasi seminar di Hotel Harper, Yogyakarta, berlangsung pada Jumat, 03 Oktober 2025, dengan dua sesi: Sesi 1 (08.30 WIB–selesai) dan Sesi 2 (14.00 WIB–selesai). Informasi terkait pembelian tiket dan cara berpartisipasi bisa langsung mengakses media sosial Instagram umkmgoekspor.

Wakatobi Wonderful Festival and Expo: Dikenal juga sebagai Wakatobi WAVE 2025, festival budaya dan pariwisata bahari tahunan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi. Tujuannya mempromosikan keindahan bawah laut Wakatobi dan keragaman budayanya. Acara ini akan diadakan selama tiga hari, mulai dari Jumat, 3 Oktober hingga Minggu, 5 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan yang berpusat di kawasan Marina Togo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Festival ini menampilkan inisiatif konservasi, atraksi budaya yang meriah, pertunjukan budaya suku Bajo yang unik, parade perahu hias, dan pameran kuliner daerah. Sebagai event pariwisata yang masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, acara ini terbuka untuk umum dan wisatawan atau peserta dapat mengikuti serta menikmati seluruh rangkaian acara secara langsung.

"Tanpa komitmen, kamu tidak akan pernah memulai. Namun yang lebih penting, tanpa konsistensi, kamu tidak akan pernah menyelesaikannya." (Denzel Washington – Aktor dan sutradara)

Selamat beraktivitas Chief.

Tim SUAR