Selamat pagi, Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.


Apindo: Ekonomi 2026 di Level 5%, Prospek Positif namun Tetap Waspada
- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2026 akan berada di kisaran 5,0% hingga 5,4% (yoy). Ini menggambarkan prospek positif namun tetap memerlukan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko.
- Namun, Apindo mengingatkan adanya potensi perlambatan (growth deceleration) pada kuartal II dan III menyusul meredanya pengaruh musiman, dan diharapkan ada kebijakan pendukung pertumbuhan. Di tengah ketidakpastian global, termasuk tensi geopolitik, fragmentasi perdagangan, dan potensi policy shocks seperti tarif resiprokal. Apindo menilai pentingnya memperkuat daya saing industri dan mengantisipasi tekanan eksternal yang dapat mempengaruhi arus perdagangan dan nilai tukar.

Baca selengkapnya di sini.

Kiat Mengatasi Banjir Impor Bahan Baku dan Produk Alat Kesehatan
- Industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri masih dihadapkan pada tantangan klasik, yaitu ketergantungan terhadap impor bahan baku dan produk jadi masih tinggi. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah penguatan industri dalam negeri dan perkuat kolaborasi lintas sektor. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, total belanja kesehatan setiap tahunnya mencapai Rp 560 triliun–Rp 580 triliun. Ini merupakan kue peluang untuk industri alkes nasional.

Baca selengkapnya di sini.
Bioetanol Bisa Bikin Negara Hemat Devisa Rp 46,5 Triliun per Tahun
- Pemerintah berpotensi menghemat hingga Rp 46,5 triliun per tahun dengan melakukan inovasi peningkatan bauran 5% bioetanol pada bensin atau E5, sekaligus bisa membuka 75.000 lapangan kerja baru. Laporan berjudul Revitalisasi Bioetanol Jalan Menuju Kemandirian Energi yang diterbitkan Medco pada Senin (8/12/2025) menyebutkan, impor BBM terus meningkat karena konsumsi bensin domestik yang mencapai 36 kiloliter (kL) per tahun. Hal itu kian menggerus cadangan devisa untuk alokasi impor dan subsidi BBM.

Baca selengkapnya di sini.
Kejar Pertumbuhan Tinggi, Danantara Libatkan Peran Swasta
- Badan Pengelola Investasi Danantara pada Senin (8/12/2025) menyatakan siap berbagi peran dengan sektor swasta dalam menarik investor dan menjaga kepercayaan pasar dalam negeri untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029. Sementara itu, ekspansi strategi co-investment dengan mitra mancanegara dan penyehatan iklim usaha dalam negeri menjadi dua prioritas utama untuk segera diselesaikan.

Baca selengkapnya di sini.

Surplus Neraca Komoditas Bubur Kayu dan Tantangan Industri Kertas
- Industri bubur kayu (pulp) Indonesia menunjukkan kinerja positif selama satu dekade terakhir. Produksi bubur kayu nasional terus meningkat, dari 5,46 juta ton pada tahun 2014 hingga diperkirakan mencapai 10,2 juta ton pada tahun 2024. Peningkatan produksi bubur kayu didukung oleh ketersediaan bahan baku di dalam negeri. Produksi bubur kayu domestik saat ini dikuasai oleh hasil industri kayu dari Sumatra, yang menyumbang lebih dari 60% total produksi kayu nasional. Dominasi Sumatra ini menjadi tulang punggung dalam menjaga pasokan bahan baku bagi industri hilir pulp dan kertas.
- Peningkatan produksi ini mendorong kinerja ekspor yang menjadikan neraca perdagangan komoditas bubur kayu dan kertas Indonesia surplus. Volume ekspor bubur kayu dan kertas mencapai puncaknya sebanyak 12,52 juta ton di tahun 2023. Sementara impor tertinggi hanya berada di angka 5,61 juta ton pada tahun 2018.

Selanjutnya baca di sini.

Rilis Statistik Keadaan Pekerja di Indonesia Agustus 2025 dan Statistik Pendapatan Agustus 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis dua publikasi data itu pada Selasa, 9 Desember 2025. Publikasi tersebut sangat dinanti karena menggambarkan seputar demografi pekerja di Indonesia baik formal hingga informal. Publikasi Keadaan Pekerja di Indonesia yang bersumber dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 akan memaparkan data meliputi jumlah pekerja dan karakteristiknya, seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, provinsi, lapangan pekerja, jam kerja per minggu, jenis pekerjaan, dan rata-rata upah/gaji/pendapatan per bulan. Sedangkan Statistik Pendapatan akan memberikan gambaran terkait dengan konsentrasi sektor, pendapatan, demografi, hingga karakteristik sosial pekerja berstatus bukan buruh (pekerja berusaha sendiri/pekerja bebas). Dua publikasi tersebut dapat langsung diakses melalui website resmi Badan Pusat Statistik (BPS).
Indonesia SEZ Business Forum 2025 akan diselenggarakan oleh Indonesia SEZ bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Forum eksplorasi peluang investasi dan kolaborasi strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini akan diselenggarakan pada Selasa, 9 Desember 2025, pukul 8.30 WIB, di The St. Regis, Jakarta. Acara ini merupakan ajang strategis yang mempertemukan pengembang KEK, pelaku usaha, hingga investor global. Tidak hanya sebagai forum pertemuan, berbagai rangkaian acara seperti business dialogue, exhibition, dan juga one-on-one business matching juga turut menjadi agenda untuk membuka peluang kolaborasi dan mendorong percepatan realisasi investasi KEK. Informasi lebih lanjut terkait forum ini dapat diakses langsung melalui media sosial instagram Indonesia SEZ.

"Kesabaran adalah elemen kunci kesuksesan." (Bill Gates – Pendiri Microsoft)
Selamat beraktivitas, Chief.
Tim SUAR