Selamat pagi Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Agar Kembali Bergairah, Industri Butuh Harga Gas Terjangkau dan Jaminan Pasokan
- Kondisi manufaktur yang masih tertekan tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang terus terkontraksi. Riset yang dirilis S&P Global ini menunjukkan PMI Indonesia pada Juli 2025 berada di level 49,2. Ini melanjutkan posisi kontraksi sejak April yang berada pada level 46,7; Mei 47,4; dan Juni 46,9.
- Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Yustinus Gunawan mengatakan, gas bumi merupakan salah satu unsur pokok dalam proses produksi manufaktur. Porsi biaya gas bumi dalam struktur ongkos produksi industri manufaktur bisa mencapai 15% hingga lebih dari 50%. “Maka harga gas bumi yang terjangkau dan pasokan yang terjamin jadi kebutuhan kami,” ujar Yustinus, Minggu (10/8/2025).

- Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai dalam situasi ini, Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) berfungsi sebagai automatic stabilizer di sisi biaya. Harga gas yang ditetapkan mampu menahan komponen energi dari biaya produksi, meredam tekanan biaya input, dan membantu menjaga utilisasi pabrik agar tidak semakin turun ketika permintaan melemah. "Dengan kata lain, HGBT memberi bantalan pada sisi biaya sehingga penurunan output tidak semakin dalam," ujarnya.
Baca selanjutnya di sini.

Membuka Peluang Baru di Pasar Peru dan Amerika Selatan Melalui IP-CEPA
- Presiden RI Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, dalam pertemuan tatap muka di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025). Presiden Boluarte mengungkapkan sejumlah langkah konkret untuk memperkuat hubungan perdagangan, termasuk penandatanganan Indonesia-Peru CEPA yang memungkinkan produk bluberi asal Peru memasuki pasar Indonesia, serta proses pembukaan akses pasar bagi buah delima.
- Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, komponen otomotif menjadi komoditas andalan yang sudah diekspor ke Peru dan memiliki potensi untuk ditingkatkan. Selain itu, minyak kelapa sawit mentah (CPO) juga dianggap potensial karena merupakan minyak nabati dengan harga paling kompetitif.

- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menjelaskan lebih lanjut bahwa IP-CEPA lebih dari sekadar perjanjian perdagangan barang, akupannya meluas hingga ke sektor jasa, investasi, dan pembahasan non-tariff measure. Oleh karena itu, Faisal menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap berbagai aspek perjanjian ini.
Baca selanjutnya di sini.
Bandara Internasional Bertambah, Promosi Wisata Harus Digencarkan
- Pemerintah telah meningkatkan status 19 bandara menjadi bandara internasional. Kini total bandara internasional menjadi 36 bandara. Keputusan ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan pendapatan di sektor pariwisata.
- Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani menyambut baik penambahan bandara dengan status internasional di Indonesia. Menurutnya, langkah ini membuka lebih banyak akses dan berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan.
- Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan data yang dianalisis oleh Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) yang menunjukkan bahwa banyaknya bandara berstatus internasional saat ini tidak efektif dalam mendatangkan wisatawan asing. Analisis data pergerakan WNA periode 2023 hingga Mei 2025 menunjukkan 90% penumpang asing hanya terpusat di dua bandara: Soekarno-Hatta (CGK) dan Ngurah Rai (DPS).
Baca selanjutnya di sini.
Pembiayaan Piutang Masih Jadi Produk Andalan Pindar
- Ketua Asosiasi Fintech Pembayaran bersama Indonesia (AFPI), Entjik S. Djafar, mengatakan, pembiayaan piutang melalui invoice financing menjadi solusi alternatif yang dapat membantu pemilik usaha menjaga kestabilan cash flow. Invoice financing adalah metode pembiayaan yang memanfaatkan invoice yang belum dibayarkan oleh pelanggan sebagai jaminan.
- Melalui skema ini, ujar dia, pemilik bisnis dapat memperoleh dana segar, berkisar 70%-80% dari nilai tagihan yang bisa digunakan untuk kebutuhan operasional, sementara pihak pemberi pinjaman akan menahan invoice tersebut sebagai agunan atas dana yang telah dikucurkan.

- Ketika pelanggan akhirnya melakukan pembayaran atas invoice tersebut, dana yang diterima kemudian digunakan untuk melunasi pinjaman kepada pemberi dana. Keunggulan utama skema ini bukan hanya kecepatan pencairan, tetapi juga tingkat risiko yang lebih terukur berkat agunan invoice yang sudah jelas sumber pembayarannya.
Baca selanjutnya di sini.

Penjualan Eceran Terjaga Ditopang Sektor Makanan dan Bahan Bakar
- Dari laporan Survei Penjualan Eceran yang dirilis Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) menunjukkan tren yang cenderung terjaga, meskipun terjadi fluktuasi minor di awal tahun dan meningkat di bulan Maret dan April. Indeks total tertinggi terjadi pada bulan April dengan nilai 248,3 dan yang terendah di bulan Januari dengan 211,5.
- Peningkatan signifikan terjadi pada bulan Maret yang memperlihatkan adanya kenaikan aktivitas ekonomi. Hal ini dipicu oleh ritual tahunan, yakni belanja memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, hingga rangkaian libur panjang di akhir pekan.

- Penjualan beberapa kategori barang menunjukkan performa yang kuat. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau secara konsisten memiliki angka indeks tertinggi di antara semua kategori, mencapai puncaknya di bulan Maret dengan 350,6. Kategori bahan bakar kendaraan bermotor juga menunjukkan tren positif dan diperkirakan akan mencapai nilai tertinggi di bulan Juli dengan 114,2. Hal ini didorong oleh mobilitas masyarakat yang kembali tinggi pascaliburan tengah tahun.
Baca selanjutnya di sini.

National Forum of Financing Service and Microfinance: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Nasional of Financing Service and Microfinance 2025 pada hari Selasa, 12 Agustus 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Forum ini sebagai upaya mendorong kontribusi industri dunia usaha jasa pembiayaan dan lembaga keuangan mikro terhadap program ekonomi pemerintah. Acara ini akan turut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Tidak hanya itu, acara yang akan dimulai pada pukul 8.30 WIB ini juga turt menghadirkan berbagai pembicara terkait bidang finansial dan permodalan. Selain diadakan secara langsung, acara ini juga akan disiarkan secara daring melalui Zoom dan siaran langsung YouTube.
ASEAN: Tariff and Trade Intelligence: Webinar ASEAN Tariff and Trade yang akan diadakan pada 12 Agustus 2025 ini bertujuan untuk membekali para pelaku bisnis, baik dari sektor swasta maupun publik, dengan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat keputusan. Peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai informasi tarif AS dan dampaknya terhadap eksportir di kawasan ASEAN. Webinar ini sangat relevan bagi Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) maupun perusahaan besar yang ingin memaksimalkan fitur platform untuk membuat keputusan perdagangan. Webinar akan dilaksanakan melalui daring via Zoom pada pukul 14.00 (GMT+7) atau WIB. Pendaftaran dapat dilakukan melalui form https://forms.office.com/r/jMRKf7zjTj, untuk informasi selengkapnya mengenai webinar ASEAN Tariff Finder dapat diakses melalui https://tariff-finder.asean.org.

"Orang pintar membutuhkan orang bodoh untuk memimpin mereka. Ketika tim terdiri dari sekumpulan ilmuwan, yang terbaik adalah memiliki seorang petani yang memimpin." (Jack Ma-pendiri Alibaba)
Selamat beraktivitas Chief.
Tim SUAR