Selamat pagi Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Tiga Stimulus untuk Jaga Triwulan Tiga
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah akan segera merealisasikan tiga program stimulus. Pertama, revitalisasi kredit untuk industri padat karya. Kedua, kredit usaha rakyat untuk sektor perumahan dengan peningkatan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220.000 menjadi 350.000 unit rumah, penerapan PPN DTP 100, serta bantuan stimulan perumahan swadaya bagi 41.000 rumah. Ketiga, akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menargetkan 25.000 unit satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dengan 75 juta penerima di November 2025.
- Di samping program-program tersebut, pemerintah juga telah membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK untuk menjamin kesejahteraan pekerja dan terbukanya kesempatan kerja. Terakhir, pemerintah juga memberikan stimulus pariwisata melalui penyediaan event nasional, bundling paket wisata, dan diskon tarif transportasi untuk kereta api, kapal laut, dan tarif tol menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026.
- Pada hari pertama bulan September 2025 dan usai kericuhan unjuk rasa pekan lalu, dunia usaha menyambut awal positif yang ditunjukkan dengan Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia Agustus 2025 mencapai 51,5%, menandai ekspansi pertama dalam lima bulan terakhir. Posisi ini meningkat dari PMI bulan Juli sebesar 49,2%. Angka indeks di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Baca selanjutnya di sini.

Kinerja Ekspor Kinclong, Pertahankan dengan Dua Strategi Ini
- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2025 mencapai US$ 24,75 miliar atau naik 9,86% dibandingkan Juli 2024. Nilai ekspor ini lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor pada Juni 2025 sebesar US$ 23,44 miliar. Adapun secara total ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2025 mencapai US$ 160,16 miliar atau naik 8,03% dibanding periode yang sama atau year on year (YoY) tahun 2024. Adapun nilai impor Indonesia Januari–Juli 2025 mencapai US$ 136,51 miliar atau naik 3,41 persen YoY. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia Januari–Juli 2025 mengalami surplus US$ 23,65 miliar. Ini merupakan surplus neraca perdagangan 63 bulan berturut-turut.

- Untuk mendorong kinerja ekspor, pemerintah harus menjalankan dua strategi. Strategi pertama, memanfaatkan perjanjian dagang yang sudah ada sangatlah penting, karena percuma saja Indonesia terus menambah perjanjian dagang tapi tidak dimanfaatkan. Kedua, untuk mendorong ekspor adalah melakukan diversifikasi pasar ke negara baru seperti Afrika. Sebagian besar negara di benua ini sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil sehingga bisa dimanfaatkan.
Baca selanjutnya di sini.
Unjuk Rasa Ricuh Tak Ganggu Stok dan Harga Pangan
- Unjuk rasa yang berujung kericuhan di Jakarta sejak 25 Agustus–31 Agustus 2025 tidak mengganggu stok dan harga pangan. Pasokan pangan di pasar tradisional dan supermarket tetap terkendali. Hanya beras dan cabai merah keriting yang mengalami kenaikan harga yang sudah terjadi sebelum aksi demo.
- Pantauan Suar.id di Pasar Induk Senen, semua komoditas pangan utama seperti beras, bawang merah,cabai merah, daging sapi, telur ayam, minyak goreng dan gula pasir tersedia dan tidak ada kelangkaan. Begitu pula pantauan di supermarket Farmers Market.
- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,08% dibanding bulan sebelumnya. Secara tahunan (yoy), terjadi inflasi sebesar 2,31 persen.

Baca selanjutnya di sini.
Mitigasi Perubahan Iklim, Menanti Kehadiran Bisnis Simpan Karbon
- Seiring dengan target ambisius untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060, Indonesia terus mendorong teknologi carbon storage (penyimpanan karbon) sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. Carbon storage, atau lebih lengkapnya carbon capture and storage (CCS), adalah proses menangkap emisi karbon dioksida (CO₂) dari sumber seperti pembangkit listrik dan fasilitas industri, lalu menyimpannya secara aman agar tidak dilepaskan ke atmosfer.
- Sejumlah perusahaan dari sektor manufaktur dan energi berinovasi untuk menciptakan fasilitas atau kegiatan CCS. Karena sektor industri merupakan salah satu kontributor emisi, mereka perlu terus berinovasi menciptakan proses bisnis yang kian ramah lingkungan.

Baca selanjutnya di sini.

Ekonomi Indonesia Saat ini Lebih Tahan Terhadap Krisis
- Kekhawatiran akan terjadinya krisis ekonomi kembali meruak mengikuti gelombang demonstrasi yang terjadi beberapa hari dari rentang tanggal 25 Agustus–31 Agustus 2025 di berbagai wilayah. Namun, banyak pihak berpendapat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih matang dan siap menghadapi guncangan dibandingkan dengan kondisi menjelang krisis multidimensi tahun 1998.
- Kondisi yang terjadi sejak awal tahun ini tidak dapat disamakan dengan krisis ekonomi besar yang terjadi di tahun 1998. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis moneter yang dipicu oleh utang swasta dalam mata uang asing yang sangat besar. Situasi saat ini berbeda, di mana utang luar negeri terkendali dan fundamental ekonomi nasional dianggap jauh lebih kokoh. Meski terjadi penurunan di beberapa indikator, seperti nilai tukar dan IHSG, indikator pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, neraca perdagangan luar negeri, utang Indonesia, hingga inflasi masih terjaga pada batasan yang relatif aman.

Baca selanjutnya di sini.

Indonesia Human Capital and Beyond Summit (IHCBS) 2025: Acara ini diselenggarakan oleh GNIK, QuBisa, Kompas.com, dan ONE GML pada tanggal 2-3 September 2025. Bertempat di ICE BSD City, Tangerang, IHCBS 2025 menjadi forum penting bagi para praktisi dan profesional SDM untuk bertukar pengetahuan dan memperluas jaringan. Selama 2 hari acara diselenggarakan, akan menghadirkan banyak kelas dengan pembicara tingkat internasional. Untuk dapat berpartisipasi, peserta dapat membeli tiket di website https://www.qubisa.com/ihcbs. Terkait dengan informasi jadwal acara, dapat secara langsung mengakses website maupun media sosial ihcbeyondsummit2025.
Aksi Demonstrasi Lanjutan: Dari informasi yang dihimpun, unjuk rasa yang telah terjadi sejak Kamis (27/8/2025), diperkirakan masih akan berlanjut di Jakarta, pada Selasa, (2/9/2025). Aksi ini akan melibatkan berbagai kelompok, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), serta aksi damai dari pengemudi ojek online. Titik-titik utama yang menjadi fokus aksi adalah Istana Kepresidenan dan Gedung DPR/MPR RI. Selain itu, pengemudi ojek online akan melakukan konvoi dengan rute yang mencakup Monas, Kwitang, Kemayoran, hingga Sudirman. Aktivitas demonstrasi ini berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas dan pengalihan arus di berbagai area sentral, termasuk Sudirman, Bundaran HI, dan Medan Merdeka, sehingga masyarakat diimbau untuk mewaspadai rute perjalanan mereka.

"Keadaan Indonesia baik-baik saja. Riak‐riak kecil dalam negara demokrasi adalah hal yang biasa." (Pengusaha Indonesia-Jusuf Hamka)
Selamat beraktivitas Chief.
Tim SUAR