Peluang Dagang dengan Brasil dan Afrika, Kans Pokja Program Strategis

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Peluang Dagang dengan Brasil dan Afrika, Kans Pokja Program Strategis
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/bar.
Daftar Isi

Selamat pagi, Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Sesama Terbesar di Kawasan, Indonesia-Brasil Siap Jajaki Masa Depan Bersama

  • Kedatangan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Jakarta membuka peluang dan potensi kerjasama lebih luas antara Indonesia dengan Negeri Samba. Presiden Lula diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
  • Kepala Negara ke-39 Republik Brasil itu menjelaskan, dengan jumlah penduduk gabungan hampir setengah miliar, nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Brasil baru mencapai USD 6,3 miliar selama dua dekade terakhir. Padahal, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di masing-masing benua dan kawasan, Indonesia dan Brasil dapat meningkatkan peluang nilai perdagangan bilateral hingga USD 15 miliar-USD 20 miliar. Salah satu bentuk kerjasama kedua negara adalah memperkuat simpul pertama, yakni memajukan pasar bahan bakar bioetanol.

Baca selengkapnya di sini.

Pengusaha Harap Pokja Bisa Bereskan Tumpang Tindih Antarinstansi

  • Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar berharap kelompok kerja (pokja) yang baru dibentuk pemerintah bisa menyelesaikan persoalan utama yang masih sering dihadapi pelaku usaha, seperti tumpang tindih kewenangan antarinstansi. Terdapat tiga pokja yang akan bekerja di bawah satgas percepatan program strategis pemerintah, yakni: Pokja I bertugas mempercepat realisasi dan pelaksanaan anggaran program strategis pemerintah, Pokja II berfokus pada percepatan implementasi program serta penyelesaian kendala atau debottlenecking. Sementara Pokja III menangani percepatan penyelesaian regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan program dan penegakan hukum.

Baca selengkapnya di sini.

Ruang Pertumbuhan Besar Industri Dana Pensiun

  • Baru sekitar 10%-15% masyarakat Indonesia yang mempunyai dana pensiun. Padahal, standar dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), angka minimum dana pensiun yang dianggap cukup adalah 40%. Artinya, masih ada 85%-90% masyarakat yang belum jadi peserta, sehingga ruang pertumbuhan yang ada masih berkali lipat. Hingga Agustus 2025, aset dana pensiun mencapai Rp 1.593,18 triliun atau tumbuh 8,72% secara tahunan (yoy), dengan program pensiun wajib sebesar Rp 1.200,62 triliun, program sukarela Rp 392,56 triliun.

Baca selengkapnya di sini.

Industri Sawit Cari Peluang Pasar Baru di Tiga Negara Afrika

  • Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) sedang menjajaki pasar ekspor ke tiga negara Afrika, yaitu Tanzania, Kenya, dan Namibia. Langkah ini diambil untuk memperkuat kinerja ekspor CPO sekaligus untuk mencari peluang pasar baru selain China dan India. Gapki memilih untuk menjajaki pasar Tanzania, Kenya, dan Namibia karena ketiga negara tersebut merupakan “Center of Origin”, lantaran pengembangan perkebunannya cukup tinggi, terutama untuk kelapa sawit. Selain itu, perekonomian ketiga negara tersebut stabil di kawasan Afrika, dan mereka pun membutuhkan CPO maupun produk olahan sawit.

Baca selengkapnya di sini.

Video Pilihan: Ketika Keterampilan, Sertifikat, dan Pengorbanan Jadi Tiket ke Masa Depan

Ketika Keterampilan, Sertifikat, dan Pengorbanan Menjadi Tiket ke Masa Depan
Bekerja di luar negeri menjanjikan penghasilan lebih baik, tetapi tidak bisa diraih tanpa keahlian dan pelatihan yang tepat. Kisah Asri dan siswa lain menjadi bukti bahwa pengorbanan, pelatihan, dan sertifikat profesional adalah kunci untuk bersaing di dunia internasional.

Realisasi PMA Menguat, tapi Butuh Kerja Ekstra Mengejar Target

  • Realisasi investasi Indonesia hingga triwulan III-2025 mencapai Rp 1.434,3 triliun atau 75,3% dari target. Angka penanaman modal dalam negeri (PMDN) mendominasi realisasi dengan proporsi 55,1%. Namun, realisasi penanaman modal asing (PMA) di triwulan ketiga tumbuh lebih tinggi, yakni 4,8% setelah dua triwulan sebelumnya mengalami penurunan.
  • Realisasi investasi triwulan III-2025 mencapai Rp 491,4 triliun atau meningkat 2,8% dibandingkan triwulan sebelumnya. Capaian ini meningkat sebesar 13,9% secara tahunan (yoy). Akumulasi total realisasi investasi hingga triwulan III telah mencapai Rp 1.434,3 triliun, atau setara dengan 75,27% dari target tahunan. Untuk bisa mencapai target investasi tahun 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun, realisasi investasi di triwulan IV minimal sekitar Rp 471 triliun. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan III.

Baca selengkapnya di sini.

Webinar Ketenagakerjaan 2025 mengusung tema “Membaca Dinamika Pekerja Informal: Antara Pilihan, Keterpaksaan, dan Tantangan Kebijakan” akan diadakan secara daring melalui Zoom dan YouTube Live pada Jumat, 24/10/2025 pukul 08.00-11.30 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh unit Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan dan Pengembangan Kebijakan Ketenagakerjaan dari Kementerian Ketenagakerjaan bertujuan membahas secara mendalam isu fleksibilitas, kerentanan, dan kebijakan publik bagi pekerja informal di Indonesia. Narasumber yang akan mengisi acara meliputi Prof. Anwar Sanusi, Ph.D (Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Kemnaker) sebagai Keynote Speaker, bersama para pakar seperti Rosita Dewi (Direktur Grup Ekonomi dan Keuangan Inklusif, Bank Indonesia), William Hutchins Seitz, Ph.D (Senior Economist, The World Bank), Arif Novianto (Dosen dan Peneliti), serta Palmira Permata Bachtiar (Head of Economy Cluster, SMERU Research Institute).

NUS Innovation Forum (NIF) Jakarta 2025 merupakan forum global yang digagas oleh National University of Singapore (NUS) dengan dukungan NUS Alumni Network Jakarta. Forum ini bertujuan mengupas tren terbaru di dunia inovasi dengan tema besar “AI, Inovasi, dan Pertumbuhan Ekonomi.” Acara ini akan dilaksanakan pada Jumat, 24 Oktober 2025, pukul 15.00-17.00 WIB, bertempat di Grand Thamrin Ballroom Lt. 1, Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat. Forum ini akan menghadirkan  Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Viada Hafid, serta menampilkan Diskusi Panel Rektor yang mempertemukan para pemimpin universitas, termasuk Prof. Dr. Hamdi Muluk (Wakil Rektor UI), Prof. Dr. Ova Emilia (Rektor UGM, TBC), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara (Rektor ITB, TBC), dan Prof. Tan Eng Chye (Presiden NUS). Informasi terkait detail rundown dan rangkaian kegiatan dapat langsung diakses melalui situs resmi NUS.

"Perlakukan prajuritmu seperti anak-anakmu dan mereka akan mengikuti ke lembah terdalam." (Sun Tzu-Ahli Strategi China)

Selamat beraktivitas, Chief.

Tim SUAR