Peluang di Tengah Banyak Perang

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Peluang di Tengah Banyak Perang
Daftar Isi

Selamat pagi Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Peluang Tarik Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Imbas Perang Thailand dan Kamboja

  • Perang antara Thailand dan Kamboja memberikan peluang bagi Indonesia untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) yang sebelumnya berencana berlibur ke negara itu agar mengalihkan perjalanannya ke Indonesia.
  • Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, perang Thailand dengan Kamboja secara tidak langsung jadi peluang bagi industri pariwisata dalam negeri. Karena perang di dua negara tetangga itu, wisman pun berpotensi mengalihkan liburannya ke Indonesia.
  • Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, mengatakan, wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand tercatat 35 juta orang per tahun, sementara Kamboja 6,2 juta per tahun.
  • Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, ada peluang dari peperangan tersebut. Apalagi kalau misalnya konflik di sana terjadi terus-menerus. Tapi kalau misalnya sebentar, biasanya nanti wisatawan akan tetap kembali.

Baca selengkapnya di sini.

Gelontoran Insentif Properti untuk Dorong Perekonomian

  • Guna mendorong laju perekonomian, pemerintah memberikan berbagai stimulus untuk sektor properti antara lain seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) hingga uang muka lebih ringan.
  • Pemerintah memutuskan mempertahankan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) sebesar 100% untuk pembelian rumah hingga akhir 2025. Padahal, sebelumnya sempat direncanakan turun menjadi 50% pada semester kedua.
  • Selain stimulus pajak, pemerintah juga memperkenalkan dua kebijakan baru yang menyasar langsung ke masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja formal.
  • Pertama, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp130 triliun. Ini untuk pertama kalinya KUR dialokasikan ke sektor properti, yang sebelumnya identik sebagai modal kerja UMKM.
  • Kedua, inisiatif gotong royong: pengembang rumah subsidi sepakat menanggung langsung uang muka (DP) bagi pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan, rata-rata sebesar Rp1,7 juta per orang.

Baca selengkapnya di sini.

Jurus Menjaga Bisnis Keluarga Langgeng hingga Generasi Ketiga

  • Tidak ada rumus tunggal untuk menjaga kelangsungan bisnis keluarga lintas generasi. Setiap keluarga memiliki tantangan, sejarah, dan jalan keluar yang berbeda. Itulah prinsip yang dipegang Victor Hartono – salah satu pewaris generasi ke-3 dari bisnis Djarum Group yang telah melintasi berbagai era dan sektor industri.
  • Sebelum Grup Djarum menjelma menjadi industri raksasa di Indonesia, tak banyak yang ketahui bahwa bisnis keluarga ini bermula dari industri minyak kacang tanah di kawasan Rembang, Tuban, dan Pati—daerah yang dikenal sebagai sentra pertanian kacang. Yang menggarap bisnis ini adalah kakek dan nenek moyang Victor. Adapun dirinya masuk dalam generasi ke-9 soal bisnis minyak kacang ini.
Direktur Utama PT Djarum/Foto:SUAR-Rohman

Baca selengkapnya di sini.

Perang Tarif Memanas, Stabilitas Sistem Keuangan Diyakini Terjaga

  • Kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden AS, Donald Trump serta pergolakan geopolitik dan militer di sejumlah negara, dinilai bisa menjadi dua faktor eksternal yang berpotensi menggoyahkan fondasi keuangan global, termasuk Indonesia.
  • Namun, di balik ketidakpastian itu, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap optimistis fundamental ekonomi domestik cukup kuat untuk meredam tekanan dan menjaga pertumbuhan hingga akhir tahun.
  • Dalam konferensi pers KSSK yang digelar Senin kemarin sore (28/07) di Pacific Century Place, Jakarta Selatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan atau SSK pada tiga bulan kedua 2025 tetap terjaga meski diwarnai ketidakpastian global yang tinggi. 
  • Bicara soal tekanan eksternal, Deni Priawan, peneliti ekonomi internasional di Center for Strategic and International Studies (CSIS), punya sudut pandang menarik. Ia menyoroti bagaimana awalnya banyak pihak sempat khawatir kebijakan proteksionis Amerika, termasuk tarif tinggi ala “America First” Donald Trump, bakal memicu inflasi di Negeri Paman Sam.

Baca selengkapnya di sini.

Hilirisasi Dikembangkan di Luar Jawa

  • Sepanjang tahun 2024, realisasi investasi di bidang hilirisasi, baik PMA maupun PMDN, mencapai Rp 407,8 triliun. Empat provinsi yang menjadi lokasi utama proyek hilirisasi berada di luar Pulau Jawa.
  • Total nilai realisasi investasi hilirisasi yang sebesar Rp 407,8 triliun pada 2024 setara dengan 23,8% dari total nilai investasi. Lokasi realisasinya terbesar dengan nilai Rp 241,8 triliun (59%) berada di luar Pulau Jawa, yakni Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Riau. Komoditas utama hilirisasi yang dikembangkan di keempat provinsi itu cukup beragam. Di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara prioritas pada komoditas Nikel. Di NTB untuk komoditas tembaga, dan di Riau untuk pengembangan produksi minyak sawit mentah atau CPO.
  • Pola pengembangan hilirisasi ini tampaknya sedikit bergeser di tahun 2025. Di triwulan 1 tahun 2025, total nilai realisasi investasi hilirisasi tercapai sebanyak Rp 136,3 triliun atau setara dengan 29,3% dari total nilai investasi. Namun, dari lima lokasi utama, porsi realisasi hilirisasi di provinsi di luar Jawa menyusut, sekitar 36% senilai Rp 48,68 triliun di dua provinsi, yaitu Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Sedangkan porsi hilirisasi yang cukup besar lainnya terdapat di Pulau Jawa, yakni di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten dengan nilai realisasi Rp 31,5 triliun (23%).

Baca selengkapnya di sini.

Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II tahun 2025: Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menggelar konferensi pers realisasi triwulan ke II pada 29 Juli 2025 di gedung Ismael Saleh, kantor kementerian terkait. Acara ini akan dimulai pada pukul 10.00 waktu Indonesia Barat dan media yang ingin meliput diharapkan untuk mendaftar lewat link yang disediakan oleh panitia penyelenggara. 

Acara ini akan dihadiri langsung oleh menteri investasi dan hilirisasi/ kepala BPKM, Rosan Roeslani yang menyampaikan langsung terkait realisasi triwulan II. Sebelumnya realisasi investasi pada hilirisasi mencapai Rp136,3 triliun, dimana nilai tersebut meningkat 79,82% dari kuartal sebelumnya.  

Sektor yang berhasil mencatatkan realisasi investasi pada tahun ini adalah sektor indutri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya, transportasi gudang dan telekomunikasi, pertambangan, jasa lainnya, perumahan, kawasan industri perkantoran. Dalam agenda konferensi pers triwulan pengusaha juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan LKPM secara berkala.

Bisnis Indonesia MidYear Challenge 2025: Dalam rangka menuju empat dekade Bisnis Indonesia MidYear Challenge 2025 diadakan pada 29 Juli 2025 di hotel Borobudur Jakarta Pusat. Acara ini akan membahas terkait upaya pemerintah bersama pelaku industri dalam melihat peluang dan peran strategis dalam membangun industri yang tangguh. 

Acara akan dimulai pada pukul 13.00 dan peserta diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu lewat form yang disediakan panitia. Bisnis Indonesia Midyear challange adalah forum yang dibuat untuk mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor untuk untuk membahas arah kebijakan ekonomi. 

Forum ini mengangkat tema Memetakan Peluang dari Votalitas Perekonomian Global dan akan menghadirkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai keynote speaker. Dalam kesempatan ini peserta dapat berdiskusi secara efektif mengenai isu  terbaru yang seputar ekonomi global.

"Kita hanya dapat menciptakan lapangan kerja yang baik jika melakukan investasi yang lebih cerdas dalam infrastruktur dan melakukan lebih banyak untuk mendukung bisnis kecil, bukannya kaku." Michael Bloomberg (pengusaha)

Selamat beraktivitas Chief.

Tim SUAR