Selamat pagi Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump, Cadangan Devisa Tercatat Stabil
- Berdasarkan keterangan resmi dari Bank Indonesia (BI) pada Kamis (7/8/2025), posisi cadangan devisa Juli 2025 tercatat sebesar US$152,0 miliar, sedikit menurun dari posisi akhir Juni 2025 sebesar US$152,6 miliar. Posisi cadangan devisa ini dinilai sangat memadai karena setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor, di atas standar internasional 3 bulan impor.
- Cadangan devisa Indonesia sejak April 2025 hingga Juli 2025 dalam posisi relatif stabil. Pada April nilai cadangan devisa pada posisi USD 152,46 miliar, Mei pada posisi USD 152,48 miliar, Juni pada posisi USD 152,56 miliar, hingga Juli USD 151,98 miliar.

- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, potensi tekanan ke depan tetap perlu dicermati, terutama dari kebijakan tarif AS yang menetapkan tarif impor sebesar 19% terhadap produk asal Indonesia, yang dapat memengaruhi kinerja ekspor nasional. Komoditas unggulan seperti batu bara dan CPO diharapkan tetap menjadi penopang utama ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Baca selanjutnya di sini.

Jalan UMKM Menembus Eropa: Saat Perjanjian Dagang Jadi Peluang Baru
- Ketika perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akhirnya rampung setelah proses panjang, banyak yang menaruh harapan besar pada kesepakatan ini.
- Faktanya, sebelum CEPA resmi disepakati pun, Indonesia telah mencatat surplus perdagangan dengan Eropa. Nilai ekspor ke kawasan ini mencapai USD9,6 miliar untuk periode Januari-Juni 2025, menempatkan Eropa sebagai mitra dagang kedua terbesar setelah ASEAN. Kini, dengan tarif yang lebih ramah dan skema preferensial, potensi ekspor ke Eropa diprediksi melejit.
- Direktur Eksekutif Kadin Indonesia Institute Mulya Amri menyebut Eropa bersedia membantu peningkatan kapasitas. Mulya menekankan pentingnya traceability, kemampuan melacak asal-usul produk, yang jadi syarat mutlak di pasar Eropa. Kolaborasi antara Eropa, Pemerintah Indonesia, dan Kadin diarahkan untuk menyiapkan pelaku usaha kecil agar siap ekspor.

Baca selanjutnya di sini.
Memerangi Kejahatan Digital, Perbankan Perketat Mitigasi dan Kolaborasi
- Perbankan di Indonesia memperkuat strategi pencegahan kejahatan finansial digital dengan fokus pada edukasi, teknologi canggih, dan kolaborasi lintas lembaga. Hal ini menanggapi meningkatnya modus kejahatan baru seperti jual beli rekening atau rekening "take over" yang menyebabkan kerugian besar di masyarakat.
- Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Perbanas Fransiska Oei menjelaskan bahwa perbankan telah menjalankan berbagai upaya pencegahan. Salah satu langkah utama adalah edukasi menyeluruh kepada nasabah, masyarakat, hingga staf internal tentang risiko kejahatan digital dan modus-modus baru.
- Pengamat perbankan sekaligus Direktur Utama PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) Arianto Mudiotomo berpendapat bahwa perbankan terus memperkuat strategi pencegahan melalui teknologi canggih. Menurutnya, bank-bank di Indonesia telah mengimplementasikan sistem deteksi anomali berbasis machine learning dan artificial intelligence (AI) untuk memantau pola transaksi yang mencurigakan secara real-time.

Baca selanjutnya di sini.
Pemerintah Dorong UMKM Gencarkan Ekspor ke ASEAN
- Pemerintah pada Kamis (7/8/2025) menyerukan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk menggencarkan ekspor ke ASEAN menggunakan berbagai platform digital, tanpa harus bertemu langsung
- Program UMKM Bisa Ekspor telah memfasilitasi sekitar 773 UMKM dengan nilai transaksi menembus USD 90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
- Perdagangan elektronik lintas batas di kawasan ASEAN memegang peranan penting dalam memperkuat ekspor Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM.

Baca selanjutnya di sini.

Diversifikasi Pasar Ekspor Indonesia dari AS ke Uni Eropa
- Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) dan kebijakan tarif baru Trump akan mengubah peta ekspor Indonesia menjadi lebih terdiversifikasi. Ekspor ke Uni Eropa berpeluang meningkat, sementara pasar ekspor ke AS belum tentu terkontraksi.
- Amerika Serikat merupakan pasar ekspor komoditas dan produk Indonesia terbesar kedua setelah Tiongkok. Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat pada tahun 2024 mencapai sekitar 42,9 miliar dollar AS. Dengan nilai ekspor komoditas Indonesia ke AS sebesar 26,3 miliar dollar AS, surplus perdagangan barang bagi Indonesia tercatat 16,8 miliar dollar AS. Ekspor utama Indonesia ke AS meliputi peralatan listrik dan elektronik, pakaian, minyak dan lemak hewani/nabati, serta alas kaki.

Baca selanjutnya di sini.

ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2025: AOSD 2025 merupakan acara belanja online tahunan yang diadakan oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk mendorong perdagangan e-commerce lintas batas di kawasan ASEAN. Acara ini berlangsung dari tanggal 8-10 Agustus 2025 dengan tema “A Click to Prosperity” menyediakan platform bagi berbagai bisnis, termasuk UMKM, untuk mempromosikan produk dan layanan mereka kepada jutaan konsumen di seluruh Asia Tenggara. Partisipan acara ini dapat menawarkan diskon dan promosi eksklusif yang dapat diidentifikasi melalui logo AOSD. Di Indonesia, acara ini didukung oleh Kementerian Perdagangan, yang menekankan kolaborasi dengan e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM lokal. Selengkapnya bisa dilihat di sini https://onlineasean.com/index.html.
Survei Konsumen Bank Indonesia Periode Juli 2025: Pada Jumat, 8 Agustus 2025 Bank Indonesia dijadwalkan mengeluarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) periode Juli 2025. Survei ini merupakan survei yang dilakukan berkala setiap bulan oleh BI untuk mengukur keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Berbagai indeks seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) turut menjadi paparan utama dalam hasil survei. Hasil survei terkait dapat dilihat selengkapnya melalui website Bank Indonesia.

"Pengusaha terampil akan mempekerjakan orang bijak, orang berani, orang tamak, dan orang bodoh. Karena orang bijak senang membangun prestasinya, orang berani suka menunjukkan keberaniannya, orang tamak cepat dalam mengambil keuntungan, dan orang bodoh tidak takut mati." Sun Tzu (Ahli Strategi China)
Selamat beraktivitas Chief.
Tim SUAR