Stimulus Sektor Perikanan Harus Bisa Perbaiki Nasib Nelayan

Sektor perikanan termasuk dalam paket stimulus ekonomi 2025 melalui program penyerapan tenaga kerja. Dari potensi maritim yang besar, pemerintah ingin melakukan revitalisasi tambak pantura dan modernisasi kapal nelayan untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Stimulus Sektor Perikanan Harus Bisa Perbaiki Nasib Nelayan

Sektor perikanan termasuk dalam paket stimulus ekonomi 2025 melalui program penyerapan tenaga kerja. Dari potensi maritim yang melimpah, pemerintah ingin melakukan revitalisasi tambak pantura dan modernisasi kapal nelayan. Tidak hanya untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak, stimulus harus bermuara pada kesejahteraan nelayan.

Hingga tahun 2023, terdapat lebih dari 3 juta pekerja atau nelayan yang menggantungkan hidupnya dalam sektor ini. Kebanyakan ada di daerah sepanjang garis pantai utara atau pantura Pulau Jawa yang membutuhkan perhatian lebih besar.

Dalam satu dekade terakhir, kontribusi sektor perikanan terhadap produk domestik bruto (PDB) terus meningkat. Jika di tahun 2014 kontribusinya tercatat senilai Rp 245.488 miliar, tahun 2024 naik dua kali lipat yang mencapai Rp 554.677,2 miliar. Kontribusi ini merupakan kontribusi terbesar kedua dalam kelompok sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. 

Nilai produksi perikanan tangkap secara konsisten meningkat dari Rp 180 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 206 triliun di tahun 2023, walau sempat terkoreksi di tahun 2020 akibat pandemi. Adapun nilai produksi perikanan budidaya, meski tidak setinggi perikanan tangkap, juga tumbuh. Yakni, dari Rp 263 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 272 triliun di tahun 2023. 

Peningkatan produksi ini tak lepas dari upaya pemerintah melalui program prioritas. Seperti, Pengembangan Perikanan Budidaya untuk peningkatan ekspor (udang, lobster, rumput laut) dan implementasi Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota yang bertujuan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan sekaligus mengoptimalkan nilai tangkapan.

Melalui paket stimulus ekonomi yang baru ini, pemerintah ingin fokus pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan nelayan. Beberapa program andalan yang secara langsung terkait dengan sektor ini antara lain inisiasi Kampung Nelayan Merah Putih, program revitalisasi tambak di kawasan Pantura, dan upaya modernisasi kapal nelayan. 

Hingga saat ini, sektor perikanan di Indonesia masih dililit banyak persoalan, mulai dari degradasi alat produksi hingga masalah rantai distribusi dan penurunan daya beli atau kesejahteraan nelayan. Oleh karena itulah, program modernisasi kapal nelayan dan revitalisasi tambak menjadi krusial. 

Modernisasi armada tangkap atau kapal nelayan akan meningkatkan efektivitas operasi penangkapan, mengurangi bycatch, dan memastikan kepatuhan terhadap standar internasional. Sementara itu, revitalisasi tambak, khususnya di pantura, diperlukan untuk mengatasi masalah degradasi lingkungan dan meningkatkan produksi perikanan budidaya yang lebih berkelanjutan.

Dengan fokus pada aspek hulu dan hilir ini diharapkan menjadi kunci untuk mengubah tantangan struktural menjadi keunggulan kompetitif, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan.