Pemerintah mengandalkan konsumsi dan pergerakan masyarakat menjelang pergantian tahun untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2025. Masyarakat yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata di dalam negeri (wisatawan nusantara) hingga akhir tahun ini akan kembali tembus 1 miliar.
Jumlah wisatawan nusantara (wisnus) mencapai titik terendah saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Pembatasan mobilitas untuk menekan penyebaran virus Corona telah menyebabkan jumlah wisnus turun 27% menjadi sekitar 525 juta perjalanan.
Namun, jumlah wisnus perlahan meningkat sejak tahun 2021 dengan rata-rata tumbuh 18%. Arus perjalanan wisnus biasanya tinggi saat libur hari raya, libur sekolah, dan liburan akhir tahun. Pertumbuhan wisnus tertinggi terjadi pada tahun 2024, yaitu naik 22% dibandingkan tahun sebelumnya.
Di bulan April 2024, jumlah wisnus teecatat paling tinggi sejak pandemi hingga 2024, yaitu mencapai 104,5 juta perjalanan. Hal itu dipicu oleh pergerakan masyarakat saat merayakan Idul Fitri dengan melakukan tradisi mudik. Jumlah ini belum bisa disamai oleh jumlah wisnus di saat libur sekolah bulan Juni-Juli yang masih di bawah 90 juta perjalanan per bulan.
Saat liburan akhir tahun 2024, jumlah wisnus tercatat sebanyak 101 juta perjalanan. Total perjalanan wisnus sepanjang 2024 mencapai 1 miliar, tepatnya 1.021.084.031 perjalanan.
Perjalanan wisnus dilihat dari sisi pergerakannya masih terpusat di Pulau Jawa. Porsi perjalanan wisnus di 6 provinsi di Jawa menguasai hampir 70% dari total perjalanan. Tiga provinsi utama yang menjadi tujuan perjalanan wisnus adalah Jawa Timur dengan 218,7 juta perjalanan (21,4%), Jawa Barat dengan 167,4 juta perjalanan (16,4%), dan Jawa Tengah dengan 146,8 juta perjalanan (14,4%).
Provinsi di luar Jawa dengan pergerakan wisnus yang cukup tinggi adalah Sumatera Utara dengan 42,8 juta perjalanan (4,2%), Sulawesi Selatan dengan 36,5 juta perjalanan (3,6%), dan Bali dengan 22,6 juta perjalanan (2,2%).
Untuk tahun 2025, jumlah wisnus hingga Oktober telah mencapai 997,9 juta perjalanan. Dapat dipastikan di bulan November jumlah wisnus sudah tembus 1 miliar dengan asumsi ada tambaham wisnus rata-rata 99,7 juta perjalanan per bulan. Hingga Desember, diproyeksikan terjadi 1,2 miliar perjalanan oleh wisnus.
Bulan-bulan di tahun 2025 di mana arus perjalanan wisnus sangat tinggi adalah di bulan April saat momen Hari Raya Idul Fitri dengan jumlah 128 juta perjalanan. Di saat libur sekolah bulan Juni-Juli, jumlah perjalanan wisnus juga cukup tinggi, yakni masing-masing 105,1 juta perjalanan dan 100,2 juta perjalanan. Perjalanan wisnus di akhir tahun (Desember) diperkirakan juga akan lebih dari 100 juta karena didorong oleh kebijakan pemerintah.
Agar jumlah pergerakan wisnus meningkat, pemerintah memberikan insentif berupa diskon harga untuk pemesanan tiket perjalanan, terutama tiket pesawat tujuan domestik sebesar 10%. Secara total, nilai insentif yang diberikan sekitar Rp 16 triliun.
Selain itu, pemerintah juga menganjurkan pegawai negeri dan swasta dapat melakukan pekerjaan dari mana saja (work from anywhere) dari 29-31 Desember. Hal ini untuk mencapai tujuan meningkatnya konsumsi dari pemesanan tiket perjalanan dan akomodasi sembari tetap produktif.