Pasar otomotif nasional mulai bangkit di awal kuartal IV 2025, hal tersebut dapat dilihat dari penjualan mobil pada Oktober 2025 yang mengalami kenaikan jika dibandingkan September 2025. Penjualan unit mobil di bulan Oktober merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional (wholesales) pada Oktober 2025 mencapai angka 74.019 unit atau naik 19,23% jika dibandingkan September 2025 yang mencapai 62.077 unit.
Namun, penjualan mobil pada Oktober 2025 menurun 4,4% dibandingkan penjualan mobil Oktober 2024 yang sebanyak 77.404 unit.
Selain itu, penjualan mobil pada Januari-Oktober 2025 masih lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pada Januari-Oktober 2025 penjualan mobil mencapai 635.844 unit turun 10,64% dibandingkan penjulan Januari-Oktober 2024 yang sebanyak 711.604 unit.
Mobil terlaris pada Oktober 2025 dipegang BYD Atto 1 dengan penjualan mencapai 9.396 unit, fakta ini sangat menarik karena BYD berhasil menyalip Innova sebagai mobil terlaris selama puluhan tahun.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan kenaikan penjualan mobil pada Oktober 2025 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik dan daya beli konsumen stabil.
“Adanya promo menjelang akhir tahun juga mendorong penjualan mobil dan ini juga tren musiman,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
BYD Cetak Sejarah.
Kukuh mengatakan Sejak meluncur, BYD Atto 1 memang tak hentinya jadi perbincangan. Harganya yang terjangkau menjadi perhatian konsumen. Penjualan BYD Atto 1 meledak pada bulan pertama distribusi.
Data Gaikindo mencatat sepanjang Oktober BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit. Berkat torehan tersebut, BYD Atto 1 mengukir sejarah baru. Untuk pertama kalinya ada mobil listrik menghuni posisi teratas daftar mobil terlaris di Indonesia.
“Mobil listrik beberapa kali menghuni daftar mobil terlaris di Indonesia. Namun tak pernah bertengger di posisi puncak. Baru BYD Atto 1 yang bisa mencatatkan prestasi tersebut,” ujar dia.
Berikut daftar mobil terlaris selama Oktober 2025, BYD Atto 1 terjual 9.396 unit Toyota Kijang Innova (Zenix dan Reborn) terjual 4.913 unit ,Daihatsu Gran Max PU terjual 4.214 unit.
Toyota Avanza terjual 3.087 unit,Suzuki Carry PU terjual 3.059 unit, Toyota Calya terjual 3.057 unit.
Honda Brio (RS dan Satya) terjual 2.175 unit,Toyota Rush terjual 2.014 unit, Mitsubishi Xpander terjual 1.926 unit dan Mitsubishi Destinator terjual 1.772 unit.
Penjualan Mobil Astra Meningkat
Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) kembali meningkat pada Oktober 2025 setelah melambat pada bulan sebelumnya. Berdasarkan data perseroan, Astra mencatatkan penjualan wholesales sebesar 34.888 unit, naik 4,04 persen dibandingkan September 2025 lalu yang mencapai 33.535 unit. Kenaikan ini sejalan dengan perbaikan pasar otomotif nasional, yang mencatatkan total penjualan 74.020 unit, tumbuh 19 persen dibandingkan secara bulanan.
Meski begitu, secara kumulatif sepanjang Januari–Oktober 2025, total penjualan mobil nasional masih menurun 10,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, total penjualan mobil Astra sepanjang sepuluh bulan pertama 2025 mencapai 332.386 unit, turun 24,59 persen dibandingkan 440.806 unit pada periode yang sama tahun 2024.
Head of Corporate Communications Astra Windy Riswantyo menyampaikan, peningkatan penjualan pada Oktober 2025 menjadi sinyal positif menjelang akhir tahun.
“Seiring dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan aktivitas pasar yang mulai meningkat, kami berharap momentum ini dapat terus mendukung perkembangan industri otomotif nasional,” ujar Windy dalam keterangan tertulisnya yang diterima SUAR di Jakarta (14/11).
Adapun penjualan Astra pada Oktober 2025 terdiri dari Toyota dan Lexus sebanyak 20.613 unit, Daihatsu 11.783 unit, Isuzu 2.402 unit, dan UD Trucks 90 unit.
Untuk segmen Low Cost Green Car (LCGC), Astra mencatatkan penjualan 6.924 unit, naik 8,22 persen dibandingkan September 2025 yang mencapai 6.398 unit.
Dengan begitu, Astra masih menguasai 47 persen pangsa pasar nasional pada Oktober 2025, sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 54 persen. “Konsistensi Astra dalam menghadirkan teknologi yang relevan serta layanan purna jual yang unggul menjadi kunci untuk menjaga posisi kami di pasar otomotif nasional,” kata Windy.
Dua Indikator yang Harus Dijaga
Pengamat Otomotif I Made Dana Tangkas mengatakan pasar otomotif sangat tergantung pada dua indikator yaitu faktor ekonomi makro dan kebijakan pemerintah.
Ekonomi makro yang harus diperhatikan adalah daya beli konsumen,Penurunan daya beli akibat inflasi atau stagnasi pendapatan membuat masyarakat menunda pembelian mobil.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi minat konsumen untuk membeli mobil baru. “Kenaikan suku bunga kredit kendaraan bermotor membuat cicilan lebih mahal sehingga menghambat penjualan,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (14/11).
Kebijakan pemerintah untuk mendorong penjualan mobil adalah terkait pajak, Kebijakan seperti PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang tinggi akan meningkatkan harga mobil, sedangkan keringanan pajak dapat mendorong penjualan.
Baca juga:

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan penjualan mobil pada tahun 2025 berkisar di 780 ribu unit.
Ia menjelaskan, ada tiga katalis positif yang dapat mendorong penjualan mobil pada tahun 2025. Pertama, peluncuran model-model baru dengan harga yang kompetitif. Kedua, Penurunan tingkat suku bunga acuan. Ketiga, insentif yang diberikan pemerintah khususnya terhadap mobil listrik BEV dan HEV.
Namun, pihaknya juga melihat beberapa tiga risiko yang dapat menekan penjualan mobil pada tahun 2025. Pertama, pelemahan daya beli masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah. Kedua, ketidakpastian keadaan perekonomian global dan lokal. Ketiga, kontraksi harga komoditas yang dapat menurunkan tingkat penjualan mobil ke depannya.