Selamat pagi Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Aturan Baru Komponen Lokal Perlu Tindak Lanjut agar Memikat Investor
- Pemerintah baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian 35/2025 tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan. Ini merupakan salah satu bentuk deregulasi dan penyegaran terhadap aturan lama, yakni Permenperin 16/2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan TKDN, yang tidak diganti selama empat belas tahun lamanya.
- Beleid baru tersebut melakukan perubahan terhadap 13 butir penting kebijakan TKDN yang terbagi dalam empat pilar utama. Yaitu, pemberian insentif, penyederhanaan, kemudahan, dan kecepatan.

Baca selanjutnya di sini.

Banyak Peluang Sedikit Perhatian, Indonesia-India Jajaki Prospek Menjanjikan
- Dengan jumlah populasi kedua negara mewakili seperlima penduduk bumi, India dan Indonesia memiliki banyak peluang kerja sama dengan prospek yang menjanjikan. Namun, kurangnya perhatian dan rasa saling pengertian antarnegara membuat banyak peluang tertutup. Kini, menghadapi turbulensi geopolitik, Indonesia dan India dapat memanfaatkan situasi untuk menjajaki pengembangan kemitraan dengan memanfaatkan dasar yang kokoh.
- Potensi strategis dalam hubungan bilateral Indonesia dan India selama ini jauh dari perhatian. Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang India atau sebaliknya relatif minim, dan pertukaran informasi tentang kedua negara masih terbatas pada kerja sama di tingkat pemerintah. Padahal, jauh lebih banyak kesamaan yang mampu menghubungkan kedua negara daripada perbedaan yang menjauhkan.

Baca selengkapnya di sini.
Ekraf Semakin Menawan, Investasi Tembus Rp 90 Triliun
- Kementerian Ekraf melaporkan realisasi investasi Januari sampai Juni 2025 mencapai Rp 90,12 triliun, naik dari sekitar Rp64 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pemerintah menilai arus modal ini menunjukkan ekosistem ekraf nasional semakin dipercaya investor. Singapura menjadi penyumbang investasi asing terbesar dengan nilai hampir Rp 19 triliun. Dari sisi domestik, Jakarta mencatat realisasi sekitar Rp 26 triliun, melonjak dari Rp 18 triliun pada 2024. Dengan tren tersebut, Kemenparekraf optimistis target jangka menengah Rp 152 triliun–Rp 183 triliun pada 2029 dapat tercapai.
- Kinerja ekspor subsektor turut memperlihatkan hasil positif. Fesyen menjadi kontributor utama dengan nilai lebih dari US$ 7 miliar, diikuti kriya yang mencakup mebel dan kerajinan sebesar US$ 5,01 miliar, serta kuliner hampir US$ 800 juta. Pasar tujuan pun lebih beragam dengan kenaikan pengiriman ke Swiss, Jepang, dan Uni Emirat Arab antara 5% hingga 19%.

Baca selengkapnya di sini.
Dana Transfer Daerah Sebaiknya untuk Layanan Publik
- Sebelumnya, di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah (TKD) senilai Rp 650 triliun. Angka ini turun signifikan sebesar Rp 214,1 triliun atau 24,8% dibandingkan dengan outlook APBN 2025 yang mencapai Rp 864,1 triliun.
- Keputusan pemerintah untuk memotong alokasi dana transfer ke daerah (TKD) pada rancangan anggaran tahun depan menuai reaksi beragam dari berbagai kepala pemerintahan di daerah. Mereka menyebut hal tersebut berpotensi memberatkan keuangan daerah dan menghambat pembangunan daerah.
- Namun demikian, pemangkasan dana TKD tersebut menjadi latihan dalam kemandirian fiskal daerah. Berbagai daerh dituntut untuk memiliki beragam inovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah agar tak bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Pemerintah melalui Menteri Keuangan yang baru Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak berencana memangkas transfer ke daerah lagi. Malahan, saat ini ada indikasi untuk menambah alokasi transfer ke daerah.

Baca selanjutnya di sini.

Lebih Tahan Guncangan, Industri Makanan dan Minuman Melesat
- Di tengah kelesuan industri manufaktur Indonesia dalam satu dekade terakhir, industri makanan dan minuman tumbuh pesat. Industri ini pun menyerap tenaga kerja lebih banyak. Sektor industri makanan dan minuman (F&B) di Indonesia tumbuh lebih meyakinkan dibandingkan dengan sektor manufaktur secara keseluruhan. Tahun 2014, kontribusi sektor F&B terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 5,32%. Secara bertahap kontribusinya meningkat hingga sebesar 6,92% pada tahun 2024.
- Peningkatan ini menunjukkan permintaan domestik terhadap produk makanan dan minuman tetap kuat, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Nilai tambah PDB sektor ini terus menanjak dari tahun ke tahun. Selama satu dekade (2014-2024), nilai tambah PDB sektor F&B melonjak lebih dari dua kali lipat, dari Rp 562 triliun menjadi Rp 1.531,4 triliun.

Baca selanjutnya di sini.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI): Di acara yang diselenggarakan 16 September–17 September 2025 ini, jajaran Dewan Gubernur BI akan mengumumkan hasil rapat pada Selasa, 16 September 2025. Dalam pertemuan tersebut, para anggota Dewan Gubernur BI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ekonomi, moneter, dan stabilitas sistem keuangan global maupun domestik. Hasil dari RDG ini dinanti pasar karena menjadi penentu arah kebijakan moneter ke depan, termasuk penetapan suku bunga acuan (BI-Rate) yang berdampak langsung pada biaya pinjaman, inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pengumuman hasil akan disiarkan melalui kanal media sosial Instagram dan YouTube Bank Indonesia.
Seminar Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI): Acara bertema "Peningkatan Kesadaran akan Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan di Bangunan" ini secara khusus bertujuan mendukung Kota Surabaya dalam menghadapi tantangan emisi energi. Acara ini diadakan pada Selasa, 16 September 2025, dari pukul 08.00–17.00 WIB, di Auditorium Pascasarjana ITS, Surabaya. Dengan fokus pada peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, seminar ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang efisiensi energi dan energi terbarukan di sektor bangunan. Peserta yang berminat dapat mengikuti acara ini secara daring melalui platform Zoom dan YouTube IESR dan Ditjen EBTKE.

"Biarlah rencanamu gelap dan tak terbaca seperti malam, dan saat kamu bergerak, datanglah seperti kilat petir." (Sun Tzu – Ahli Strategi China)
Selamat beraktivitas Chief.
Tim SUAR