Selamat berakhir pekan.
Berikut informasi seputar tren yang sedang ramai dibahas di publik.

Jalan Rachmat Gobel Mensyukuri Nikmat
- Seiring dengan bertambahnya usia, perlahan orang cenderung mengubah arah hidupnya. Bukan lagi mengejar pencapaian materi semata, melainkan mencari kenikmatan hidup yang lebih bermakna. Pada akhirnya, hal ini membuat seseorang lebih mudah merasa bersyukur atas hal-hal kecil yang sebelumnya dihiraukan. Seperti, nikmat sehat dan kedamaian dalam diri.
- Inilah filosofi yang tercermin dalam perjalanan hidup dan bisnis Rachmat Gobel, seorang pengusaha Indonesia yang kini lebih menikmati rasa syukur dengan apa yang ada di sekelilingnya.

Selanjutnya baca di sini.

Jazz Traffic Festival (JTF) 2025: Bank Jatim dan Suara Surabaya Media menyelenggarakan festival musik jazz bergengsi pada 27 September–28 September 2025. Berlokasi di Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur, festival ini dikenal dengan suasana komunitas yang hangat, lineup yang variatif, serta selalu memberikan penampilan unik antar-musisi. Selama dua hari berturut-turut, JTF 2025 akan menampilkan deretan musisi papan atas Indonesia dan internasional, seperti Raisa, Denny Caknan, Ardhito Pramono, Diskoria feat. Andien, Bernadya, Daun Jatuh, Tohpati dan diva jazz Malaysia Sheila Majid.
Jak Japan Matsuri (JJM) 2025: Pemerintah Jepang dan Yayasan Jabat Hati Indonesia kembali menyelenggarakan festival Jak Japan Matsuri (JJM) 2025 pada 27 September–28 September 2025 di Plaza Parkir Timur Senayan Jakarta. Event tahunan yang mempererat hubungan Indonesia–Jepang ini akan menampilkan budaya tradisional kedua negara, pameran kuliner, dan peluang untuk belajar di Jepang. JJM 2025 akan dimeriahkan oleh banyak pengisi acara ternama dari kedua negara, termasuk grup idola populer JKT48, musisi Dikta Wicaksono, kolaborasi Mocca x Hiroaki Kato, grup Jam Heads, penampilan khusus Kamen Rider Black & Kamen Rider Zeztz.

Menyamar Gen Z di Ruang Kerja
- Mengabaikan karakteristik kaum Gen Z dapat berdampak signifikan pada retensi, produktivitas, dan budaya perusahaan. Karena, Gen Z cenderung menginginkan pekerjaan yang memiliki makna, selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka, yang memberikan dampak positif bagi masyarakat atau lingkungan. Perusahaan dengan visi dan misi yang jelas akan lebih menarik bagi mereka.
- Namun di balik keistimewaannya, Gen Z juga memiliki karakteristik negatif yang lebih banyak ditemui di generasi mereka, daripada generasi sebelumnya. Berdasarkan berbagai studi, ternyata pekerja Gen Z dua kali lebih mungkin menyamarkan kekurangan diri mereka dibandingkan generasi boomer. Bahkan 56% di antaranya melakukan hal tersebut kepada atasan atau divisi HRD.

Selanjutnya baca di sini.