Selamat pagi, Chief…
Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Tak Lagi Pangkas Anggaran, Pemerintah Optimalkan Belanja dan Pembiayaan
- APBN 2026 diperkirakan defisit Rp 689,1 triliun atau setara 2,68% PDB di tahun 2026. Kementerian Keuangan putar otak untuk tetap bisa membiayai kebutuhan belanja negara.

- Belajar dari dampak negatif efisiensi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi, Kementerian Keuangan mengubah pendekatan saat menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Tidak lagi memotong anggaran kementerian/lembaga besar-besaran, pemerintah pilih mengoptimalkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk implementasi belanja prioritas agar tepat sasaran.
Baca selengkapnya di sini.

Penempatan Dana Rp 200 Triliun di Himbara Mulai Tersalurkan
- Penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai tersalurkan. Tambahan dana ini berpotensi meningkatkan likuiditas perbankan secara signifikan sehingga memberikan ruang yang lebih besar bagi bank untuk menyalurkan kredit. Hingga akhir September 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan sebesar Rp 34,5 triliun atau setara 63% dari total dana yang diberikan pemerintah. Kredit disalurkan untuk sektor strategis, seperti manufaktur, pertanian & pangan, dan energi baru terbarukan. Sementara itu BTN mengolah tambahan likuiditas itu untuk menurunkan bunga KPR sehingga lebih terjangkau.

Baca selengkapnya di sini.
Demi Kurangi Impor BBM, Pertamina Siap Produksi Bensin E10
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong rencana kewajiban penggunaan etanol sebanyak 10% (E10) sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan demi mengurangi jumlah impor bahan bakar. Sebab, berdasar laporan per Juni 2025, Indonesia mengimpor bensin hingga 61,73% dari kebutuhan nasional.
- Saat ini, Pertamina sudah punya produk campuran bahan bakar nabati (BBN), yaitu Pertamax Green 95 yang mengandung bioetanol 5% dari tetes tebu. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa pihaknya mendukung dan siap untuk menjalankan rencana kewajiban pencampuran etanol untuk bensin hingga 10% tersebut.

Baca selengkapnya di sini.
Sampah Jadi Listrik, Bisnis Baru Danantara Bernilai Rp 91 Triliun
- CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, menyebut total investasi proyek pengolahan sampah menjadi energi atau waste to energy (WtE) bisa tembus Rp 91 triliun untuk 33 daerah di Indonesia. Angka itu dihitung dari kebutuhan setiap kota yang rata-rata menghasilkan seribu ton sampah per hari. Namun di beberapa wilayah, kapasitas pengolahan bisa jauh lebih besar. Satu fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) membutuhkan investasi sekitar Rp 2 triliun–Rp 3 triliun dan mampu mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari. Di Jakarta, misalnya, potensi pengolahan bisa mencapai tiga hingga empat titik karena volume sampah yang tinggi. Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari. Jika tidak ada perubahan signifikan, tumpukannya bisa mencapai 55 juta ton, setara 16.500 lapangan bola.

Baca selengkapnya di sini.

Kapitalisasi Pasar Saham Membesar Tanda Pulihnya Kepercayaan Investor
- Pemerintah berupaya mengembalikan kepercayaan investor di pasar finansial. Pasalnya, pemerintahan Prabowo baru berjalan 6 bulan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar anjlok cukup dalam. Pada 8 April 2025, market cap menciut ke angka Rp 10.270 triliun saat IHSG merosot ke level 5.967,99. Pemulihan berangsur terjadi menjelang satu tahun usia pemerintahan.
- Kini, pasar saham Indonesia kembali menguat. Nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) perlahan rebound. Pekan lalu, nilai kapitalisasi pasar mencapai lebih dari Rp 15.000 triliun, dengan level IHSG di atas 8.200.

Baca selengkapnya di sini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) luncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pegadaian 2025-2030. Sebagai upaya pengembangan dan penguatan industri pergadaian, OJK berkolaborasi dengan stakeholder terkait akan meluncurkan roadmap tersebut pada Senin (13/10/2025) pukul 09.00 WIB, secara daring melalui zoom meeting. Hadir sebagai pembicara antara lain Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman, Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia Damar Latri Setiawan. Informasi terkait dengan cara keikutsertaan peserta secara daring dapat diakses melalui media sosial Instagram OJK.
Indonesia Sustainable Energy Week Goes Regional (ISEWGR) 2025 hadir di Kalimantan Selatan untuk membuka dialog mengenai transisi energi. Hari pertama acara ini berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin, 13 Oktober 2025. Selain perencanaan transisi energi nasional, ISEWGR 2025 berfokus pada perencanaan transisi energi skala regional. Acara ini akan mengulas perencanaan, tantangan, dan langkah krusial transisi energi, yang tujuannya tidak hanya sebagai sarana energi ramah lingkungan, namun juga membawa keuntungan sosial dan ekonomi. Selain dilaksanakan secara luring di Mercure Samarinda, Kalimantan Timur, dialog ini juga disiarkan secara langsung melalui YouTube Channel Bappenas. Informasi terkait cara partisipasi dapat langsung diakses melalui media sosial Instagram Energyhub.

"Beberapa orang memimpikan kesuksesan, sementara yang lain bangun dan bekerja keras untuknya." (Mark Zuckerberg – Pendiri Facebook)
Selamat beraktivitas, Chief.
Tim SUAR