Sejak awal tahun ini, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan BI-Rate sebanyak tiga kali. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong perekonomian, khususnya dunia usaha.
Pada 15 Januari 2025, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps); dari 6,00% pada akhir tahun 2024 menjadi 5,75%. Penurunan kembali dilakukan pada 21 Mei 2025 menjadi 5,50%. Terakhir pada 16 Juli lalu suku bunga juga diturunkan menjadi 5,25%.
Bersamaan dengan penurunan BI-Rate, suku bunga Deposit Facility juga turun 25 bps menjadi 4,50%. Suku bunga Lending Facility turun pula 25 bps menjadi 6,00%.
BI terus berupaya mendorong penyaluran kredit perbankan untuk mendukung pembiayaan kegiatan ekonomi. Kredit perbankan pada Juni 2025 tumbuh 7,77% secara tahunan. Angka ini menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 yang sebesar 8,43%.
Berdasarkan penggunaan, kredit investasi tumbuh lebih tinggi, yakni 12,53% dibandingkan dengan kredit konsumsi dan kredit modal kerja yang masing-masing sebesar 8,49% dan 4,45%.
Merunut data beberapa tahun terakhir, penyaluran kredit terbanyak adalah untuk kredit modal kerja sekitar 44%-45%. Menyusul penyaluran untuk kredit konsumsi 28%-29%. Sisanya 25%-27% untuk kredit investasi.
Porsi penyaluran kredit investasi dan konsumsi dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Sementara kredit modal kerja pada tahun 2024 porsinya sedikit menurun dibandingkan 2023, yakni dari 45,4% menjadi 44,5%.
Kebijakan penurunan BI-Rate yang diikuti oleh penurunan suku bunga fasilitas pinjaman diharapkan dapat mengungkit penyaluran kredit modal usaha yang kontribusinya untuk pengembangan dunia usaha akan sangat berarti.