Lonjakan Perdagangan Karbon

Sejak Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) diluncurkan pada September 2023, volume perdagangan karbon hingga semester pertama tahun ini meningkat tiga kali lipat dengan nilai kumulatif Rp 77,95 miliar.

Daftar Isi

Sejak Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) diluncurkan pada September 2023, volume perdagangan karbon hingga semester pertama tahun ini meningkat tiga kali lipat dengan nilai kumulatif Rp 77,95 miliar.

Prospek perdagangan di bursa karbon Indonesia menunjukkan kinerja yang optimistis dalam perjalanannya yang kurang dari dua tahun ini. Di akhir tahun 2023, volume perdagangan karbon di lantai bursa Indonesia baru tercatat 494.254 ton setara karbon dioksida (CO2e) dengan nilai Rp 30,91 miliar.

Di tahun 2024 perdagangan karbon 413.764 ton CO2e dengan nilai Rp 19,73 miliar. Namun, di semester pertama 2025 volume perdagangan melesat 691.304 ton CO2e dengan nilai Rp 27,31 miliar. Jauh melampaui kondisi tahun 2024.

Indonesia berkomitmen menuju masa depan yang rendah emisi dengan menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca secara sukarela sebesar 31,89 persen (tanpa syarat dan tanpa bantuan internasional) atau sebesar 43,2 persen (dengan dukungan  internasional) pada tahun 2030. Salah satu upaya penurunan emisi tersebut adalah melalui perdagangan karbon.

Pelaku usaha dapat membeli unit karbon untuk mencapai target pengurangan emisi dan memenuhi komitmen mereka terhadap karbon netral atau net-zero. Hasil perdagangan karbon akan diinvestasikan pada upaya menjaga lingkungan yang bertujuan mengurangi emisi karbon.

Author