Bisnis sepeda motor melaju. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, penjualan sepeda motor domestik pada Juli dan Agustus 2025 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Penjualan bulan Juli 2025 mencapai 587.048 unit, meningkat dari 505.350 unit di bulan Mei dan 509.326 unit di bulan Juni. Pada Agustus, penjualan masih tinggi mesti tidak setinggi di bulan Juli, yakni 578.041 unit. Angka-angka ini menunjukkan konsistensi pertumbuhan penjualan motor di pasar domestik, menandakan daya beli masyarakat mulai membaik.
Peningkatan penjualan domestik pada kuartal III–2025 ini disinyalir merupakan efek dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), yang secara beruntun menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate. Kebijakan ini mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Data BI Rate menunjukkan tren penurunan berkelanjutan, dari 6,00% pada Desember 2024 menjadi 5,75% sejak Januari hingga Maret 2025. Penurunan berlanjut mencapai 5,50% pada Mei dan Juni 2025; 5,25% pada Juli 2025; 5,00 % pada Agustus 2025; dan terakhir menjadi 4,75% pada September 2025.
Penurunan suku bunga acuan secara beruntun ini berdampak langsung pada biaya pinjaman, termasuk kredit kendaraan bermotor. Bunga kredit yang lebih rendah membuat cicilan motor menjadi lebih terjangkau, sehingga merangsang permintaan dari konsumen.
Kenaikan penjualan di bulan Juli dan Agustus – setelah periode penurunan suku bunga Mei, Juni, dan Juli – memperkuat korelasi antara kebijakan BI dan peningkatan daya beli sektor otomotif.
Selain pasar domestik, kinerja ekspor sepeda motor juga menunjukkan angka yang impresif, memperkuat tren positif di industri otomotif roda dua. Data ekspor mencakup kategori completely built up (CBU), completely knocked down (CKD), dan export part by part.
Tahun 2025, secara kumulatif volume ekspor CBU tercatat 366.231 unit, ekspor CKD mencapai 5.547.053 unit, dan yang paling dominan adalah ekspor part by part dengan volume 88.420.752 unit. Skala ekspor yang besar ini menekankan peran Indonesia sebagai basis produksi motor yang penting di kawasan.
Kebijakan moneter telah berhasil menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Peningkatan penjualan sepeda motor pasca-penurunan suku bunga acuan BI tersebut menjadi momentum pemulihan di industri sepeda motor Indonesia yang akan terus berlanjut pada paruh kedua tahun 2025.
Momentum ini memberikan optimisme bagi pelaku industri, tidak saja pada industri sepeda motor Indonesia, tapi juga bagi industri lain.