Harapan Baru Industri Otomotif: Tumbuhnya Minat Kendaraan Listrik

Harapan baru bagi industri otomotif tumbuh dari tren minat konsumen pada kendaraan listrik. Tidak hanya hybrid electric vehicle (HEV), kendaraan dengan tipe battery electric vehicle (BEV) dan plug-in Hybrid electric vehicle (PHEV) turut menjaring peminat kendaraan listrik.

Harapan Baru Industri Otomotif: Tumbuhnya Minat Kendaraan Listrik
Pramuniaga mengisi daya baterai mobil listrik di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD, Kabupaten Tangerang (25/7/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/tom.

Di tengah melambatnya daya beli masyarakat, terlihat tren peningkatan penjualan pada kendaraan listrik. Ini memunculkan harapan baru bagi industri otomotif untuk mencapai target kinerja positif tahun ini.

Minat konsumen itu tidak hanya pada pada mobil hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV). Kendaraan dengan tipe battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) pun turut menjaring peminat kendaraan listrik.

Bila kita runut berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan pada tahun 2023 yang mencapai sekitar 1 juta unit; merosot menjadi sekitar 800.000 unit di tahun 2024. Menurunnya minat beli masyarakat di industri otomotif ini membawa kekhawatiran pada melambatnya pertumbuhan industri di tahun ini.

Meskipun terjadi perlambatan pada pasar otomotif, penjualan mobil listrik jenis HEV, BEV, dan PHEV justru menunjukkan tren yang menjanjikan. Menurut data penjualan dari pabrik ke dealer (wholesale), total penjualan mobil listrik sebesar 66.187 unit di semester awal tahun 2025.

Persentase penjualan tipe kendaraan tersebut tumbuh hingga 17% di periode semester I tahun ini. Pertumbuhan minat konsumen terhadap kendaraan listrik konsisten dari tahun ke tahun.

Penjualan mobil listrik jenis BEV dan PHEV, khususnya, menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Total penjualan BEV dan PHEV di tahun 2025 mencapai 37.370 unit, jauh melebihi angka penjualan di tahun 2023 yang hanya 17.179 unit. Lonjakan ini menggarisbawahi pergeseran preferensi konsumen yang semakin tertarik pada teknologi kendaraan listrik. 

Di sisi lain, minat terhadap mobil hybrid (HEV) juga tetap kuat, meskipun mengalami sedikit penurunan pada data penjualan di tahun 2025. Dengan total penjualan 28.817 unit pada tahun 2025, segmen HEV masih menjadi pilihan populer bagi banyak konsumen. Stabilitas penjualan HEV menunjukkan bahwa jenis kendaraan ini masih memiliki pasar stabil, terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya siap beralih ke mobil listrik murni.

Sementara itu, brand kendaraan listrik seperti Wuling, BYD, dan Denza di paruh pertama tahun ini berhasil memimpin pasar BEV dan PHEV, dengan penjualan yang signifikan di tahun 2025. Sedangkan, Toyota dan Suzuki masih mendominasi pasar HEV. 

Ketersediaan model-model baru dengan harga yang lebih terjangkau dan teknologi baterai yang semakin canggih menjadi faktor pendorong utama di balik pertumbuhan ini. Peningkatan tren juga turut didukung infrastruktur pemerintah dan swasta seperti perluasan penyediaan fasilitas SPKLU maupun regulasi bagi calon pengguna kendaraan listrik.