Demi memberikan rumah layak huni kepada masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah (MBR), Pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah melalui Program 3 Juta Rumah, sebuah inisiatif utama yang diprioritaskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini juga merupakan janji kampanye Presiden Prabowo, yang ditargetkan akan dicapai dalam satu periode pemerintahan atau lima tahun.
Program insentif rumah subsidi dan rumah murah merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk:
- Mengatasi backlog perumahan nasional
- Memberikan akses hunian layak bagi MBR
- Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kesenjangan sosial
- Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor properti dan konstruksi
Baca ulasan lengkapnya:
Agar bisa mencapai pembangunan rumah hingga 3 juta unit selama 5 tahun, ada beberapa insentif yang ditawarkan pemerintah. Beberapa antaranya:
Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100%
Pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah subsidi dengan harga maksimal Rp2 miliar sehingga meringankan beban pembeli rumah pertama
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
Skema pembiayaan rumah subsidi dengan bunga tetap maksimal 5%, tenor hingga 20 tahun, target MBR dengan penghasilan maksimal Rp14 juta/bulan dan disalurkan melalui bank seperti BRI, BTN, dan lainnya.
BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya)
Program bedah rumah untuk memperbaiki rumah tidak layak huni melalui metode Padat Karya Tunai (PKT), untuk memberikan dana dan tenaga kerja lokal serta meningkatkan kualitas hunian dan daya beli masyarakat
Baca laporan lengkapnya disini atau unduh keseluruhan laporannya disini:
Gen Z dan insentif perumahan
Generasi angkatan kerja paling muda saat ini, Generasi Z (Gen Z) adalah kelompok umur yang paling banyak memanfaatkan insentif pemerintah dalam program kepemilikan rumah.
- Gen Z kini mendominasi pembelian rumah subsidi sepanjang tahun 2024. Total unit yang dibeli mencapai 124.889 unit.
- Tergolong masyarakat berpenghasilan tanggung atau MBT, yang justru tidak mendapat dukungan memadai dari fasilitas yang dirilis Pemerintah.
- Solusi yang paling realistis terkait hunian buat Gen Z adalah hunian vertikal dengan subsidi parsial.
Baca laporan lengkapnya disini