International Passenger Niche for Indonesian Airlines

Maskapai Pelita Air, anak usaha PT Pertamina (Persero), secara resmi membuka rute internasional perdananya ke Singapura pada 18 Agustus 2025.

International Passenger Niche for Indonesian Airlines
Photo by Shawn / Unsplash

Maskapai penerbangan Jetstar Asia mengakhiri operasionalnya secara permanen, 31 Juli 2025. Sebaliknya, maskapai Pelita Air tengah mengibarkan sayap – secara resmi membuka rute internasional perdananya ke Singapura pada 18 Agustus 2025.

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini hadir memberi alternatif moda, sekaligus untuk merebut ceruk pasar yang ditinggalkan oleh Jetstar Asia. Arus penumpang pesawat di bandara-bandara internasional Indonesia pun akan semakin ramai dengan masuknya maskapai Pelita Air di lalu lintas penerbangan internasional. Hal ini menandai semakin pulihnya industri penerbangan di Indonesia pasca dihantam pandemi Covid-19.

The country's aviation industry was hit hard by global mobility restrictions to stem the spread of the coronavirus. In 2020, the number of international airplane passengers arriving-departing-transiting at Indonesian airports was recorded at only around 7.27 million people. This number plummeted 81% compared to 2019 which recorded 37.3 million people.

Kejatuhan terdalam tercatat pada tahun 2021, ketika jumlah penumpang internasional yang datang–berangkat–transit hanya 1,37 juta orang. Namun, setelah itu industri penerbangan mulai pulih seiring dengan dicabutnya pembatasan mobilitas. Tahun 2024, jumlah penumpang pesawat internasional sudah melebihi jumlah saat sebelum pandemi, yakni mencapai 38 juta orang.

During the first five months of 2025, the number of international airplane passengers has reached 16.17 million people. The addition of new players on international routes, especially by domestic airlines, will boost the number of international passengers arriving-departing-transiting at Indonesian airports. This will have a major impact on the domestic economy, especially the tourism sector.

Author