Arah Logistik Pasca Tarif Trump dan Resep Pengendalian Inflasi ala Indonesia

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Arah Logistik Pasca Tarif Trump dan Resep Pengendalian Inflasi ala Indonesia
Foto: Antara/Aswaddy Hamid/bar
Daftar Isi

Selamat pagi, Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Survei FedEx: Akibat Tarif Trump, Industri Logistik Beralih ke Sekitar Asia dan Eropa

  • Survei Federal Express Corporation (FedEx) yang baru dirilis Senin (21/10/2025) menunjukkan lebih dari 40% perusahaan kini mempertimbangkan untuk memindahkan fokus perdagangan lintas negara ke kawasan yang lebih dekat dan stabil, seperti intra-Asia dan Eropa. Hal ini dilakukan sebagai strategi bisnis dalam menjaga keberlanjutan usaha di tengah persaingan dagang global. Pengendalian biaya dan transparansi bea menjadi prioritas utama, dengan 25% responden menyatakan perlunya kejelasan atas bea dan pajak sebelum pengiriman, termasuk biaya Delivered Duty Paid (DDP).

Baca selengkapnya di sini.

Jurus Pengendalian Inflasi ala Indonesia yang Diklaim Ingin Ditiru Negara Lain

  • Presiden Prabowo Subianto menyoroti salah satu prestasi satu tahun pemerintahannya adalah mampu mengendalikan inflasi. Dalam beberapa kesempatan Presiden bahkan mengklaim banyak negara lain ingin belajar mengendalikan inflasi dari Indonesia. Prabowo mengatakan, Indonesia punya teknik-teknik memantau dan mengendalikan inflasi yang kurang diajarkan fakultas-fakultas ekonomi dunia. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi umum pada September 2025 pada posisi 2,65% secara tahunan. Ini masih dalam rentang target Bank Indonesia (BI) dan APBN 2025, yakni 1,5%-3,5%. Inflasi Indonesia lebih rendah dibandingkan negara lainnya, seperti Turki yang mencapai 33,3% pada triwulan ketiga 2025 dan Argentina yang sebesar 43,4% pada triwulan kedua 2025. Inflasi Indonesia juga lebih rendah ketimbang Brasil yang sebesar 5,4% dan Rusia yang sebesar 9,8%.

Baca selengkapnya di sini.

Calon Perawat Lansia Jepang Menyiapkan Diri di Tangerang

  • Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Fuji Academy yang berlokasi di Biomedical Campus, BSD City, Tangerang. LPK ini memiliki fokus melatih dan menyalurkan calon pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor perawatan ke Jepang. Kaigo, sebutan perawat lansia di Jepang, bisa mendapatkan gaji bersih Rp 17 juta sampai Rp 18 juta setiap bulan.

Baca selengkapnya di sini.

Mencari Fundamental IHSG yang Mencapai Rekor dan Diprediksi Masih Menanjak

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terperosok turun dari titik psikologis 8.000. Namun, kini IHSG kembali naik dan bahkan diperkirakan akan terus naik karena sejumlah sentimen positif. IHSG pekan lalu menunjukkan pelemahan sebesar 2,57% ke angka 7.906 pada penutupan perdagangan hari Jumat (17/10/2025). Angka ini berhasil rebound 2,19% ke angka 8.115 pada pembukaan perdagangan hari Senin (20/10/2025) dan Selasa (21/10/2025) ditutup menguat 1,84% di angka 8.238,08. Mengenai perkiraan perdagangan pekan ini, baik Indri maupun Alfred mengatakan, IHSG berpotensi menguat karena proyeksi pemangkasan BI Rate dan rilis data ekonomi penting Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di sini.

Video Pilihan: Mencetak Welder Berstandar Global di Kampuh Welding Indonesia

Mencetak Welder Berstandar Global di Kampuh Welding Indonesia
Lulusan pelatihan tidak hanya disiapkan untuk bekerja di industri dalam negeri, tetapi juga dibuka peluang besar ke luar negeri seperti Jepang, Korea, Australia, hingga Eropa. Permintaan tenaga kerja welder bersertifikat yang tinggi menjadikan pelatihan ini sebagai gerbang menuju karir global dengan prospek gaji dan masa depan cerah.

Stimulus Tambahan Menguatkan Jaring Pengaman Sosial

  • Program perlindungan Sosial (Perlinsos) yang telah dianggarkan untuk 2025 mendapatkan suntikan tambahan melalui paket Stimulus Ekonomi. Anggaran sebesar Rp 503,2 triliun rencananya ditambahkan hingga Rp 16,23 triliun untuk stimulus kuartal IV-2025. Anggaran Perlinsos dalam APBN 2025 ditetapkan sebesar Rp 503,2 triliun, meningkat 1,3% dari tahun 2024. Alokasi anggaran ini merupakan prioritas pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan menurunkan kesenjangan. Program utama Perlinsos mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10,0 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Bansos Sembako bagi 18,3 juta KPM, Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi), Tanggap Darurat Bencana, serta berbagai subsidi seperti subsidi BBM, LPG, Subsidi Bunga Kredit, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.
  • Berdasarkan laporan APBN KITA per 30 September 2025, realisasi belanja Bantuan Sosial (Bansos) sendiri telah mencapai Rp 112,7 triliun yang mencerminkan penyerapan sebesar 75,5% dari target Outlook. Angka ini menunjukkan kenaikan 1,0% dibanding realisasi tahun sebelumnya, menegaskan upaya pemerintah mempercepat penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin dan rentan. Menuju akhir tahun, penyerapan alokasi dana perlinsos melalui Bansos ini tergolong cepat dibandingkan dengan penyerapan sektor lainnya.

Baca selengkapnya di sini.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung 21 Oktober-22 Oktober 2025 akan diumumkan hasilnya pada Rabu, 22 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB. Dalam rapat ini, para anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ekonomi, moneter, dan stabilitas sistem keuangan global maupun domestik. Hasil dari RDG dinanti pasar karena menjadi penentu arah kebijakan moneter ke depan, termasuk penetapan suku bunga acuan (BI Rate) yang berdampak langsung pada biaya pinjaman, inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pengumuman hasil akan disiarkan melalui kanal media sosial Instagram dan YouTube Bank Indonesia.

Diskusi bertema “Pelajaran Ekonomi Politik dan Warisan Kebijakan Jokowi (Bagaimana Membayar Utang Kereta Cepat)” akan diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Politik Indonesia (PPPI) bekerjasama dengan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pada Rabu, 22 Oktober 2025, pukul 13.30 WIB, secara daring melalui platform Zoom Meeting. Acara ini akan diawali dengan sambutan dari Prof. Didik J. Rachbini (Rektor Universitas Paramadina) dan menghadirkan narasumber (pembicara) yang merupakan para ahli di bidangnya, yaitu Muhamad Rosyid Jazuli (Peneliti PPPI), Eisha M Rachbini (Direktur Program INDEF), dan Handi Rizsa Idris (Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina), dengan Mishka Husen Balfas (Peneliti PPPI) sebagai moderator. Informasi terkait cara partisipasi dalam diskusi dapat diakses melalui media sosial Instagram Indef.

“Dalam membangun bisnis dapat belajar dari para pelaut. Pertama, harus tahu kemana tujuan berlayar. Kedua, harus tau apa visi misi kita membangun bisnis. Setelah tahu tujuannya, semakin besar tujuannya, semakin penting kemampuan untuk membangun tim yang dapat berlayar bersama. Terakhir, tidak boleh kehabisan bahan bakar sebelum tujuan tercapai.” (Pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya)

Selamat beraktivitas, Chief.

Tim SUAR