Sudahi Anarkis yang Bikin Toko Sepi, Ekonomi Mesti Bangkit Lagi

Reportase tim Suar.id melihat dampak ekonomi akibat unjuk rasa berujung anarkis di ibukota.

Sudahi Anarkis yang Bikin Toko Sepi, Ekonomi Mesti Bangkit Lagi
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (31/8/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.
Table of Contents

Gangguan keamanan dan ketertiban yang dipicu aksi unjuk rasa yang berujung pada tindak anarkis, sejak Kamis hingga Minggu dini hari (28-31 Agustus 2025) sempat menggoyahkan perekonomian ibukota. Seluruh pemangku kepentingan perlu bahu-membahu agar situasi kian kondusif sehingga aktivitas ekonomi bisa menggeliat lagi.

Ada yang berbeda di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Pagi jelang siang ini, Minggu (31/8/2025), Plaza Senayan di Jakarta Selatan tampak relatif sepi. Tidak ada keramaian pengunjung di berbagai tenant yang ada di sana, atau sekadar datang untuk menikmati akhir pekan.  

Petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk mal membenarkan adanya beberapa tenant yang tidak berjualan hari ini. “Karena demo dan penjarahan,” katanya. 

Toko perhiasan, Mondial Jewelry, memilih buka lebih lambat dan tutup lebih dini. “Beberapa hari terakhir kami tutup lebih awal. Kemarin kami tutup jam 20.00. Jumat jam 16.00,” kata seorang pegawai.

Biasanya Mondial akan tutup bersamaan dengan berakhirnya jam operasi mal. Keputusan ini datang langsung dari manajemen Mondial dan diterapkan nyaris di seluruh cabang mereka di Jakarta.

Brand perhiasan mewah ini memutuskan untuk tidak menampilkan katalog di etalase sejak Jumat lalu. Kebijakan ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Etalase yang biasanya berkilauan dengan manekin berkalung berlian kini tampak kosong, hanya menyisakan bust display polos tanpa perhiasan.

“Manajemen juga menginstruksikan agar seluruh katalog disimpan rapat di dalam brankas setiap kali tenant selesai beroperasi,” ujar salah satu pegawai.

Empress Jewellery yang berada tepat di sebelah Mondial juga mengambil langkah serupa. Hingga siang tadi, pintu kaca toko masih ditutup rapat dengan rantai dan gembok, menampakkan bust display berdiri kosong tanpa sedikitpun perhiasan.

Tidak hanya brand perhiasan, brand fashion juga turut mengambil langkah antisipatif. Kemarin, brand Fendi di Plaza Senayan turut tutup lebih awal dan mengamankan seluruh katalognya. “Hari ini sepertinya normal, tapi kami tunggu instruksi dari manajemen,” ujar seorang pegawai brand asal Italia ini.

Bergeser 12 kilometer ke arah barat, aparat melakukan pengamanan ekstra di Puri Mall Indah. Beberapa anggota TNI Angkatan Darat terlihat berjaga di sebelah gerbang masuk mal Puri. Mereka datang dengan kendaraan tempur (ranpur) Panser Anoa. 

“Sudah sejak kemarin jam 10 malam kami berjaga di sini,” ujar seorang tentara. Dia mengatakan masih akan terus berjaga sampai ada perintah berikutnya. Pengamanan di Puri Mall dilakukan karena berlokasi di kawasan sentra ekonomi Jakarta Barat. 

Kendaraan tempur (ranpur) Panser Anoa berjaga di Puri Indah Mall, Jakarta Barat, Minggu (31/8/2025). Foto: Harits/Suar.id.

Kunjungan ke pusat perbelanjaan di jalur demonstrasi mengalami penurunan yang cukup signifikan. Meskipun demikian, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, mal yang berada jauh dari titik aksi justru lebih ramai dari biasanya.

Menurutnya, pusat perbelanjaan sebagai fasilitas publik harus tetap beroperasi demi melayani masyarakat, namun dengan komitmen untuk selalu mengutamakan faktor keamanan. Ia menegaskan, kehadiran aparat di mal-mal merupakan hal yang semestinya agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan aman.

Alphonzus menambahkan, setiap mal saat ini diminta menerapkan kebijakan yang bersifat situasional. Jam operasional bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan, bahkan penutupan sementara dimungkinkan bila keadaan tidak kondusif. Ia menyebut sejauh ini belum ada laporan kerusakan aset, tetapi potensi penjualan di sekitar 100 mal anggota APPBI di Jakarta bisa berkurang hingga Rp 500 miliar per hari.

APPBI, kata dia, berharap semua pihak dapat menahan diri agar suasana tetap damai dan pemerintah segera memberikan dukungan keamanan untuk menjamin kelancaran rantai pasok.

Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyampaikan apresiasi kepada massa aksi yang tidak melakukan penjarahan kepada mal.

“Kami melihat demonstran kali ini memang kualitas demokrasinya bertambah,” ujarnya. Ia juga memberi apresiasi kepada aparat yang dinilai sudah bekerja keras menjaga keamanan. 

Menurutnya, usaha ritel di zona rawan unjuk rasa seperti Plaza Senayan dan Sarinah yang memilih tutup lebih awal merupakan keputusan untuk mengurangi risiko.

Budihardjo mengatakan, sektor ritel memang mengalami penurunan karena adanya kerumunan massa, namun dampaknya tidak sampai pada pengurangan stok barang. Ia menegaskan, solusi bagi pelaku usaha adalah tetap membuka toko sambil mengandalkan kanal daring dan jasa ojol yang sudah menjadi bagian penting ekosistem ritel sejak pandemi.

“Instruksinya tetap buka, percaya kepada pemerintah, percaya kepada keamanan,” kata Budihardjo.

“Instruksinya tetap buka, percaya kepada pemerintah, percaya kepada keamanan,” kata Budihardjo.

Ia menambahkan, transaksi di pusat kota memang turun, tetapi di kawasan penyangga seperti Serpong, Cibubur, dan Bintaro justru meningkat tajam dalam dua hari terakhir.

Perjalanan terganggu

Tak hanya pusat perbelanjaan yang ikut terdampak, unjuk rasa juga sempat mengganggu distribusi angkutan barang dan perjalanan warga. Salah satunya dipicu pembakaran Gerbang Tol (GT) Pejompongan yang dibakar saat aksi di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Saat itu, sejumlah gerbang tol di Jakarta terpaksa ditutup sementara demi alasan keamanan, terutama di kawasan Cawang–Tomang–Pluit yang menjadi jalur vital arus kendaraan. 

Kondisi Gerbang Tol Pejompongan yang rusak karena terbakar di Jakarta, Sabtu (30/8/2025). PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak tujuh gerbang tol terbakar pascaaksi unjuk rasa pada Jumat (29/8). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd

Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jalan atas terganggunya pelayanan tersebut saat itu. “Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada pengguna jalan tol atas terganggunya pelayanan dan penutupan sementara pada tujuh GT pada Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit akibat aksi unjuk rasa yang terjadi sejak Jumat," ujar Rivan,” ujarnya lewat keterangan pers, Minggu (31/8/2025).

Ia menjelaskan, pihaknya fokus pada upaya perbaikan dan percepatan pemulihan layanan transaksi kepada pengguna jalan tol secara manual dengan bantuan petugas mobile reader. Saat ini tim pemeliharaan di lapangan terus melakukan perbaikan, pembersihan sisa pembakaran dengan prioritas perbaikan pada pelayanan transaksi sehingga pelayanan di GT dapat segera dilakukan.

Sampai dengan Minggu malam, Jasa Marga menginfokan dari tujuh GT terdampak, saat ini GT Senayan arah Grogol dan GT Semanggi 1 arah Cawang telah kami operasikan dengan bantuan petugas mobile reader dan dapat dilalui oleh pengguna jalan. Sementara untuk GT lain yang belum beroperasi, saat ini masih dalam tahap persiapan peralatan transaksi sambil melihat kondisi dan situasi jalan arteri.

Kyatmaja Lookman, Direktur PT Lookman Djaja Logistik, mengaku harus menyesuaikan ritme distribusi barang karena faktor keamanan. Pihaknya memahami demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan berdemokrasi. Namun, ia menekankan, ketika perusakan fasilitas publik terjadi, dampaknya bisa sangat luas.

Kyatmaja memahami demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan berdemokrasi. Namun, ia menekankan, ketika perusakan fasilitas publik terjadi, dampaknya bisa sangat luas.

“Dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, dunia usaha akan cenderung ‘wait and see’ sampai situasi kembali kondusif. Otomatis pengiriman barang volumenya juga akan turun. Itu yang membuat roda ekonomi bisa terhambat,” ujarnya kepada SUAR lewat keterangan tertulis, Minggu siang (31/8/2025).

Menurut Kyatmaja, distribusi barang pada akhirnya akan ikut melambat. Perusahaan logistik harus menimbang keamanan di lapangan sebelum melepas armada pengiriman. “Kalau ada titik yang rawan konflik, lebih baik ditunda. Keamanan bersama harus jadi prioritas,” katanya.

Ia menambahkan, tantangan terbesar saat ini justru ada pada ketidakpastian. Banyak perusahaan, kata dia, memilih menutup sementara operasional sampai kondisi stabil. “Kalau situasi keamanan bisa cepat kembali normal, roda perekonomian tentu bisa segera bergerak lagi,” Kyatmaja menegaskan.

Secretary-General Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) Mellysa Tanoyo mengatakan, demonstrasi saat ini membuat Jakarta jadi tidak kondusif. Jalanan ditutup, mau ke mana-mana khawatir ada demo, takut rusuh. Mobilitas terganggu.

Kendaraan dan transporasi misal ojek online atau taksi online jadi terbatas. Operasional perbankan juga tidak maksimal. "Kondisi di atas tadi, membuat kinerja kantor pusat jadi tidak maksimal, tidak bisa full support aktivitas pabrik," ujarnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi melihat gejolak ini sebagai luapan emosi sosial yang dipicu kesenjangan ekonomi. Menurutnya, banyak pelaku usaha belum pulih, terutama sektor jasa dan perdagangan, khususnya kuliner, menjadi yang paling terpukul.

“Sektor UMKM turunnya sampai 80 persen,” ujarnya. Diana menekankan, korban jiwa dari kalangan pengemudi ojol ikut memperbesar emosi publik, sementara di sisi lain pendapatan mereka juga menurun karena daya beli masyarakat sedang lesu.

Diana menilai respons pemerintah sejauh ini cukup baik, meskipun ia berharap langkah yang diambil benar-benar bijak. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan kesadaran bahwa aksi yang tidak tertib bukan jalan keluar yang tepat, sambil mendengarkan keluhan yang disuarakan.

Ia juga menekankan pentingnya kebijakan solutif yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk penyelenggaraan pasar murah di wilayah tertentu. Dalam pandangannya, hal itu bisa membantu meredakan situasi dan menjaga perekonomian tetap berjalan.

IHSG sempat terperosok

Dari lantai bursa, perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terperosok. Pada penutupan perdagangan Jumat (29/8/2025), IHSG sempat merosot 121,59 poin atau 1,53% pada posisi 7.830. Padahal pada perdagangan Kamis (28/8/2025), IHSG sempat naik sehingga menembus level psikologis 8.000 meski kemudian perdagangan hari itu ditutup pada level 7.968.

Meski IHSG anjlok lebih dari 2% akibat demonstrasi nasional, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) melihat peluang emas di tengah badai. Dengan foreign inflow masih mencapai Rp1,3 triliun pekan lalu, sekuritas terkemuka ini mengidentifikasi sektor-sektor yang justru akan meraup keuntungan dari ketidakpastian politik.

"Meskipun Jumat kemarin masih terlihat aliran dana asing masuk cukup besar di IHSG, tapi tidak menutup kemungkinan mereka balik arah karena efek ketidakpastian politik dalam negeri," tegas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).

Dari sisi sentimen, David menyebutkan dari global ada aliran dana global melambat dan investor ternyata berhati-hati terkait independensi bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), setelah Presiden Trump berupaya memecat seorang gubernur The Fed. Alhasil, inflow ke dana ekuitas global menjadi turun.

Selain itu, harga emas spot melonjak hingga sekitar US$ 3.448,5 per troy ounce, mencatat rekor tertinggi sepanjang sejara.Ketidakpastian politik, seperti upaya penggantian Gubernur Fed oleh Trump, mendorong investor mencari perlindungan lewat emas.

Sementara itu dari domestik, ada sentimen kepercayaan konsumen yang naik sedikit, dimana indeks keyakinan konsumen per Juli naik ke 118,1 dari 117,8 pada Juni. Sub-indeks ekspektasi menunjukkan perbaikan didorong oleh harapan peningkatan pendapatan dan peluang kerja.

Berbicara tentang potensi market pada 1-5 September 2025, David menegaskan pelaku pasar akan fokus pada sentimen kunci yakni aksi protes dan gejolak pasar.

 "Demonstrasi mahasiswa dan pekerja mengenai gaji DPR, dana pendidikan, dan program makan sekolah berujung pada penurunan IHSG lebih dari 2% dan pelemahan Rupiah hampir 1%. Bank Indonesia dan pengawas bursa perlu turun tangan untuk stabilisasi," tandasnya.

Ia pun memproyeksi IHSG cenderung melemah dalam sepekan mendatang karena market akan fokus pada dinamika demo dan pernyataan otoritas, termasuk langkah Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar tidak menyebabkan kepanikan di pasar keuangan. Trader dan investor juga harus mencermati level support penting IHSG 7700-7800.

Jaga stabilitas keamanan dan ketertiban

Perlambatan aktivitas ekonomi akibat demonstrasi dinilai sebagai konsekuensi logis yang sulit dihindari. Namun, menurut ekonom, pemerintah perlu segera merespons tuntutan masyarakat agar eskalasi tidak semakin meluas.

“Pemerintah perlu serius dan sungguh-sungguh menjawab 'tuntutan dan aspirasi mereka' untuk stabilitas sosial, karena hal itu menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan stabilitas ekonomi,” ujar Deni Friawan, Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) kepada SUAR (31/8).

Ia menjelaskan, dampak dari gejolak sosial ini bisa merembet ke berbagai komponen produk domestik bruto (PDB). Konsumsi masyarakat cenderung menurun karena rasa aman terganggu, investasi terhambat karena pelaku usaha menahan ekspansi, sementara perbankan bisa mengurangi penyaluran kredit karena khawatir rasio kredit bermasalah (NPL) meningkat. Ekspor dan impor juga berpotensi tertekan akibat gangguan logistik maupun ketidakpastian produksi.

“Singkatnya, pertumbuhan ekonomi jelas akan melambat. Bahkan jika demonstrasi tidak terkendali dan berlangsung lama, ada risiko pertumbuhan masuk ke zona negatif, PHK meningkat, dan situasi bisa menjelma menjadi krisis multidimensi,” ujarnya mengingatkan.

Menurutnya, kunci solusi terletak pada pemulihan kepercayaan publik terhadap pemerintah maupun DPR. Ia menekankan, langkah-langkah konkret harus segera dilakukan, mulai dari menindak aparat yang terbukti bersalah atas tewasnya pengendara ojol Affan Kurniawan, mencopot anggota DPR yang dinilai tidak menunjukkan empati, hingga meninjau ulang kebijakan anggaran tunjangan pejabat.

Pandangan senada disampaikan Eko Listiyanto, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Menurutnya, instabilitas keamanan domestik tidak hanya berdampak pada sektor riil, tetapi juga langsung memengaruhi persepsi investor melalui pasar modal dan nilai tukar Rupiah.

“Kalau saja penanganan demo tidak brutal, biasanya pasar modal dan pasar uang relatif tenang karena investor memahami Indonesia sebagai negara demokrasi. Sayangnya, eskalasi kekacauan kali ini justru membuat IHSG dan rupiah tertekan,” jelas Eko kepada SUAR (31/8).

Deni dari CSIS menegaskan pentingnya proporsionalitas aparat. "Ketegasan perlu, namun harus tetap terukur. Pada akhirnya, yang dihadapi adalah rakyat sendiri, bukan musuh atau ancaman eksternal," katanya.

Ia menambahkan, pelemahan di pasar keuangan pada akhirnya akan menghambat aktivitas bisnis yang menunggu situasi kembali aman. Pertumbuhan ekonomi kuartal III pun berisiko melambat signifikan. Bahkan, jika kondisi tidak kunjung kondusif, aktivitas ekonomi sehari-hari, seperti mal, pasar, pameran, hingga sektor wisata, bisa terhenti.

“Jika berlarut-larut, potensi resesi hingga krisis tidak bisa dihindari. Tentu ini tidak kita harapkan,” tegasnya.

Sebagai solusi, Eko menekankan pentingnya penanganan yang humanis dan tidak represif, disertai langkah konkret untuk meningkatkan keberpihakan anggaran kepada masyarakat kelas bawah dan menengah. Di saat yang sama, baik kabinet maupun DPR perlu memperbaiki kinerja dan memulihkan kepercayaan publik. Hal ini ditekankan oleh Eko dan Deni.

“Masalah utamanya adalah krisis kepercayaan. Tanpa pemulihan kepercayaan, kebijakan ekonomi apa pun tidak akan efektif,” ucap Deni.

Dalam jumpa pers, Minggu malam, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Asep Edi Suhaeri mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak khawatir. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas.

Pada Minggu malam, tim patroli gabungan kepolisian dan TNI memang terlihat berpatroli di jalanan protokol ibukota seperti Jalan Sudirman-Thamrin dan Jalan Gatot Subroto. Di daerah penyangga Jakarta seperti Tangerang Selatan, juga terlihat patroli aparat di jalan-jalan protokol.