Pemerintah mengakselerasi terbentuknya puluhan ribu koperasi di desa-desa Indonesia. Sebanyak 80.081 koperasi telah terbentuk dan disahkan secara hukum, tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Acara peluncuran dilakukan secara hibrida, diikuti oleh ribuan kepala desa dan pengelola koperasi dari berbagai wilayah. Presiden Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat kecil untuk menjadi kuat dan berdaulat secara ekonomi.
Koperasi Merah Putih dirancang untuk:
- Memperkuat ekonomi desa dan kelurahan,
- Meningkatkan nilai tukar petani,
- Menekan inflasi lokal,
- Meningkatkan inklusi keuangan, dan
- Menciptakan lapangan kerja produktif di desa.
Koperasi Desa Merah Putih diarahkan untuk mengusung model bisnis 7-in-1 yang mencakup gerai sembako, apotek desa, klinik kesehatan, unit simpan pinjam, cold storage, layanan logistik, dan kantor koperasi.
Semangat pendirian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih:
- Memberikan kepastian ekonomi di pelosok negeri, salah satunya soal harga. Juga untuk memerangi fenomena tengkulak yang banyak beredar di desa-desa.
- Dengan koperasi Merah Putih, Pemerintah ingin memutus mata rantai distribusi yang terlalu Panjang, sehingga bisa menghilangkan vampir-vampir ekonomi.
BUMN seperti Pos Indonesia dan BRI turut mendukung operasional koperasi melalui layanan logistik dan keuangan. BRI, misalnya, mengintegrasikan layanan AgenBRILink ke dalam koperasi untuk memudahkan transaksi keuangan masyarakat desa.
Dengan dukungan regulasi, pendanaan dari APBN/APBD, dan sinergi lintas kementerian, Koperasi Desa Merah Putih didorong menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan. Pemerintah berharap koperasi ini menjadi tulang punggung pembangunan desa yang berkelanjutan, adil, dan inklusif. S
Ingin baca lebih lengkap, klik di link tulisan 1, 2, 3 atau unduh tulisal lengkapnya disini: