Bitcoin makin naik naik daun. Tapi, tetaplah waspada. Penulis dan investor Robert Kiyosaki memberi peringatan kepada para investor Bitcoin (BTC), seiring dengan meroketnya perdagangan mata uang kripto unggulan itu mencapai level tertinggi baru.
Menurut penulis buku Rich Dad Poor Dad ini, para investor harus bersiap menghadapi kemungkinan gelombang aksi beli panik yang dipicu oleh rasa takut ketinggalan alias fear of missing out (FOMO). Lewat unggahannya di platform X (11/7), ia menyebut tren ini akan menyebabkan kerugian bagi banyak orang.
Menariknya, Kiyosaki mengungkapkan bahwa ia baru saja membeli lebih banyak Bitcoin pada harga $110.000. Langkah ini memposisikan dirinya dalam fase yang ia sebut sebagai “Zona Pisang” (Banana Zone)—fase lonjakan harga yang cepat dan biasanya menarik investor emosional yang datang terlambat.
Ia mengibaratkan pembeli yang sabar sebagai “babi” (PIGs) yang mendapatkan keuntungan karena mulai lebih awal. Di sisi lain, ia memperingatkan bahwa “babi rakus” (HOGs) yang bertindak impulsif berisiko mengalami kerugian karena mengejar harga yang sudah terlalu tinggi.
Nah, ia memperkirakan para pendatang terakhir ini akan panik dan menjual saat pasar terkoreksi, sementara investor yang disiplin akan menunggu untuk membeli saat harga turun.
Sikap Optimistis Kiyosaki terhadap Bitcoin
Perlu dicatat, Kiyosaki tetap menjadi salah satu pendukung paling vokal terhadap Bitcoin. Ia meyakini bahwa aset ini dapat meroket hingga mencapai target harga $1 juta. Ia percaya Bitcoin akan mengungguli aset-aset tradisional di tengah penurunan nilai dolar AS yang sedang berlangsung.
Pandangan Kiyosaki berakar dari ketidakpercayaannya yang telah lama terhadap dolar AS, yang ia sebut sebagai “uang palsu”. Maka ia pun mendukung aset alternatif.
Seperti dilaporkan oleh Finbold, Kiyosaki memuji para investor Bitcoin karena menolak pemerintah AS dan institusi keuangan, yang ia sebut sebagai “sarang pencuri” (Den of Thieves). Ia juga telah memperingatkan akan potensi krisis ekonomi yang bisa menghapus kekayaan dalam jumlah besar.
Sebagai respons, ia terus menganjurkan penggunaan Bitcoin, emas, dan perak sebagai alat penting untuk mempertahankan nilai kekayaan.
Bagi Kiyosaki, Bitcoin, emas, dan perak sama pentingnya. Ia menepis perdebatan antara Bitcoin versus emas sebagai pengalihan dari persoalan ekonomi yang lebih mendalam. Ketiga aset tersebut mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang 2025, kendati pasar saham, meski mencapai rekor baru, tetap dilanda volatilitas.
Begini Isi Cuitan Kiyosaki di X
Pelajaran RICH DAD Lainnya:
“Babi (PIGs) jadi gemuk.
Babi rakus (HOGs) disembelih.”
Saya menyampaikan pelajaran ini karena saya baru membeli BITCOIN lagi di harga $110.000. Sekarang saya sudah dalam posisi untuk memasuki apa yang disebut Raoul Pal sebagai “Zona Pisang”.
Di Zona Pisang, para HOG akan menyerbu masuk… didorong oleh kegilaan karena penyakit FOMO yang menakutkan itu.
Sebagai seekor PIG yang gemuk dengan cukup banyak BITCOIN… saya akan menunggu penyembelihan HOGS yang akan datang.
Setelah para HOG berhenti menjerit, menjual, dan menyalahkan Bitcoin atas kerugian mereka…
Saya dan sesama PIG saya akan membeli lebih banyak Bitcoin yang sedang DISKON.
Another RICH DAD LESSON:
— Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) July 11, 2025
“PIGs get fat.
HOGs get slaughtered.”
I state this lesson because I bought my latest BITCOIN at $110k. I am now in position for what Raoul Pal calls “the Banana Zone.”
In the Banana Zone the HOGS will
rush in….driven to insanity by the dreaded…
Seperti pelajaran Rich Dad saya sebelumnya:
“Keuntunganmu dibuat saat membeli… bukan saat menjual.”
Hati-hati dan jaga diri.