Sejumlah merek dan varian baru akan tampil perdana dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan diselenggarakan 24 Juli hingga 3 Agustus 2025, di ICE BSD, Tangerang. Ajang ini dipastikan akan menjadi magnet bagi para pecinta otomotif dengan kehadiran berbagai model mobil baru, teknologi terkini, serta strategi penjualan yang agresif dari berbagai merek ternama.
The seven brands that will debut at GIIAS are Geely, Denza, Seres, Neta, Jaecoo, Aletra, and Polytron. The presence of these brands will bring the latest technology, such as battery-based electric vehicles, artificial intelligence (AI), and digital connectivity systems.
Tak hanya jadi ajang unjuk gigi bagi merek-merek baru, GIIAS juga jadi panggung bagi merek existing untuk menampilkan varian baru. Momen ini dimanfaatkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk merilis varian baru Destinator.
Mobil varian Sport Utility Vehicles (SUV) untuk 7 penumpang ini bermesin turbo 1.500 cc. Adapun Destinator sudah dapat dipesan, dengan perkiraan harga antara Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.
“SUV 1.500 turbo, kemungkinan (namanya DST, Destinator). Hampir mirip dengan XForce, tapi tipe mesinnya beda,” kata seorang tenaga penjual Mitsubishi, Kamis 26 Juni 2025.
Merek lain juga akan menghadirkan lini produk terbarunya. Hyundai akan memperkenalkan Ioniq 6 N, sedan listrik berperforma tinggi, dan Kona facelift, pembaruan untuk SUV kompak mereka. BYD berencana meluncurkan Multi Purpose Vehicle (MPV) listrik modern, sementara Wuling akan memperkuat segmen Electric Vehicle (EV) dengan Binguo EV.
Pabrikan Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi akan fokus pada kendaraan hybrid yang efisien, dilengkapi fitur keselamatan canggih seperti Toyota Safety Sense dan Honda SENSING. Great Wall Motors (GWM) dari Tiongkok juga akan memamerkan SUV hybrid dan listrik mereka, termasuk Haval H6, Jolion, dan Ora 03.

Presiden Director Suzuki Indonesia Minoru Amano mengatakan, kesempatan GIIAS 2025 menjadi momen bagi Suzuki untuk menginformasikan langkah yang telah dan akan dilakukan selanjutnya dalam hal menghadapi isu netralitas karbon.
Salah satunya dengan menggunakan GIIAS sebagai momen penampilan perdana dari eVITARA. Battery Electric Vehicle (BEV) produksi masal pertama ini dipersiapkan sebagai inovasi revolusioner sekaligus solusi untuk menegaskan komitmen terhadap upaya netralitas karbon melalui strategi multi-pathway. Ini jadi kesempatan publik melihat eVITARA yang akan diluncurkan pada awal 2026.
Selain eVITARA, Suzuki juga menampilkan jago baru pabrikan itu yaitu varian Fronx. Varian ini juga menawarkan teknologi hybrid sebagai penunjang kendaraan lebih ramah lingkungan.
"Sambutan masyarakat Indonesia sungguh di luar dugaan karena mereka bukan hanya sekadar penasaran—namun sampai jatuh cinta," ujar Minoru.
Prediksi Penjualan
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan, industri otomotif Indonesia akan mampu bertahan dan tumbuh.
“Saat ini, industri otomotif Indonesia masih memiliki kesempatan untuk terus berkembang selama masih optimis, hati-hati, waspada dan rasional, salah satu upayanya adalah dengan menjaga dan mendorong permintaan pasar, baik domestik dan internasional,” ujarnya dalam rilis resmi.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menilai GIIAS 2025 memiliki daya pikat utama ada pada mobil-mobil baru dan inovatif sehingga berpotensi besar untuk mendongkrak penjualan mobil.
"GIIAS 2025 memiliki potensi besar untuk menjadi momentum peningkatan penjualan mobil, terutama berkat hadirnya banyak merek baru dan peluncuran model inovatif yang diminati konsumen, khususnya Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan BEV di segmen harga menengah (Rp 200 juta–Rp 400 juta)," katanya kepada Suar, (22/7/2025).

Yannes juga menyoroti strategi promosi yang akan diterapkan selama pameran. Menurutnya, berbagai program menarik seperti uang muka (DP) ringan, cicilan terjangkau, serta diskon langsung untuk banyak merek asal China dapat mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian.
Lebih lanjut, Ia memprediksi pameran mobil akan menampilkan berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil listrik, hibrida, dan berbahan bakar fosil. Namun, mobil bensin dan diesel diperkirakan akan tetap menjadi mayoritas.
“Sekitar 20% produk yang diekspos adalah EV, 5% Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan 20% HEV. Porsi terbesar tetap ada pada mobil ICE konvensional sekitar 50%-55%,"katanya.
Menurutnya, dengan adanya pameran mobil GIIAS 2025 akan akan mencapai target penjualan 60.000 unit, mengingat Januari–Juni 2025 sudah terjual sekitar 35.846 unit.
Meskipun demikian, ia mengingatkan adanya tantangan dalam mendongkrak penjualan mobil karena kondisi ekonomi makro seperti inflasi tinggi, kenaikan pajak barang mewah (PPnBM), serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Untuk memastikan pencapaian target dan pertumbuhan industri, ia menggarisbawahi beberapa syarat penting
"Salah satu syaratnya, perlu perpanjangan insentif PPN 0%, percepatan akselerasi pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), dan pastikan insentif yang signifikan bagi APM/produsen yang akan memakai produk dari pabrik baterai lokal," katanya.