Amran aims for food self-sufficiency in two positions

The head of the National Food Agency (Bapanas) will be temporarily assumed by the Minister of Agriculture, Amran Sulaiman. What are his policy priorities?

Amran aims for food self-sufficiency in two positions
Menteri Pertanian sekaligus pejabat baru Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama pejabat lama Kepala Bapanas periode 2022-2025 Arief Prasetyo Adi (kanan) menunjukkan naskah serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2025). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym)

Akhir pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto kembali mengganti kabinetnya dengan mencopot Arief Prasetyo Adi dari posisiya sebagai kepala Badan Pangan Nasional.

Sebagai penggantinya, Prabowo menunjuk Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebagai penggantinya.

"Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," kata Prabowo dalam surat keputusan Presiden Nomor 116/ P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala badan Pangan Nasional tanggal 9 Oktober lalu.

Dengan demikian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara resmi merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Amran menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama lintas lembaga dalam mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.

“Kita hanya punya satu visi, yaitu swasembada pangan. Jadi insyaallah kalau tidak ada aral melintang, dua-tiga bulan ke depan gagasan besar Bapak Presiden swasembada itu bisa jadi kenyataan. Target empat tahun bisa kita percepat jadi satu tahun. Ini kerja kita semua tanpa kecuali,” tegasnya dalam serah terima jabatan yang digelar di Kantor Bapanas Jakarta, Senin (13/10),

Amran menegaskan bahwa Kementan dan Bapanas memiliki visi yang sama dalam melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.

Kementan memastikan langkah-langkah percepatan akan difokuskan pada program strategis seperti penguatan produksi, stabilisasi stok, dan pengendalian harga di tingkat nasional.

Menurut Amran, capaian positif sektor pangan dalam satu tahun terakhir perlu dijaga dengan kerja konkret dan koordinasi yang berkesinambungan.

Ia menilai, sinergi antara Kementan di bawah koordinasi Kemenko Pangan serta Bapanas, Bulog, serta berbagai lembaga lainnya akan menjadi pondasi utama dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

"Selain mempertahankan capaian yang sudah ada, Kementan juga akan memperluas upaya swasembada ke berbagai komoditas strategis lainnya," kata dia.

Kementan menargetkan peningkatan produksi dan efisiensi di sektor jagung, gula, kelapa sawit, minyak nabati, daging ayam, telur, cabai, bawang merah, kopi, dan kakao agar kemandirian pangan tidak hanya berhenti pada beras, tetapi menjadi gerakan nasional lintas komoditas.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian atas tambahan amanah yang kini diembannya sebagai Kepala Bapanas.

“Pak Mentan, selamat atas tambahan tugas. Saya kadang-kadang kasihan lihat Pak Mentan ini, karena beban tugasnya tidak ringan. Tapi kita tahu Pak Presiden pikirannya besar dan dampaknya luas, sesuai dengan tujuan kita untuk merdeka pangan,” ujar Zulhas.

Zulhas menegaskan bahwa tantangan pangan ke depan tidak mudah, namun arah kebijakan Presiden Prabowo harus menjadi pegangan seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, Menko Zulhas juga menekankan keterkaitan antara ketahanan pangan dan pengembangan energi terbarukan yang tengah digarap pemerintah.

Fokus Pada Tugas Utama

Pengamat Pertanian IPB Dwi Andreas mengatakan tugas utama kepala Bapanas adalah mengkoordinasikan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan di bidang ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga, serta keamanan pangan.

“ Fokus pada tugas utama untuk keamanan pangan, jangan sampai terpengaruh oleh isu lain,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (13/10).

Kepala Bapanas juga harus memantapkan stabilitas pasokan dan harga pangan agar terjangkau dan stabil. 

Ketua Umum Pengurus Besar Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso berharap kepala Bapanas bisa menjaga ketahanan pangan dengan baik terutama beras.

Bapanas melakukan intervensi harga dan operasi pasar untuk memastikan harga beras tetap stabil dan pasokan terjaga. “Bapanas melakukan pengawasan dan audit secara berkala, memastikan kualitas beras yang disalurkan ke masyarakat terjamin dan tidak ada penurunan mutu,” ujar dia kepada SUAR di Jakarta (13/10).

Swasembada pangan menjadi salah satu isu paling krusial yang tengah berbagai dihadapi Indonesia seperti gejolak iklim, alih fungsi lahan, hingga krisis pangan global.

FAO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional tahun ini telah mencapai 33,1 juta ton dan diperkirakan menembus 34 juta ton hingga akhir tahun, atau naik 4 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada bulan September 2025, BPS juga mencatat deflasi beras sebesar 0,13 persen, pertama kalinya dalam lima tahun terakhir di musim paceklik. Sementara stok cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,8 juta ton.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan juga meningkat signifikan menjadi 124,36 poin, jauh di atas target nasional sebesar 110 poin.

"Kondisi ini menunjukkan ketersediaan beras nasional yang cukup dan harga di tingkat konsumen yang terkendali. Ada tambahan satu juta ton untuk operasi pasar. Ini menandakan pangan kita aman. Bahkan berlebih. Alhamdulillah," terang Amran.