Peluang Bisnis di Sektor Tenaga Perawatan

Manusia secara kodrati akan menua. Di balik sifat alamiah tersebut, muncul peluang bisnis dari sektor tenaga perawatan.

Table of Contents

Manusia secara kodrati akan menua. Di balik sifat alamiah tersebut, muncul peluang bisnis dari sektor tenaga perawatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi lansia di Indonesia mencapai sekitar 12 persen dari total penduduk pada tahun 2024. Diproyeksikan bahwa angka ini akan terus meningkat sehingga mencapai 20,31 persen atau sekitar 65,82 juta jiwa pada tahun 2045. Tren ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami penuaan populasi, di mana jumlah lansia meningkat seiring dengan bertambahnya angka harapan hidup.

Wakil Ketua Harian Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) Trisno Muldani mengatakan, seiring dengan peningkatan harapan hidup dan bertambahnya jumlah warga lanjut usia (lansia), kebutuhan akan tenaga caregiver profesional meningkat, membuka pintu bagi lapangan kerja baru dan potensi bisnis yang menjanjikan.

“Kami (ASLI) sudah sejak lama, tahun 2014 memperkirakan Indonesia akan memasuki Aging Population. Karena itu kami sudah ada 6 penyedia  senior living di Indonesia untuk merawat lansia. Untuk kebutuhan perawat home care (layanan ke rumah) sendiri terus meningkat bahkan kekurangan,” ujar Trisno Muldani Ketua ASLI melalui sambungan telepon (14/7/2025).

Lembaga pelatihan caregiver adalah lembaga pendidikan non-formal yang didesain untuk mencetak caregiver profesional. Lembaga ini membekali pesertanya dengan pengetahuan mendalam, keterampilan praktis, dan etika kerja yang dibutuhkan untuk memberikan perawatan terbaik bagi lansia, penyandang disabilitas, atau pasien yang sedang dalam masa pemulihan.

Kurikulum pelatihannya sangat komprehensif, mencakup berbagai area krusial seperti perawatan pribadi, nutrisi, pemberian obat-obatan, pertolongan pertama, komunikasi efektif, dan pemahaman psikologi terkait perawatan. Tujuan utamanya adalah menghasilkan tenaga caregiver yang terampil 

Permintaan terhadap caregiver terlatih, baik di fasilitas senior living modern, maupun layanan perawatan di rumah, akan terus meningkat. Ini adalah peluang besar bagi individu yang mencari karier stabil dan bagi pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis di sektor perawatan kesehatan.

“Kalau kami di Asosiasi rata-rata biaya pelatihan mulai dari nol sampai sertifikasi caregiver itu paling 5 jutaan. Yang di ASLI (lembaga pelatihan) ada di Yogya, Bandung, Sentul, Bintaro, dan Cirebon. Saat ini sedang perluasan wilayah-wilayah lain karena permintaan cukup banyak,” ujar Trisno.

Belajar dari Jepang

Merespon tantangan ini, pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Kesehatan, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sistem kesehatan dan kesejahteraan bagi kelompok lanjut usia. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan menjalin kolaborasi internasional.

Baru-baru ini, Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama di sektor kesehatan melalui forum bisnis di Osaka. Jepang adalah salah satu negara dengan populasi tertua di dunia, sehingga memiliki pengalaman luas dalam mengelola masyarakat yang didominasi lansia..

“Indonesia bisa banyak belajar dari Jepang, bagaimana mereka mampu beradaptasi terhadap perubahan struktur penduduk melalui transformasi sistem keperawatan menjadi layanan profesional,” kata Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Yuli Farianti dalam  Seminar Peningkatan Kompetensi Pekerja Kaigo 2025 (10/7/2025).

“Indonesia bisa banyak belajar dari Jepang,” kata Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Yuli Farianti.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengadaptasi modul pelatihan caregiver ala Jepang, kaigo,  yang berfokus pada penghormatan terhadap martabat lansia, serta menambahkan materi budaya dan bahasa Jepang. Sebagai tahap awal, empat politeknik kesehatan telah ditunjuk sebagai proyek percontohan: Poltekkes Jakarta 1, Poltekkes Jakarta 3, Poltekkes Tanjung Karang (Lampung), dan Poltekkes Mataram (Lombok).

Sejak tahun 2023 Poltekkes Mataram sudah mengadopsi kurikulum kaigo serta pembelajaran bahasa Jepang. Mereka memiliki skema dalam mempersiapkan mahasiswa untuk diberangkatkan ke Jepang.

“Jadi kami saat ini karena terkait dengan percepatan lulusan ke Jepang, kami memiliki dua skema. Skema yang pertama adalah untuk pembelajaran mahasiswa reguler,  Kemudian untuk yang pemenuhan jangka pendek, itu adalah mereka yang sudah lulus, kita berikan pembelajaran 4 bulan sampai 6 bulan, sehingga mereka memenuhi persyaratan untuk berangkat ke Jepang,” kata Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Mataram Yopi Harwinda Ardes (10/7/2025).

Profesi caregiver kini tak lagi sekadar pekerjaan sampingan, melainkan sebuah jalur karier profesional yang menjanjikan. Dengan pelatihan dan sertifikasi yang tepat, seorang caregiver dapat meniti karier dari asisten perawatan hingga manajer kasus lansia, bahkan berkesempatan bekerja di kancah internasional.

Namun, untuk meraih peluang ini, profesionalisme adalah kunci utama. Pelatihan yang komprehensif, mencakup aspek fisik, psikologis, dan sosial lansia, sangat krusial. Kemampuan komunikasi efektif, etika profesi, serta pemahaman tentang kondisi medis spesifik lansia (seperti demensia) akan membedakan caregiver berkualitas.

Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) sendiri terus mendorong standardisasi kurikulum pelatihan dan evaluasi kompetensi untuk memastikan kualitas tenaga caregiver.

Dalam pelatihan kepada wartawan yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Januari lalu, Komite Ketenagakerjaan Bidang Regulasi dan Hubungan Kelembagaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Mira Sonia mengatakan, potensi bisnis caregiver sangat besar. Tenaga caregiver bukan hanya untuk melayani lansia, namun juga pendidikan anak usia dini, perawat pasien sakit, dan lain-lain.

Tak hanya itu, dunia usaha juga didorong untuk menciptakan lingkungan kerja yang peduli pada ekonomi perawatan. Misalkan penerapan tenaga pendamping anak di jam kerja orangtua (daycare) atau ruang khusus laktasi di perkantoran untuk pekerja perempuan.