Mengangkat Keyakinan Pelaku Usaha, Menavigasi Arah Ekonomi Global ke Depan

A curation of the most important events that the business universe needs to know to start the day.

Mengangkat Keyakinan Pelaku Usaha, Menavigasi Arah Ekonomi Global ke Depan
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Table of Contents

Good morning Chief... 

The following is important information related to the development of the business universe that needs attention today based on the curation of the SUAR Team.

Industry Still Confident of Expansion, Manufacturing Remains Resilient

  • Nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) September 2025, yang dirilis Kementerian Perindustrian pada Kamis (30/9/2025), menunjukkan masih berada pada fase ekspansif dan positif. Yakni, pada posisi 53,02.
  • Sebanyak 69,6% pelaku usaha tercatat merasa optimistis, naik 1,5% dibandingkan dengan persentasi bulan sebelumnya. Sementara, sebanyak 24,3% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil dan tetap pada posisi ekspansi.

Read the full story here.

Economy slows down due to geoeconomic conflicts, need to anticipate

  • Laporan terbaru Chief Economists Outlook yang dirilis Centre for the New Economy and Society World Economic Forum (WEF) pada Kamis, 25 September 2025 lalu, menyebutkan, sebanyak 61% responden berekspektasi kondisi ekonomi akan melemah (somewhat weaker), sementara 39% responden menyatakan ekspektasi akan jauh melemah (much weaker). Sebanyak 82% responden menengarai kebijakan tarif resiprokal AS sebagai biang keladi meningkatnya sengketa geoekonomi.

Read the full story here.

Data Sinkron dan Presisi, Kunci Ketepatan Penyaluran Subsidi Energi

  • Hingga September 2025, Kementerian Keuangan telah merealisasikan subsidi sebesar Rp218 triliun atau 43,7% dari pagu APBN 2025 sebesar Rp498,8 triliun. Sayangnya, penyaluran subsidi masih kerap salah sasaran. Terbukti masyarakat di desil 8-10 masih menikmati subsidi dan kompensasi energi. Kelompok desil 8 dan 10, yaitu masyarakat dengan pendapatan per kapita sebesar Rp6.500.000 hingga di atas Rp20.000.000 per bulan, masih menikmati subsidi dan kompensasi energi, dengan tingkat penerimaan manfaat berkisar 9%-11%. Secara rinci, masyarakat desil 8 menerima subsidi dan kompensasi listrik hingga Rp20,7 triliun serta BBM hingga Rp7,8 triliun; masyarakat desil 9 menerima subsidi dan kompensasi listrik hingga Rp18,7 triliun serta BBM hingga Rp7 triliun; dan masyarakat desil 10 menerima subsidi dan kompensasi listrik hingga Rp16,6 triliun serta BBM hingga Rp6,3 triliun.

Read the full story here.

Kisah Sukses Tiga Jagoan UMKM Naik Level berkat Live E-Commerce

  • Fitur 'live' di e-commerce membuat pelaku UMKM bangkit dan mendapatkan ratusan ribu pesanan. Simak kisah sukses tiga jagoan UMKM yang naik kapasitas usahanya berkat fitur live e-commerce.

Read the full story here.

Video Pilihan: Raker Menteri Keuangan Purbaya dan Komisi XI DPR soal Subsidi Energi

Finance Minister Purbaya Promises to Speed Up Energy Subsidy Payments
In a meeting with Commission XI of the House of Representatives, Finance Minister Yudi Sadewa emphasized that the government will accelerate the payment of subsidy arrears and energy compensation to state-owned enterprises. He acknowledged complaints from Pertamina and PLN due to delays, and said the DPR's criticism was reasonable because slow processes could disrupt the companies' cash flow.

Indonesia di Tengah Disrupsi Perdagangan Global

  • Survei World Economic Forum (WEF) 2025 menemukan bahwa ketidakstabilan geoekonomi jangka pendek di berbagai sektor membawa dampak jangka panjang. Namun, prospek pertumbuhan ekonomi akibat disrupsi membawa dampak yang berbeda di setiap regional atau daerah.
  • Survei World Economic Forum (WEF) Chief Economists' Outlook September 2025 – yang menyoroti berbagai permasalahan ekonomi global hingga regional – juga mengungkap bahwa pilar-pilar ekonomi global yang menjadi perhatian para ekonom dunia kini berpusat pada kerentanan perdagangan. Dalam penilaian pilar perdagangan dan rantai nilai global atau global value chains (GVCs), 70% responden yang merupakan ekonom ini menilai level disrupsi sangat tinggi. Bahkan, sebanyak 79% ekonom tersebut menilai hal tersebut sangat berdampak secara sistemik.

Read the full story here.

Kick Off Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) 2025: Acara ini mengangkat tema sentral “Inovasi Pangan dan Gizi: Peningkatan Kualitas SDM, Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan, dan Penurunan Kemiskinan.” Digelar pada Rabu, 1 Oktober 2025, mulai pukul 09.00 WIB secara daring (Live via Zoom dan YouTube I-SIM Official), kick off acara ini akan menghadirkan pembicara kunci dari berbagai lembaga pemerintah dan asosiasi, termasuk Direktur Utama PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna, Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Sarman Simanjorang, Alwis Rustam (APEKSI), dan Edison Siagian (Kemendagri).

Indonesia Palm Oil Research, Innovation, and Commercialization Expo (IPORICE) 2025: Salah satu konferensi dan pameran terbesar industri kelapa sawit ini bertujuan menjawab tantangan strategis industri sawit dari hulu hingga hilir, terutama melalui Riset, Inovasi, dan Komersialisasi. Acara ini diselenggarakan oleh Majalah Sawit Indonesia dan mitra industri terkait, dan umumnya diadakan di Ballroom, lantai 2, BRIN, Jakarta pada 1 Oktober-3 Oktober 2025. IPO-RICE menghadirkan para pakar, peneliti, stakeholder, dan pengambil keputusan di sektor kelapa sawit untuk berbagi ilmu dan mempertemukan teknologi baru dengan kalangan profesional, akademisi, dan pelaku usaha.

"Berubah. Tapi perlahan, karena tujuan itu lebih penting dari kecepatan." (Paulo Coelho-Novelis)

Have a good day Chief.

Team SUAR