Pengembang rumah swasta ikut menerima berkah dengan terlibat dalam pembangunan rumah 3 juta unit hingga 2029 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ditopang dengan program rumah bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), bisa membantu warga mendapatkan rumah yang dipasokan oleh pengembang rumah swasta.
Ketua Harian Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Arison Tanjung menyatakan, perusahaan anggota-anggota Apersi berkomitmen meningkatkan realisasi perumahan rakyat, khususnya di Indonesia Timur. Berdasarkan data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Apersi telah membantu pemerintah merealisasikan 55.188 unit rumah FLPP di seluruh Indonesia.
"Hari ini, kami sudah akad di BTN sebanyak 800 unit. Mungkin tahun depan bisa ditingkatkan 1.000 unit lagi. Mudah-mudahan dengan regulasi yang bagus dari Menteri Keuangan saat ini, tidak ada backlog, maka akan jauh lebih baik dari sebelumnya," ujar Arison saat ditemui SUAR di sela acara Akad Massal 26.000 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Dengan fokus mengembangkan perumahan rakyat di Banten, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur, pengembang-pengembang skala menengah yang tergabung di APERSI akan memfokuskan pembangunan yang prospektif, terutama di daerah Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP bukan hanya sebatas seremonial. Peserta akad yang hadir maupun pengembang swasta telah merasakan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup yang mereka rasakan setelah menikmati akses fasilitas pembiayaan kredit untuk mendapatkan rumah.
Dede Martina (45), menikmati manfaat FLPP yang telah berdampak nyata dan mengubah hidupnya. Dede, seorang asisten rumah tangga, sebelumnya tinggal bersama kedua putra dan putrinya dalam sebuah rumah kontrakan satu kamar yang lembap, tanpa ventilasi, dan jauh dari kenyamanan. Pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga berusaha memenuhi kebutuhan rumah nyaman, semata-mata untuk buah hatinya.
"Dengan kredit subsidi, saya sekarang bisa mencicil rumah yang layak, dengan listrik yang terus menyala dan air bersih yang terus mengalir. Saya berterima kasih, karena Bapak Presiden sudah membuat semua ini terjadi," ujar Dede yang hadir melalui telekonferensi.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyatakan FLPP merupakan program pemerintah yang paling diminati masyarakat karena kemudahan fasilitas yang diberikan, mulai dari angsuran, tenor panjang sampai 20 tahun, bunga angsuran tetap, dan asuransi yang disediakan dan termasuk dalam pembiayaan.
"Bekerja sama dengan 41 bank dan 20 asosiasi pengembang di seluruh Indonesia, BP Tapera telah merealisasikan 183.058 unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan nilai pembiayaan sebesar 22,71 triliun," ujar Heru merujuk data hasil pembangunan rumah rakyat yang telah mencapai 52 persen dari target 350.000 rumah di tahun 2025.
Dalam melaksanakan penyaluran KPR, Tapera bekerja dengan landasan "Trilogi Perumahan Rakyat" sebagai sinergi peserta KPR, pemerintah, dan bank. Trilogi tersebut terdiri dari peran peserta mendokumentasikan rumah yang akan dihuni; peran pemerintah mendokumentasikan rumah yang sedang dibangun; dan bank yang mempersiapkan kredit untuk disalurkan.
Insentif program
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan, selama 11 bulan sejak didirikan sebagai pemisahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pihaknya telah bekerja keras lintas kementerian menyelenggarakan ekosistem perumahan dengan 8 program.
Kedelapan program tersebut terdiri dari menggratiskan Bea Peroleh Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); menggratiskan dan mempercepat Persetujuan Bangunan Gedung dari 45 hari menjadi 10 hari; meningkatkan nilai PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk rumah bernilai hingga Rp2 miliar; dan pelonggaran Giro Wajib Minimum bekerja sama dengan Bank Indonesia.

Selain itu, Kementerian PKP juga menggandeng pihak swasta mendorong penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang merenovasi 40.000 rumah; menyelenggarakan Kredit Program Perumahan Rp130 triliun untuk mendorong pengembang swasta berpartisipasi membangun perumahan rakyat; mendorong penyaluran FLPP oleh bank-bank swasta; serta membuat program FLPP khusus untuk segmen Asisten Rumah Tangga, guru, dan buruh.
"Bapak Presiden, saat peluncuran Koperasi Merah Putih, Bapak menyampaikan ada praktik 'serakahnomics'. Alhamdulillah, Pak, sekarang sudah muncul para pengusaha 'berbaginomics' yang telah berjasa membangun rumah rakyat tanpa menggunakan APBN sama sekali di seluruh Indonesia," tukas Maruarar disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Presiden Prabowo Subianto menyambut kesungguhan Maruarar tersebut dengan menyatakan apresiasi dan kebanggaannya. Secara bergurau, Kepala Negara menyatakan bahwa Maruarar adalah pemimpin yang anomali dalam budaya Indonesia. Pasalnya, Maruarar memintanya untuk meluncurkan akad untuk 25.000 rumah, tetapi justru 26.000 rumah yang diserahterimakan pada hari-H.
"Biasanya, pemimpin janji setinggi langit, hasilnya tidak sampai. Ini malah terbalik. Hasilnya lebih dari janji. Artinya, ini sudah ada tanda-tanda perubahan, tanda-tanda transformasi mental dan pikiran pemimpin yang ingin memberikan hasil untuk rakyat. Inilah contoh untuk kabinet kita, untuk berpikir bagaimana segera memberikan hasil yang dinikmati rakyat," cetus Prabowo.

Pembangunan perumahan rakyat, menurut Prabowo, selalu menjadi motor untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Itu sebabnya, pemerintah yang dia pimpin tidak ragu-ragu menetapkan target pembangunan yang sangat ambisius, mencapai 3 juta unit rumah, untuk direalisasikan selama masa pemerintahannya.
"Target 3 juta seolah sangat sulit dikejar. Memang benar, tetapi kita yang memimpin transformasi, yang ingin membuat perubahan, harus berani memiliki cita-cita yang tinggi, berani bekerja keras, berani mengatasi hambatan bersama-sama. Hambatan kita masih besar, tetapi kita tidak boleh takut mengoreksi diri, tidak boleh berpura-pura bagus dan cepat puas," tegasnya.
Secara khusus, Presiden menyatakan hormat terhadap prestasi Direktur Utama Pesona Kahuripan Group Angga Budi Kusuma yang telah membangun hampir 15.000 unit rumah dalam waktu 8 tahun. Prabowo menyebut Angga, yang pernah menjadi seorang office boy, sebagai warga negara yang membanggakan dan menjadi inspirasi kerja keras untuk orang muda.
"Kalau seorang yang dulu office boy bisa menghasilkan keuntungan sampai Rp120 miliar setahun, tidak pakai nyolong, tidak pakai korupsi, seorang yang sangat sederhana dan tidak punya koneksi, maka inilah putra Indonesia yang harus kita banggakan! Saya jenderal, saya hormat sama kau. Saya percaya akan ada Angga-Angga yang lain karena kerja keras. Kau sudah berhasil," ucap Prabowo.