Caring for the Archipelago's Wastra, Sewing Zenitha's Success, Knitting Work Linkages

Read Ayu Kartika Indarti's story in collecting wastra Nusantara and Riansyah Fikri's success story in developing Zenitha's fashion business.

Caring for the Archipelago's Wastra, Sewing Zenitha's Success, Knitting Work Linkages
Foto: Antara/Didik Suhartono/bar.
Table of Contents

Have a great weekend. 

Here's information about trends that are being discussed in the public.

Kepuasan Batin Ayu Merawat Warisan Luhur Wastra Nusantara

  • Wastra Nusantara bukan sekadar sebutan untuk semua jenis kain tradisional asli Indonesia. Lebih dari itu, wastra Nusantara merupakan bahasa budaya yang ditenun dengan benang-benang tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • Salah satu kolektornya adalah Ayu Kartika Indarti, Founder Sarasvati Indonesia Foundation. Baginya, wastra Nusantara bukan hanya produk sandang, melainkan identitas bangsa – sebuah warisan luhur yang menjembatani masa lalu dengan masa kini.

Selanjutnya silahkan baca di sini.

Ayu Kartika Indarti (right) (Photo: Personal Doc)

Through Live Shopping, Fikri Successfully Raises Zenitha Brand

  • Riansyah Fikri, 27 tahun, berbagi cerita sukses mengembangkan merek pakaian muslim Zenitha yang sedang naik daun di e-commerce. Berlokasi di Pulo Gebang, Jakarta Timur, Fikri menyulap rumahnya jadi gudang sekaligus kantor operasional usaha fashion muslimnya.
  • Kini, Zenitha memiliki lebih dari 55.000 pengikut di Shopee, dengan tim yang beranggotakan sekitar 30 orang di Jakarta dan Bandung. Bagaimana kisah Fikri merintis usaha hingga sukses dan rencana pengembangan ke depan?

Selanjutnya dibaca di sini.

Pemilik usaha pakaian muslim Zenitha di gudang tokonya di Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat siang (17/10/2025) (Foto: Harits Arrazie / SUAR)

Asia Africa Festival (AAF) 2025. Pemerintah Kota Bandung menggelar festival budaya dan karnaval tahunan untuk memperingati dan menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Acara puncaknya berlangsung pada akhir pekan, 18 Oktober–19 Oktober 2025, di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga Pendek, Kota Bandung. Rangkaian acara utama meliputi Asia Africa Carnaval 2025 (parade seni budaya dengan delegasi internasional, dimulai dari Titik Nol Km Bandung), Asia Africa Corner (panggung seni, bazar UMKM, kuliner, dan fashion), serta menampilkan pengisi acara seperti Saung Angklung Udjo, Ega Robot Ethnic Percussion, Two Triple O, dan band lokal lainnya. Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh masyarakat dan wisatawan dengan cara berpartisipasi langsung sebagai penonton di sepanjang rute karnaval dan lokasi festival.

Adicitra Ganesha merupakan pameran dan lelang karya seni, kriya, dan desain yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Salam Kreasi Ganesha dan FSRD ITB serta menjadi bagian dari rangkaian Pasar Seni ITB 2025. Berlangsung selama empat hari, pada 18 Oktober–21 Oktober 2025, di Aula Barat & Aula Timur ITB, Bandung, acara ini bertujuan menjembatani desain, budaya, dan pendidikan sekaligus sebagai sarana penggalangan Dana Abadi ITB. Pamerannya menampilkan lebih dari 50 karya dari maestro nasional seperti Ahmad Sadali, AD Pirous, G. Sidharta, Mochtar Apin, hingga desainer kontemporer dan jenama terkemuka seperti Singgih S. Kartono, Pala Nusantara, dan Legam Jewellery, termasuk lelang yang melibatkan donasi karya dari tokoh ternama.

Preventing Emotional Disconnection

Hubungan antar manusia perlu didasari oleh rasa menghormati, dan pastinya selalu melibatkan emosi. Hubungan suami istri dalam ikatan perkawinan, misalnya. Agar bisa langgeng, tentu hubungan itu tak hanya berdasar rasa kasih sayang, tapi juga perlu ada saling memberi dan menerima, saling melengkapi, juga mengerti apa kekurangan dan kelebihan pasangannya. 

In the context of the world of work, healthy relationships between superiors and subordinates - as well as fellow employees - need to be based on respect, full of trust in colleagues, and willing to cooperate with each other.

Then, what if a relationship has lost its flavor, there are no more emotions that ignite sparks of passion to achieve a common goal? Then, at this point there will be the potential for the relationship to break. 

In workplace relationships, professional relationships that are established without emotion lose their meaning. What remains are machine-brained workers who move according to their program from morning and disperse in the afternoon. Then it is repeated over and over again, without leaving a memorable trace. 

Selanjutnya bisa dibaca di sini.

( Toa Heftiba/ Unsplash )