Pilihan Jalan Menuju Indonesia Maju dan Menangkan Persaingan Global

Good morning Chief...

The following is important information related to the development of the business universe that needs attention today based on the curation of the SUAR Team.

Jalan untuk Menang di Persaingan Global

Persaingan global kian sengit. Perang dagang mengimpit. Dunia usaha perlu panduan untuk memenangkan persaingan di kancah global. Kini, pemerintah menyiapkan langkah deregulasi sektoral dan transformasi digital yang lebih sistematis. Salah satunya melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang diyakini bisa menggandakan nilai ekonomi digital ASEAN – dari USD 1 triliun menjadi USD 2 triliun pada 2030.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengibaratkan kondisi global ini seperti permainan catur. “Pion catur dan the grandmaster adalah keahlian kita. Ekonomi pada akhirnya tidak hanya digerakkan oleh angka dan rumus, tapi oleh animal spirits (teori John Maynard Keynes–read), yaitu keberanian, imajinasi, dan keyakinan dunia usaha. Tanpa itu, strategi hanyalah kertas kosong,” ujarnya.

Tetapi, dunia usaha tidak akan bisa bergerak optimal tanpa fondasi politik yang stabil dan keinginan politik untuk maju. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menilai stabilitas politik selama ini sering dipahami secara sempit. “Kita tidak sekadar memahami stabilitas politik itu sekadar tidak ada demo, lalu stabilitas kuat, atau koalisi kuat. Saya rasa itu bukan stabilitas politik yang kita maksud,” katanya.

RAPBN Indonesia 2026 di Bawah Sorotan Mata Dunia

Pengumuman postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 tak hanya jadi perhatian dunia usaha dalam negeri, tetapi juga perhatian pemangku kepentingan eksternal. Ada pandangan beragam dari mereka soal postur RAPBN 2026.

SUAR mengumpulkan tanggapan dari pengusaha asing di Indonesia, para duta besar negara sahabat, dan ekonom dari luar negeri untuk melihat perspektif mereka melihat postur RAPBN 2026.

Read the full story here.

Hilirisasi Kelapa Berpotensi Hasilkan Rp 400 Triliun dan Serap Jutaan Tenaga Kerja

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, program hilirisasi kelapa berpotensi besar menyerap 1,6 juta tenaga kerja baru dalam tiga tahun ke depan. Selain itu, potensi ekspor kelapa bisa bernilai hingga Rp 400 triliun. Industri ini sudah ditunggu pasar global, khususnya Tiongkok dan India.
Salah satu pemicu lonjakan potensi ekspor hilirisasi kelapa tak lain karena saat ini harga komoditas kelapa sedang menjulang. Mengutip Statistik Terkini Ekonomi Pertanian yang dirilis Kementerian Pertanian, harga rata-rata kelapa Rp 5.645 per kilogram, naik 51,24% dari 2024 yang ada di kisaran Rp 3.728 per kilogram. Kenaikan harga kelapa ini tak lain akibat gangguan cuaca di negara pemasok kelapa sehingga pasokannya menurun. Indonesia pun diuntungkan karena menjadi salah satu negara pemasok kelapa. Sebab, kelapa tidak bisa tumbuh di negara tujuan ekspor seperti Eropa.

Ketua Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) Rudy Handiwidjaja mengatakan, industri pengolahan kelapa di Indonesia sudah berkembang pesat. “Hilirisasi untuk industri pohon kelapa kita sudah maju. Semua dari olahan, dari kelapa itu sudah semuanya kita bisa produk, karena produk hilirnya sudah diproduksi di Indonesia,” ungkapnya kepada SUAR (22/8/2025).

Read the full story here.

SAPA UMKM, Terobosan Baru Ungkit Daya Saing UMKM

Platform digital SAPA UMKM, yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, mengintegrasikan akses dan layanan pendukung usaha, hingga ke program-program prioritas pemerintah.
Jika ada UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sistem ini akan secara otomatis mengarahkan mereka untuk mengurusnya melalui lembaga terkait. Hal yang sama juga berlaku untuk sertifikasi halal dan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). SAPA UMKM pun diharapkan bisa mendorong pengusaha untuk terlibat di sejumlah program strategis pemerintah seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Read the full story here.

Kualitas SDM Menentukan Kemajuan Dunia Usaha

Saat menyampaikan pidato dalam acara peluncuran media baru SUAR pada Kamis malam (21/8/2025), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan banyak negara bisa makmur bukan karena sumber daya alam, tetapi karena sumber daya manusia (SDM). Indonesia akan punya semua itu jika kualitas SDM digenjot. Ini menjadi pekerjaan rumah untuk mencapai pertumbuhan 8%.
Menurut Human Development Report 2025 yang dirilis United Nations Development Programme (UNDP), Human Development Index (HDI) Indonesia tahun 2023 berada di peringkat 113 dari 193 negara dengan skor 0,728 (skala 0 hingga 1). Posisi ini naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Read more here.

Indonesia Security Summit 2025: Forum ini mempertemukan para pemimpin industri, regulator, praktisi keamanan fisik dan siber, dan teknologi untuk berdiskusi, berbagi wawasan, serta membentuk masa depan keamanan digital di Indonesia. Acara akan digelar 25 Agustus–26 Agustus 2025 di Menara Astra, Jakarta. Pada 25 Agustus akan diadakan tiga tema diskusi panel Indonesia Security Summit 2025, yaitu "Pentingnya Sistem Manajemen Sekuriti Dalam Memitigasi Ancaman dan Gangguan Untuk Memastikan Keberlangsungan Usaha", "Mengelola Ketidakpastian Iklim Investasi dan Reputasi", dan "Memperkuat Keamanan Rantai Pasok Untuk Menjamin Stabilitas Distribusi Nasional".

LSPR AI Festival 2025: Acara yang diinisiasi oleh London School of Public Relation (LSPR) ini akan diselenggarakan 25 Agustus–26 Agustus 2025 di The Amani Palladium, Bekasi. Ini merupakan forum edukasi dan berjejaring antara akademisi, industri, dan komunitas tentang penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang kreatif sekaligus bertanggung jawab. Turut hadir sebagai pembicara antara lain dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dunia usaha, dan akademisi.